Kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias

responden, maka mereka semakin baik dalam memelihara MCK Plus++, begitu juga sebaliknya. Tabel 4.21. Keterkaitan Perilaku Pemeliharaan dengan Sikap Responden di MCK plus++ Kelurahan Beting Kuala Kapias Pemeliharaan Sikap Total Baik Sedang Baik 13 52 12 25 Sedang 1 9,1 10 11 Total 14 22 36 Sejumlah 14 responden yang tergolong dalam kategori sikap baik tentang MCK, air bersih, jamban sehat, hygiene perorangan dan tinja di Kelurahan Beting Kuala Kapias. Dari total 25 responden yang memelihara MCK dengan baik, 13 berkategori sikap baik 52, sedangkan 12 responden berkategori sikap sedang. Kemudian untuk total 11 responden yang memelihara MCK dengan sedang, 1 diantaranya berkategori sikap baik 9,1. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kategori sikap responden, maka mereka semakin baik dalam memelihara MCK Plus++, begitu juga sebaliknya. 4.7. Kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Beting Kuala Kapias Kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi terdiri dari kamar mandi, sarana mencuci, dan unit pengolahan air limbahnya. Penilaian kondisi fasilitas sanitasi mandi, cuci dan kakus MCK Plus++ dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22. Gambaran observasi Kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Tabel 4.22. menunjukkan bahwa dari total skor 24 100,0, nilai kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Beting Kuala Kapias lebih baik, yaitu 21 87,5 dan nilai kondisi MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi sebesar 19 79,2, sehingga keduanya dinyatakan baiklayak digunakan. Akan tetapi, pada MCK Plus++ di kedua kelurahan tersebut, komponen tempat sampah dan biodigester belum memenuhi No Komponen yang dinilai Besar Nilai Hasil Penilaian Keterangan MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi MCK Plus++ di Kelurahan Beting Kuala Kapias MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi MCK Plus++ di Kelurahan Beting Kuala Kapias 1 Sumber air bersih 1 - 1 Tercemar Tidak tercemar 2 Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL 3 3 3 Mengalir, kedap air dan tertutup Mengalir, kedap air dan tertutup 3 Lokasi 1 - 1 100 meter 100 meter 4 Pencahayaan 1 1 1 Mencukupi minimal 10 fc Mencukupi minimal 10 fc 5 Lantai 3 3 3 Kedap air, tidak licin, dan miring ke arah saluran pembuangan Kedap air, tidak licin, dan miring ke arah saluran pembuangan 6 Ventilasi 1 1 1 Mencukupi minimal 10 luas lantai ruangan Mencukupi minimal 10 luas lantai ruangan 7 Kuantitas air 1 1 - Mencukupi Tidak mencukupi 8 Jumlah bilik ruangan 1 1 1 Mencukupi minimal 1 ruangan untuk 15 orang Mencukupi minimal 1 ruangan untuk 15 orang 9 Tempat sampah 3 2 2 Tersedia, kedap air, tidak tertutup Tersedia, kedap air, tidak tertutup 10 Jamban 3 2 3 Tidak tersumbat, memakai tipe leher angsa, kotor Tidak tersumbat, memakai tipe leher angsa dan bersih 11 Biodigester 6 5 5 Memiliki pipa penyalur kotoran, sumur pencerna digester, tungkup gas holding gas, sumur resapan dan kran control Memiliki pipa penyalur kotoran, sumur pencerna digester, tungkup gas holding gas, sumur resapan dan kran control Total 24 19 21 Baik Baik 100,0 79,2 87,5 Universitas Sumatera Utara syarat karena untuk komponen tempat sampah tidak tertutup walaupun tersedia dan kedap air, sedagkan untuk komponen biodigester memiliki pipa penyalur kotoran, sumur pencerna digester, tungkup gas holding gas, sumur resapan dan kran control, namun tidak memiliki pipa distribusi penyalur gas. Sementara itu, untuk komponen sumber air bersih, lokasi, dan jamban hanya MCK Plus++ Kelurahan Beting Kuala Kapias yang sudah memenuhi syarat. Dimana sumber air bersih tidak tercemar, lokasi 100 meter dan jamban yang tidak tersumbat, memakai tipe leher angsa dan bersih. Namun. nilai pada MCK Plus++ Kelurahan Semula Jadi sebaliknya, dimana sumber air bersih tercemar, lokasi 100 meter dari rumha masyarakat pengguna dan jamban yang tidak tersumbat, memakai tipe leher angsa tetapi kotor. Pada komponen kuantitas air MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi lebih memenuhi syarat karena jumlah air tercukupi, sedangkan Kelurahan Beting Kuala Kapias jumlah air kurang mencukupi. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Keadaan Sanitasi Dasar Pemukiman Tempat Tinggal dan Perilaku Masyarakat Tentang Kesehatan Lingkungan di Kelurahan Serbelawan Simalungun Tahun 2001

1 41 68

Tinjauan Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren Mitra dl Kabupaten Dati II Aceh Selatan Tahun 1999

0 23 79

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pemanfaatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) Komunal di Pemukiman Padat Daerah Pesisir Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan Tahun 2011

5 108 123

Pelaksanaan Higiene & Sanitasi Dalam Meningkatkan Tingkat Kunjungan Tamu Di Traveller Suites Hotel Medan

1 43 75

FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MELAKUKAN MANDI CUCI KAKUS

1 7 16

PEMANFAATAN SUNGAI JAJAR SEBAGAI SARANA MANDI CUCI DAN KAKUS (MCK) Studi Kasus Terhadap Perilaku Masyarakat di Kelurahan Singorejo Kecamatan Demak Kabupaten Demak.

0 1 133

KUESIONER Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjungbalai Tahun 2013

0 0 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesehatan Lingkungan dan Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan - Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kap

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 9

Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 16