meningkatkan kontribusi dalam pembiayaan, sehingga mampu menjamin pendanaan yang lebih efektif dan keberlanjutan investasi.
2.9. Kerangka Konsep
Tingkat Pemanfaatan
Tingkat Pemeliharaan
Karakterisitik Masyarakat :
- Jenis kelamin
- Umur
- Penghasilan
- Pendidikan
- Pekerjaan
Kondisi MCK Plus++ :
- Karakteristik fisik air
- Sumber air
- Kuantitas volume air
- Kuantitas
bilikruangan -
Jarak dari rumah ke MCK
Baik
Buruk Sedang
Perilaku :
- Pengetahuan
- Sikap
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei yang bersifat deskriptif, dengan melihat gambaran tingkat pemanfaatan, perilaku pemeliharaan dan kondisi MCK Plus++ yang
berada di Lingkungan IX Kelurahan Semula jadi dan Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan IX Kelurahan Semula Jadi, Kecamatan Datuk Bandar Timur dan Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala
Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai. Lokasi dipilih berdasarkan tahun pembangunannya 2011 dan memiliki masalah dalam
penyediaan air bersih.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret tahun 2013.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah seluruh Kepala Keluarga KK yang menggunakan MCK Plus++ di Lingkungan IX Kelurahan Semula Jadi,
Kecamatan Datuk Bandar Timur dan Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Besar sampel penelitian diambil secara keseluruhan atau seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah Kepala Keluarga KK yang menggunakan MCK
Plus++ di Lingkungan IX Kelurahan Semula Jadi sebanyak 20 KK dan yang berada di Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala Kapias sebanyak 36 KK. Total
sampel penelitian yang diambil sebesar 56 KK.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan observasi langsung ke lokasi penelitian dengan menggunakan lembaran observasi dan menggunakan angket terstruktur
kepada anggota keluarga yang dianggap mampu menjawab kuesioner dengan benar dan merupakan keluarga yang menggunakan MCK Plus++ di Lingkungan
IX Kelurahan Semula Jadi, Kecamatan Datuk Bandar Timur dan Lingkungan III Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum PU Kota Tanjung Balai berupa data mengenai pembangunan hingga pemeliharaan MCK dan Dinas
Kesehatan Kota Tanjung Balai berupa data mengenai kepemilikan sarana sanitasi dasar masyarakat Kota Tanjung Balai.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi Operasional
1. Karakteristik Masyarakat adalah gambaran tentang masyarakat pengguna
fasilitas sanitasi Mandi, Cuci, dan Kakus MCK Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias.
2. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh responden mengenai MCK Plus++, jamban sehat, tinja, dan kebersihan perorangan personal hygiene.
3. Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap fasilitas sanitasi mandi, cuci dan kakus MCK Plus++. 4.
Pekerjaan adalah profesi atau aktivitas utama yang dilakukan oleh penduduk setempat dalam sehari-hari.
5. Jenis kelamin adalah karakteristik biologis dan fisiologis yang menentukan
laki-laki dan perempuan. 6.
Umur adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan dari sejak lahir. 7.
Penghasilan adalah kemampuan ekonomi yang diperoleh seluruh anggota keluarga dalam tiap-tiap Kepala Keluarga KK untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. 8.
Pendidikan adalah kegiatan akademik formal tertinggi yang pernah diikuti responden berdasarkan ijazah terakhir.
9. Kondisi MCK adalah kondisi MCK yang memenuhi syarat kesehatan dan
layak untuk digunakan oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
10. Karakteristik fisik air adalah kondisi fisik air seperti bau, rasa, dan warna
yang telah memenuhi syarat baku mutu air bersih Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 yang berada di MCK Plus++ dan layak
untuk digunakan atau dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas, seperti mandi, cuci, dan kakus.
11. Sumber air adalah asal air yang dipergunakan untuk MCK Plus++ dan sumber
yang dibenarkan adalah dari PDAM. 12.
Kuantitas volume air adalah jumlah volume air yang tersedia di MCK dimana cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam melakukan
aktivitas mandi, cuci, dan kakus. 13.
Kuantitas bilikruangan adalah jumlah ruangan-ruangan yang terdiri dari fasilitas untuk mandi, cuci, dan kakus, yang tersedia cukup atau sebanding
dengan jumlah masyarakat yang ada di wilayah tersebut. 14.
Jarak dari rumah ke MCK Plus++ adalah letak dimana bangunan dibangun yang tidak jauh dari rumah masyarakat penduduk maksimal 100 meter.
15. Tingkat pemanfaatan adalah frekuensi pemakaian setiap komponen fasilitas
sanitasi mandi, cuci dan kakus MCK sesuai dengan peruntukannya masing- masing dan dengan kondisi MCK yang mendukung, oleh masyarakat dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. 16.
Tingkat pemeliharaan adalah tingkatan perilaku masyarakat dalam menjaga agar konstruksi bangunan MCK dan seluruh komponen MCK tetap terpelihara
dan terjamin kebersihannya.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Aspek pengukuran