Analisis Data Karakteristik Responden

MCK dengan rumah masyarakat penggguna adalah 100 meter. Satu unit MCK Plus++ dapat dimanfaatkan oleh 100-200 KK terdiri dari kamar mandi, sarana cuci, dan unit pengolahan air limbahnya. Untuk penilaian kondisi fasilitas sanitasi mandi, cuci dan kakus MCK Plus++ terdiri dari 11 komponen yang dinilai dengan total skor 24,0. Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut : 1. Kondisi MCK Plus++ baik, apabila setiap komponen dinilai dengan total skor 18,0. 2. Kondisi MCK Plus++ sedang, apabila setiap komponen dinilai dengan total skor 9,6-18,0. 3. Kondisi MCK Plus++ buruk, apabila setiap komponen dinilai dengan total skor 9,6.

3.7. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan atau observasi kondisi MCK akan dianalisis secara deskriptif, menggunakan perangkat komputer kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Semula Jadi terletak di bantaran sungai DAS Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai dengan luas wilayah 76,40 ham 2 dan berpenduduk sebesar 5.042 jiwa atau 1.287 KK. Pada kelurahan tersebut dibangun MCK Plus++ yang terletak di Jln. Saidi Muli Ujung Lingkungan IX Kelurahan Semula Jadi, Kecamatan Datuk Bandar Timur. MCK Plus++ tersebut dikelola oleh KSM Cipta Karya dan dibantu oleh seorang operator atau penjaga MCK serta masyarakat pengguna MCK dalam memelihara MCK agar dapat digunakan setiap hari. MCK beroperasi sejak tahun 2011 di atas lahan seluas 150 m 2 . Air yang digunakan adalah air sungai. MCK terdiri dari 6 kamar mandi yang disertai WC dan 2 ruang kamar mandi tanpa WC, 1 ruang operator, 1 tempat mencuci dengan 3 keran, 1 tanki dengan volume 1.500L, listrik menggunakan pembayaran dengan sistem voucher. Voucher Rp. 50.000 2 minggu. Serta 1 unit biodigester sebagai pengolah tinja menjadi biogas sehingga dapat digunakan masyarakat pengguna MCK. Namun karena masyarakat belum memasang pipa penghubung gas ke rumah masing-masing, biogas belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut terjadi karena masyarakat yang jarang menggunakan kakus yang disediakan, sehingga biogas belum bisa dihasilkan. Masyarakat pengguna MCK banyak memanfaatkan MCK untuk keperluan mandi dan mencuci saja. Universitas Sumatera Utara MCK berada di sisi sungai yang berdekatan dengan jembatan gantung. Pengakses sampai dengan 20 KK. Masyarakat membutuhkan air bersih, selama ini sumber air berasal dari air sungai, hujan dan membeli. Setiap pengguna MCK dikenakan tarif Rp. 1000KKhari. Masyarakat telah membuat secara bersama sistem Saringan Rumah Tangga SARUT untuk filterisasi air sederhana. Adapun yang dibutuhkan antara lain : tawas dalam jumlah besar, pasir, batu kerikil, ijuk dan sabut kelapa. Selain itu, dibutuhkan 2 tangki lagi sebagai wadah untuk penyaringan yang optimal sebelum dialirkan untuk digunakan. Akan tetapi, karena jarang dibersihkan, air yang dihasilkan tetap berwarna keruh dan sama seperti air sungai yang digunakan. 4.1.2. MCK Plus++ di Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi terletak di bantaran sungai DAS Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai dengan luas wilayah 175 ham2 dan berpenduduk sebesar 9.190 jiwa atau 2.003 KK. Pada kelurahan tersebut dibangun MCK Plus++ yang terletak di Jln. Garuda Gg. Najam Lingkungan III, Kelurahan Beting Kuala kapias, Kecamatan Teluk Nibung. MCK Plus++ tersebut dikelola oleh KSM SETIA dan dibantu oleh seorang operator atau penjaga MCK serta masyarakat pengguna MCK dalam memelihara MCK agar dapat digunakan setiap hari. Sama seperti MCK di Kelurahan Semula jadi, MCK di Kelurahan Beting Kuala Kapias juga beroperasi sejak tahun 2011 di atas lahan seluas 150 m 2 dan berada di sisi sungai. MCK terdiri dari 6 kamar mandi disertai WC dan 2 kamar mandi tanpa WC, 1 ruang operator, 1 tempat mencuci dengan 3 keran air, ada rekening air dan listrik. Sehingga setiap pengguna MCK dikenakan tarif Rp. 20.000bulanKK. Serta 1 unit biodigester sebagai pengolah tinja menjadi biogas sehingga dapat digunakan Universitas Sumatera Utara masyarakat pengguna MCK. Namun karena masyarakat belum memasang pipa penghubung gas ke rumah masing-masing, biogas belum dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut terjadi karena masyarakat yang jarang menggunakan kakus yang disediakan, sehingga biogas belum bisa dihasilkan. Sedikit berbeda dengan masyarakat pengguna MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi, di Kelurahan Beting Kuala Kapias selain banyak memanfaatkan MCK untuk keperluan mandi dan mencuci, masyarakat juga banyak menggunakan untuk keperluan air minum. Hal tersebut karena air yang dipakai pada MCK berasal dari air PDAM. Saat ini anggota pengguna 36 KK. Volume tangki yg tersedia 1500L.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, umur, penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan. Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias No Jenis Kelamin Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias n n n 1 2 Laki-laki Perempuan 12 8 60,0 40,0 26 10 72,2 27,8 38 18 67,9 32,1 Total 20 100,0 36 100,0 56 100,0 Tabel 4.1. menunjukkan bahwa responden terbanyak di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias adalah laki-laki yakni masing-masing sebanyak 12 orang 60,0 dan 26 orang 72,2 sementara responden perempuan hanya Universitas Sumatera Utara berjumlah 8 orang 40,0 di Kelurahan Semula Jadi dan 10 orang 27,8 di Kelurahan Beting Kuala Kapias. Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias No Umur Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias n n n 1 2 3 4 5 6 17-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 65 tahun 7 8 3 2 - - 35,0 40,0 15,0 10,0 - - 8 11 6 8 2 1 22,2 30,6 16,7 22,2 5,6 2,8 15 19 9 10 2 1 26,7 33,9 16,1 17,9 3,6 1,8 Total 20 100,0 36 100,0 56 100,0 Tabel 4.2. menunjukkan bahwa pada Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias, responden terbanyak adalah responden yang berumur 26-35 tahun yakni masing-masing sebanyak 8 orang 40,0 dan 11 orang 30,6 sedangkan responden yang paling sedikit di Kelurahan Semula Jadi berumur 46-55 tahun sebanyak 2 orang 10,0 dan responden yang paling sedikit di Kelurahan Beting Kuala Kapias berumur 65 tahun sebanyak 1 orang 2,8. Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias No Pendidikan Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias n n n 1 2 3 4 Tidak Sekolah Tamat SD SR SMP ST MTs SMA SMK MA 1 16 1 2 5,0 80,0 5,0 10,0 - 25 6 5 - 69,4 16,7 13,9 1 41 7 7 1,8 73,2 12,5 12,5 Total 20 100,0 36 100,0 56 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. menunjukkan bahwa pendidikan di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias sama-sama paling banyak berpendidikan tamat SD. Dimana pada Kelurahan Semula Jadi sebanyak 16 orang 80,0 yang tamat SD. Sedangkan pada Kelurahan Beting Kuala Kapias terdapat 25 orang 69,4 yang tamat SD. Sementara untuk pendidikan yang paling sedikit digeluti responden di Kelurahan Semula Jadi yakni tidak sekolah dan tamat SMP dimana masing-masing sebanyak 1 orang 5,0. Sedangkan di Kelurahan Beting Kuala Kapias sebanyak 5 orang 13,9 yang berpendidikan tamat SMA. Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias No Pekerjaan Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias n n n 1 2 3 4 Wiraswasta Buruh Nelayan Lainnya 9 - 10 1 45,0 - 50,0 5,0 6 1 22 7 16,7 2,8 61,1 19,4 15 1 32 8 26,8 1,8 57,1 14,3 Total 20 100,0 36 100,0 56 100,0 Tabel 4.4. menunjukkan bahwa 32 orang responden 57,1 yang paling banyak bekerja sebagai nelayan di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias. Dimana sebanyak 10 responden 50,0 di Kelurahan Semula Jadi dan 22 responden 61,1 di Kelurahan Beting Kuala Kapias yang sama-sama paling banyak bekerja sebagai nelayan. Sedangkan responden paling sedikit termasuk dalam kategori pekerjaan lainnya ibu rumah tangga di Kelurahan Semula Jadi yakni sebanyak 1 orang 5,0. Dan responden paling sedikit di Kelurahan Beting kuala Kapias bekerja sebagai buruh yakni sebanyak 1 orang juga 2,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias No Penghasilan Kelurahan Semula Jadi Kelurahan Beting Kuala Kapias Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias n n n 1 2 3 500.000 500.000- 1.000.000 1.000.000- 2.500.000 4 10 6 20,0 50,0 30,0 15 9 12 41,7 25,0 33,3 19 19 18 33,9 33,9 32,2 Total 20 100,0 36 100,0 56 100,0 Tabel 4.5. menunjukkan bahwa penghasilan seluruh anggota keluarga responden di Kelurahan Semula Jadi terbanyak kisaran Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000 yakni sebanyak 10 orang 50,0 dan paling sedikit berpenghasilan tidak sampai Rp 500.000 yakni sebanyak 4 orang 20,0. Sedangkan pada Kelurahan Beting Kuala Kapias penghasilan seluruh anggota keluarga responden terbanyak tidak sampai Rp 500.000 yakni sebanyak 15 orang 41,7 dan paling sedikit berpenghasilan antara Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 sebanyak 9 orang 25,0.

4.3. Pengetahuan Responden

Dokumen yang terkait

Keadaan Sanitasi Dasar Pemukiman Tempat Tinggal dan Perilaku Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Serbelawan Simalungun Tahun 2001

1 41 68

Tinjauan Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren Mitra dl Kabupaten Dati II Aceh Selatan Tahun 1999

0 23 79

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pemanfaatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) Komunal di Pemukiman Padat Daerah Pesisir Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan Tahun 2011

5 108 123

Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan

1 43 75

FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MELAKUKAN MANDI CUCI KAKUS

1 7 16

PEMANFAATAN SUNGAI JAJAR SEBAGAI SARANA MANDI CUCI DAN KAKUS (MCK) Studi Kasus Terhadap Perilaku Masyarakat di Kelurahan Singorejo Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

0 1 133

KUESIONER Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjungbalai Tahun 2013

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesehatan Lingkungan dan Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan - Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kap

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 9

Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 16