Uji Perbedaan 2 Rerata Parametrik Uji Perbedaan 2 Rerata Nonparametrik

NENNI MONA ARUAN,2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Perhitungan uji homogenitas dilakukan menggunakan uji statistik Levene, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:  Jika Sig α, maka variansi data kedua kelas tidak homogen, α = 0,05.  Jika Sig α maka variansi data kedua kelas homogen, α = 0,05.

5. Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari pengolahan data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel bebas dengan variabel terikat, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan hipotesis yang telah dirumuskan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis penelitian dapat ditulis berikut: H : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Advance Organizer terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Advance Organizer terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah Dalam menguji diterima atau ditolaknya suatu hipotesis dalam penelitian, terdapat beberapa pendekatan yang masing-masing membutuhkan syarat awal sebelum dilakukan perhitungan lebih lanjut. Berikut akan dijelaskan lebih rinci langkah-langkah bentuk pengujian statistik untuk pengujian hipotesis tersebut dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.

a. Uji Perbedaan 2 Rerata Parametrik

Jika data bersifat homogen dan berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji perbedaan 2 rerata parametrik terhadap skor pretest, posttest dan gain. Dalam hal ini digunakan uji-t seperated varian karena jumlah subyek kelas eksperimen n 1 dan kelas kontrol n 2 sama. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan NENNI MONA ARUAN,2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bantuan SPSS Statistic 16.0. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam uji perbedaan dua rerata adalah: H : Tidak terdapat perbedaan rerata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen H 1 : Terdapat perbedaan rerata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Adapun dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:  Jika Sig α maka Ho diterima dan H 1 ditolak, α = 0,05.  Jika Sig α maka Ho ditolak dan H 1 diterima, α = 0,05.

b. Uji Perbedaan 2 Rerata Nonparametrik

Uji perbedaan 2 rerata nonparametrik digunakan untuk menguji hipotesis data yang tidak berdistribusi normal atau jika asumsi parametrik tidak terpenuhi. Uji perbedaan 2 rerata nonparametrik yang digunakan adalah Uji Mann-Whitney U karena memiliki sampel yang diambil secara acak dan kedua variabel bersifat independen. Perhitungan uji Mann-Whitney U menggunakan bantuan SPSS Statistic 16.0. Hipotesis yang akan diuji sama dengan hipotesis pada statistik parametrik untuk skor pretest, posttest dan gain dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:  Jika Asymp.Sig. 2- tailed 0,05 maka H 1 diterima dan H ditolak, artinya terdapat perbedaan rerata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen  Jika Asymp.Sig. 2- tailed 0,05 maka H 1 ditolak dan H diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rerata antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Setelah berhasil menguji perbedaan 2 rerata, selanjutnya adalah menghitung effect size. Jadi, ketika dari hasil uji hipotesis terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan secara statistik, hal ini belum dapat mengetahui seberapa bermaknanya perbedaan itu sehingga dibutuhkanlah pengukuran effect size.

c. Effect Size Parametrik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista

1 16 7

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP DAN PEMAHAMAN KONSEP AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI FISIKA SISWA SMK.

0 3 32

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA KONSEP SPESIASI.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA SISWA SMA.

1 3 62

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DALAM PEMBELAJARAN SISTEM SARAF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP DAN RETENSI PENGETAHUAN SISWA.

0 2 44

PENGARUH BELAJAR BERMAKNA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI.

0 2 46

PEMBELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP.

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Advance Organizer a. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

0 1 26