106
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel , rerata indikator 1, 2, 3, dan 4 kelas PKTC lebih rendah dibandingkan    rerata  indikator  kelas  PK.  Namun  secara  signifikan,  pencapaian
HOM matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
4. Asosiasi  antar  Kemampuan  Berpikir  Kritis,  Penalaran,  dan  Habits  of
Mind Matematis
Untuk  mengetahui  ada  atau  tidak  adanya  asosiasi –  asosiasi  antar
kemampuan berpikir kritis, penalaran, dan habits of mind matematis digunakan uji statistik kontingensi. Sebelum dilakukan uji statistik kontingensi, data pencapaian
postes  harus  diubah  dari  data  interval  ke  dalam  bentuk  data  nominal.  Untuk kepentingan tersebut ditentukan kriteria sebagai berikut.
Tabel 4.21 Kategori Konversi Hasil Postes
SKOR KATEGORI
Konversi
�̅ + �� ≤ Skor postes Tinggi
1 �̅ − �� ≤ Skor postes  �̅ + ��
Sedang 2
Skor postes �̅ − ��
Rendah 3
a. Asosiasi  antara  Kemampuan  Berpikir  Kritis  Matematis  dan
Kemampuan Penalaran Matematis
Pasangan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah sebagai berikut.
H  :
Tidak  terdapat  asosiasi  antara  kemampuan  berpikir  kritis  dan  penalaran matematis.
1
H   :
Terdapat  asosiasi  antara  kemampuan  berpikir  kritis  dan  penalaran matematis.
Adapun  kriteria  pengambilan  keputusannya  menurut  Ruseffendi  2005 adalah sebagai berikut.
i. Jika nilai signifikansi  0,05 maka
H
diterima. ii.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka
H
ditolak.
107
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hasil  penggolongan  kemampuan  berpikir  kritis  dan  penalaran  matematis siswa disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.22 Asosiasi Hasil Postes Berpikir Kritis dan Penalaran Matematis
Penalaran Matematis Berpikir
Kritis Matematis
Tinggi Sedang
Rendah Jumlah
Tinggi 7
7 14
Sedang 10
27 9
46
Rendah 4
8 12
Jumlah
17 38
17 72
Berdasarkan  hasil  perhitungan  statistik  kontingensi  pada  tabel  diperoleh hasil  bahwa  nilai  signifikansi  uji  Pearson
–  Chi  kuadrat  adalah  0,000.  Nilai signifikansi  tersebut  kurang  dari  0,05,  maka  dalam  taraf  signifikansi  5  H
ditolak.  Artinya  terdapat  asosiasi  yang  signifikan  antara  kemampuan  berpikir kritis dan penalaran matematis.
Tabel 4.23 Hasil Uji Pearson
– Chi Kuadrat
Nilai Df
Asymp. Sig
21,26 4
0,000
Untuk  mengetahui  adanya  kebermaknaan  asosiasi  tersebut  maka  dihitung koefisien kontingensi  C . Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut.
Tabel 4.24 Nilai Koefisien Kontingensi
Nilai Asymp. Sig
0,477 0,000
Berdasarkan  hasil  tabel,  diperoleh  nilai  signifikansi  untuk  koefisien kontingensi  adalah  0,000  yang  kurang  dari  0,05.  Artinya,  pada  taraf  signifkansi
5  dapat  dinyatakan  bahwa  antara  kemampuan  berpikir  kritis  dan  kemampuan penalaran matematis terdapat asosiasi yang signifikan.
108
Leli Nurlathifah, 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, PENALARAN, DAN HABITS OF MIND
MATEMATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hasil  penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  :  siswa  yang  kemampuan berpikir  kritis  matematisnya  tinggi  cenderung  memiliki  kemampuan  penalaran
matematis  yang  tinggi;  siswa  yang  kemampuan  berpikir  kritis  matematisnya sedang cenderung memiliki kemampuan penalaran matematis yang sedang; siswa
yang  kemampuan  berpikir  kritis  matematisnya  rendah  cenderung  memiliki kemampuan penalaran matematis yang rendah.
b. Asosiasi  antara  Kemampuan  Berpikir  Kritis  Matematis  dan  Habits  of