Rumusan Masalah Batasan Masalah Teori Psikologi Komunikasi

Universitas Sumatera Utara kuartal keempat tahun 2011. Hal ini disebabkan karena harga ponsel menjadi lebih murah namun permintaan tetap kuat. Dari banyaknya kegunaan dan manfaat smartphone pada banyak orang, smartphone dianggap sebagai benda penting dan merupakan dari bagian gaya hidup. Mahasiswa FISIP USU mayoritas merupakan pengguna aktif smartphone. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana smartphone sebagai gaya hidup pada mahasiswa FISIP USU.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Penggunaan Smartphone Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa FISIP USU Medan?”

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Penelitian ini mengenai penggunaan smartphone sebagai gaya hidup dikalangan mahasiswa. 3. Objek penelitian adalah mahasiswa FISIP USU yang masih aktif tahun ajaran 2014-2015. 4. Penelitian ini dilakukan selama bulan November 2014.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Setiap Penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu yang menyongkong peneliti untuk dapat mencapainya. Begitu pula dengan penelitian ini, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui smartphone sebagai gaya hidup pada mahasiswa FISIP USU Medan. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya smartphone bagi kehidupan mahasiswa FISIP USU Medan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat mendatangkan berbagai manfaat, antara lain: a. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada tingkat strata satu S1 untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara Medan. b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tambahan bagi teman-teman yang ingin menganalisa sebuah fenomena yang memiliki kemiripan dengan kasus yang peneliti angkat pada tulisan ini. 2. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnya perkembangan teknologi komunikasi. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Psikologi Komunikasi

Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy MA., komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku. Berasal dari bahasa Latin “communication” yang berarti “pergaulan”, “persatuan”, “peran serta”, ‘kerjasama” ; bersumber dari istilah “communis” yang berarti “sama makna” Effendy, 2003:60. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok Widjaja 2000, 13. Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, mendefinisikan komunikasi sebagai berikut : “A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel”. Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Wiryanto 2004,6. Carl I. Hoveland mendefinisikan komunikasi, sebagai berikut: “Communication is the process by which individual the communicator transmits stimuli usually verbal symbolsto modify the behavior of other individuals.” Komunikasi adalah proses di mana seorang individu komunikator mengoperkan perangsang biasanya lambang-lambang bahasa untuk merubah tingkah laku individu-individu yang lain komunikan. Gode memberi pengertian mengenai komunikasi, sebagai berikut: “It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some.” Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh suatu atau beberapa orang Wiryanto 2004, 6. Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid, menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di Universitas Sumatera Utara mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam Wiryanto, 2004:6. Menurut Harold D. Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan cara menjawab pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana? Wiryanto 2004, 6. Terdapat beberapa pengertian komunikasi yang diramu oleh ilmu psikologi, misalnya, komunikasi adalah proses yang dilakukan oleh sebuah sistem melalui saluran tertentu untuk mengubah atau mempengaruhi sistem yang lain. Atau, komunikasi adalah pengaruh dari satu individu terhadap individu lain yang menimbulkan perubahan. Psikologi pun telah menghasilkan banyak teori yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, di antaranya adalah: a. Teori Psikoanalisis, yaitu manusia dikendalikan oleh keinginan terpendam di dalam dirinya homo valens b. Teori Behaviorisme, yaitu manusia sangat dipengaruhi oleh informasi dari media massa. Hal tersebut dilandasi konsep behaviorisme, yaitu manusia dianggap sangat dikendalikan oleh alam homo mechanicus. c. Teori Psikologi Kognitif, yaitu konsep yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah informasi yang diterima homo sapiens. d. Teori Psikologi Humanistis, yaitu konsep yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya homo ludens. Proses komunikasi bisa terjadi dalam diri seorang individu, dengan orang lain, dan kumpulan-kumpulan manusia dalam proses sosial. Berdasarkan pendapat tersebut, Burgon Huffner 2002 membuat klasifikasi tiga jenis komunikasi, yaitu: a. Komunikasi Intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu internal. Contohnya adalah kegiatan merenung, berpikir, berdialog dengan diri sendiri, baik dalam keadaan sadar maupun tidak. b. Komunikasi Interpersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi antara satu individu dan individu lain sehingga memerlukan tanggapan feedback dari orang lain. Contohnya, perbincangan dengan keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, tetangga, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara c. Komunikasi Massa, yaitu proses komunikasi yang dilakukan kepada sekumpulan manusia di mana di dalamnya terdapat proses sosial, baik melalui media massa atau langsung, dan bersifat satu arah one way communication. Contohnya adalah kegiatan komunikasi penyebaran informasi yang terjadi di hadapan sekumpulan massa, melalui televisi, radio, media internet, media cetak, dan lain-lain Psikologi telah lama berupaya memahami komponen-komponen yang terlibat dalam proses komunikasi, khususnya komunikator dan komunikan. Psikologi meneliti karakteristik individu yang menjadi komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang memengaruhi perilaku komunikasinya. Psikologi juga mempelajari sifat-sifat individu yang menjadi komunikator dan mencari tahu apa yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan satu sumber komunikasi dalam memengaruhi orang lain. Penggunaan Psikologi Komunikasi ditujukan untuk menghasilkan proses komunikasi yang berhasil dan efektif. Komunikasi yang efektif akan menyebabkan pengertian pemahaman dan penerimaan, kesenangan hubungan yang akrab dan hangat, perubahan sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan.

2.2 Teori Budaya Populer