Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan media dalam berkomunikasi semakin lama semakin berkembang seiring perkembangannya zaman. Muncul media-media baru mulai dari media massa seperti televisi,
radio dan lain-lain. Serta munculnya media telephone yang kabel bahkan portable.  Telephone portable yang dimaksud lebih dikenal dengan mobile phone atau di Indonesia sendiri dinamakan
telephone  genggam  handphone.    Bahkan  telephone  genggam yang dipasarkan pada saat ini bersifat pintar, yang dikenal dengan smartphone.  Smartphone  adalah telepon genggam yang
mempunyai kemampuan tingkat tinggi yang sudah menggunakan system operasi untuk menjalankan program yang ada di dalamnya. Bahkan beberapa smartphone  sekarang ini sudah
mempunyai fungsi yang menyerupai sebuah komputer dalam hal penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak Anjana, 2013: 2.
Smartphone  adalah telepon yang menyatukan kemampuan-kemampuan terdepan; ini merupakan bentuk kemampuan dari Wireless Mobile Device  WMD yang dapat berfungsi
seperti sebuah komputer dengan menawarkan fitur-fitur seperti personal digital assistant PDA, akses internet, email, dan Global Positioning System GPS. Smartphone juga memiliki fungsi-
fungsi lainnya seperti kamera, video, MP3 players, sama seperti telepon biasa . Dengan kata lain, smartphone  dapat dikatagorikan sebagai mini-komputer yang memiliki banyak fungsi dan
penggunanya dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun Backer, 2010: 3. Smartphone  tidak lagi digunakan sebagai alat komunikasi tapi juga merupakan sebuah
kebutuhan sosial dan pekerjaan. Di Negara berkembang dan yang sedang berkembang, banyak orang telah mengadopsi penggunaan telepon seluler dalam proses pembelajaran. Banyak
penelitian  telah dilakukan oleh sejumlah peneliti untuk mengidentifikasi penggunaan teknologi di antara para siswa, termasuk penggunaan smartphone. Sebagai contoh, Reinders 2010
menjelaskan 20 ide penggunaan telepon seluler di dalam kelas bahasa. Dua puluh ide ini mengijinkan para guru untuk menawarkan peningkatan pembelajaran bahasa dengan mengambil
Universitas Sumatera Utara
keuntungan bahwa para mahasiswa sangat familiar dan membawanya ke mana saja kapan saja waktunya Barakati, 2013:2.
Smartphone adalah salah satu alat yang menyediakan banyak aplikasi yang penggunanya dapat mengembangkan pengetahuan mereka tentang apa saja, jika mereka memaksimalkan
fungsi dari fitur-fitur dan aplikasi di dalam smartphone tersebut, seperti contohnya aplikasi yang berbau pendidikan, google untuk pencarian yang berhungan dengan pendidikan. Pengguna
smartphone yang pintar dan dapat menggunakannya secara efektif, akan menimbulkan dampak- dampak positif. Smartphone  dapat dijadikan sebagai peta, koran, kamus bahkan mesin pencari
yang dapat dibawa secara sederhana. Hal tersebut sangat memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Tidak sedikit orang yang menggunakan smartphone  sebagai media komunikasi yang paling efektif dan murah. Dengan  smartphone  seseorang dapat mengirimkan pesan berbentuk
suara, video  dan gambar dengan waktu yang sangat cepat dan bersifat langsung. Kegunaan- kegunaan tersebut membuat smartphone pada saat ini digunakan oleh segala kalangan usia dan
sosial. Diberitakan oleh Techland, sebuah survey  yang dilakukan perusahaan komunikasi CloudTalk menunjukkan bahwa menelepon adalah aktivitas nomer empat dari aktivitas lain yang
biasa dilakukan orang dengan menggunakan smartphone,  sedangkan tiga aktivitas yang lebih banyak digunakan adalah mengirim SMS, mengirim email, dan chatting di situs jejaring social.
Survei warga Amerika Serikat itu menunjukkan hanya 43 orang yang menggunakan smartphone  untuk menelepon. Sembilan dari 10 responden lebih memilih mengirim SMS
ketimbang telepon. Alasannya, menelepon dianggap sebagai kegiatan yang boros waktu  atau mengganggu. Sedangkan survey warga Indonesia menunjukkan hanya 50 orang yang
menggunakan  smartphone  untuk menelepon, selebihnya mereka menggunakan smartphone tersebut untuk mengirim sms atau email, membuka situs jejaring sosial dan chatting  di situs
jejaringan sosial; melainkan hanya untuk gengsi semata. Tidak sedikit pula yang menggunakan  smartphone  untuk hal yang negatif. Seperti
contohnya penyimpanan video-video porno, sebagai alat pelecehan seperti cyberbullying, cyberstalking  dan perbuatan cybercrime  lainnya. Hal ini snagat rawan terjadi, khususnya pada
remaja karena ketergantungan dan kelengketan mereka terhadap smartphone-nya. Menurut International Data Corporation,  pengiriman  smartphone  ke Indonesia terus berkembang pada
Universitas Sumatera Utara
kuartal keempat tahun 2011. Hal ini disebabkan karena harga ponsel menjadi lebih murah namun permintaan tetap kuat.
Dari banyaknya kegunaan dan manfaat  smartphone  pada banyak orang, smartphone dianggap sebagai benda penting dan merupakan dari bagian gaya hidup. Mahasiswa FISIP USU
mayoritas merupakan pengguna aktif smartphone. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana smartphone sebagai gaya hidup pada mahasiswa FISIP USU.
1.2 Rumusan Masalah