Lembar Observasi Pemberian skor Analisis data peningkatan skor siswa

NENNI MONA ARUAN,2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu daya pembeda yang layak. Hasil selengkapnya untuk pengolahan data uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran C.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes dan lembar observasi.

1. Tes

Menurut Arikuto 2010:193 , “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam penelitian ini, instrumen tes yang digunakan adalah tes tertulis paper and pencil test yang dilakukan 2 kali:

a. Test I : Pre-test

Pre-test berfungsi untuk memperoleh data tentang penguasaan konsep Fisika dan kemampuan pemecahan masalah awal siswa sebelum diberikannya perlakuan.

b. Test II : Post-test

Post-test berfungsi untuk memperoleh data tentang penguasaan konsep Fisika dan kemampuan pemecahan masalah akhir siswa setelah diberi perlakuan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran Advance Organizer sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran konvensional.

2. Lembar Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengamati bagaimana proses pembelajaran apakah sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dimana tahapannya sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Instrumen ini berbentuk raling scale, dimana observer hanya memberikan tanda cek √ pada kolom yang sesuai dengan NENNI MONA ARUAN,2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang terjadi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Advance Organizer yang diterapkan di kelas eksperimen sudah sesuai dengan teori atau tidak, misalnya dalam sintaks pembelajaran, fase pembelajaran serta aktifitas belajar siswa yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat diketahui apakah model pembelajaran Advance Organizer yang diterapkan di dalam kelas eksperimen sudah memenuhi kriteria sempurna, kurang sempurna atau bahkan tidak sempurna.

I. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Pemberian skor

Untuk soal pilihan ganda, skor yang diberikan untuk jawaban benar adalah 1, sedangkan untuk jawaban salah adalah 0. Skor total dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban. Dan untuk soal uraian, skor yang diberikan berpatokan pada rubrik kemampuan pemecahan masalah yang telah disusun oleh Heller dkk pada Bab II.

2. Analisis data peningkatan skor siswa

Setelah seluruh data tes Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah baik itu pretest dan posttest, langkah selanjutnya yaitu menganalisis peningkatan skor siswa pada kedua tes tersebut. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dilakukan uji statistik pada N-gain, dengan langkah sama seperti pada pretest-posttest. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai N-gain adalah : f i G S S   100 f i maks i S S G g G S                 Hake, 2001 Keterangan : G = gain skor gain aktual S i = skor pre-test NENNI MONA ARUAN,2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu S f = skor post-test g = N-gain G = rata-rata gain aktual G maks = gain maksimum yang mungkin terjadi S f  = rata-rata skor post-test S i  = rata-rata skor pre-test Tabel 3.10 Interpretasi N-gain N-gain Kriteria 0.71 – 1.00 Tinggi 0.41 – 0.70 Sedang 0.01 – 0.40 Kurang Hake, 2001

3. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Model Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Protista

0 16 225

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista

1 16 7

EFEK MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTU PETA KONSEP DAN PEMAHAMAN KONSEP AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI FISIKA SISWA SMK.

0 3 32

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA KONSEP SPESIASI.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA SISWA SMA.

1 3 62

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DALAM PEMBELAJARAN SISTEM SARAF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN MEMBUAT PETA KONSEP DAN RETENSI PENGETAHUAN SISWA.

0 2 44

PENGARUH BELAJAR BERMAKNA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI.

0 2 46

PEMBELAJARAN IPA TERPADU BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP.

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Advance Organizer a. Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP SIKAP PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

0 1 26