Gaya Hidup LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara 2003:20 menyatakan konsumsi dilakukan karena barang tersebut mempunyai makna bagi konsumennya, jadi barang-barang konsumsi merupakan simbol, karena mempunyai nilai atau makna yang diberikan oleh orang yang mengkonsumsinya baik sebagai pemenuhan kebutuhan maupun kesan prestise jika mengkonsumsinya.

2.4 Gaya Hidup

Menurut Mowen, gaya hidup adalah pola atau suatu cara yang mempunyai kecenderungan dalam kehidupan sekelompok orang, yang ditujukan dalam bagaimana mereka hidup dengan menggunakan uang dan waktu mereka aktifitas dan apa yang menurut mereka penting dalam lingkungannya minat apa yang mreka pikirkan tentang dirinya dan dunia di sekelilingnya opini Mowen 1990, 259. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi, dan variabel lain. Gaya hidup adalah konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen Engel, Blackwell dan Miniard, 1994: 282. Gaya hidup adalah sebuah tipe filosofi untuk hidup Walters dan Bergiel, 1989:223. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang hidup, bagaimana mereka menghabiskan uang mereka dan bagaimana mereka mengaloksikan waktu mereka Mowen dan Minor, 2001:112. Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial. Usaha individu untuk mencapai superioritas atau kesempurnaan yang diharapkan, memerlukan cara tertentu. Adler menyebutkan hal ini sebagai gaya hidup Style of Life. Gaya hidup yang diikuti individu adalah kombinasi dari dua hal, yakni dorongan dari dalam diri the inner self driven yang mengatur arah perilaku, dan dorongan dari lingkungan. Dari definisi lifestyles yang dikemukakan oleh Adler yang berbunyi: sekumpulan perilaku yang mempunyai arti bagi individu maupun orang lain pada suatu saat di suatu tempat, termasuk di dalamnya hubungan sosial, konsumsi barang, entertainment, dan berbusana. Perilaku-perilaku yang nampak di dalam lifestyles merupakan campuran dari kebiasaan, cara-cara yang disepatkati Universitas Sumatera Utara bersama dalam melakukan sesuatu, dan perilaku yang berencana. Lifestyles berkembang karena ada kebutuhan, tuntutan dan penguatan. Setelah melampaui proses evolusi tentang dorongan utama perilaku individu, Adler menyatakan pula bahwa manusia memiliki minat sosial. Bahwa manusia dilahirkan dikaruniai minat sosial yang bersifat universal. Kebutuhan ini terwujud dalam komunikasi dengan orang lain, yang pada masa bayi mulai berkembang melalui komunikasi anak dengan orang tua. Dimulai pada lingkungan keluarga, kemudian pada usia 4-5 tahun dilanjutkan pada lingkungan pendidikan dasar dimana anak mulai mengidentifikasi kelompok sosialnya. Individu diarahkan untuk memelihara dan memperkuat perasaan minat sosialnya ini dan meningkatkan kepedulian pada orang lain. Melalui empati, individu dapat belajar apa yang dirasakan orang lain sebagai kelemahannya dan mencoba memberi bantuan kepadanya. Individu juga belajar untuk melatih munculnya perasaan superior sehingga jika saatnya tiba, ia dapat mengendalikannya. Proses- proses ini akan dapat memperkaya perasaan superior dan memperkuat minat sosial yang mulai dikembangkannya. Dikarenakan manusia tidak sepenuhnya dapat mencapai superioritas, individu tetap memiliki perasaan ketidakmampuan. Namun individupun yakin bahwa masyarakat yang kuat dan sempurna akan dapat membantunya mencapai pemenuhan perasaan superior. Gaya hidup dan diri kreatif melebur dalam prinsip minat sosial yang pada akhirnya terwujud tingkah laku yang ditampilkan secara keseluruhan. Mahasiswa menempati lapisan sosial yang cukup elit, yaitu sebagai golongan terpelajar yang dapat menunjukkan statusnya melalui gaya hidup tertentu, menyingggung tentang gaya hidup mahasiswa saat ini adalah generasi multitasking, sebuah generasi yang tidak terlampau dibebani oleh imperatif-imperatif lama yang mengajurkan pilihan-pilihan terbatas, memilih yang satu berarti harus menolak yang lainnya: kalau seorang aktivis, otomatis harus mengenal teori- teori Marxis, maka harus anti kapitalis sampai ke lubuk hati dan kamar mandi; kalau saya menentang kapitalis saya harus, minimal pada level gagasan, menolak diskotik, musik pop, fashion, handphone, cafe, atau shopping mall. Generasi mahasiswa saat ini cenderung bersifat multitasking, melaksanakan tugas yang berbeda secara bersama-sama tanpa harus bersikap kaku dan terbatas pada satu pilihan saja Budiman, 2002:26. Gaya hidup dalam arus kultur kontemporer memunculkan dua hal sama sekaligus berbeda. Keduanya bisa saja memiliki esensi yang sama tetapi berbeda manifestasi eksistensinya. Alternatif mengarah pada resistensi atau perlawanan terhadap arus budaya mainstream Universitas Sumatera Utara sedangkan diferensiasi adalah mengikuti arus budaya mainstream namun tidak membangun identitas yang berbeda dari yanag lain Adlin, 2006:92. Gaya hidup secara luas sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya ketertarikan apa dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia sekitarnya pendapat Setiadi, 2010:77. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya, bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu dan kelompok masyarakat. Gaya hidup atau life style adalah pola kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita harus mengukur dimensi AIO utama konsumen aktivitas pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan social, minat makanan, mode, keluarga, rekreasi, pendapat mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, produk Sunarto, 2003:103. Dimensi Gaya Hidup: 1 Activities Dimensi aktivitas meliputi apa yang dilakukan konsumen menghabiskan waktunya. Dikatakan oleh Hughes, Ginnet dan Curphy dalam Fazriach 2011 dimensi ini berkaitan dengan values yang dianut oleh seseorang seperti motives, values dan preferences inventory. 2 Interest Dimensi minat meliputi bagaimana konsumen memilih sesuatu yang dianggap penting preferensi dan prioritas baginya dan hal ini berkaitan dengan motivasi. 3 Opinions Dimensi opini merupakan pandangan dan perasaan konsumen terhadap dirinya atau orang lain serta terhadap dunia sekitarnya yang dapat dihubungkan dengan persepsi Fazriach, 2011. Persepsi disini meliputi proses dari individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan yang ditangkap oleh sensori mereka yang memunculkan dampak pada nilai, pengalaman, pendidikan, dan lainnya.

2.5 Teknologi Informasi