23
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA,
LISENSI, DAN PAMERAN
2.1 Hak Cipta
2.1.1 Pengertian Hak Cipta
Berdasarkan sejarah hukum Indonesia istilah yang pertamakali dikenal adalah istilah hak pengarang author right yang dikenal setelah berlakunya
Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912 Undang-Undang Hak Pengarang.
27
Istilah hak pengarang tersebut merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Belanda yaitu Auteurs Rechts.
28
Namun istilah hak pengarang tersebut kemudian diganti dengan istilah hak cipta karena dianggap lebih sesuai dengan
bidang cakupan yang diatur oleh hak cipta tersebut yaitu mengatur mengenai HKI di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.
Penggunaan istilah hak cipta pertamakali diusulkan oleh Soetan Moh. Sjah pada Kongres Kebudayaan Nasional ke-2 bulan Oktober 1951 di Bandung yang
kemudian kongres tersebut mengesahkan istilah hak cipta untuk menggantikan istilah hak pengarang.
29
Alasannya karena istilah hak pengarang dianggap memiliki cakupan yang kurang luas. Dianggap kurang luas karena istilah hak
pengarang memberikan kesan penyempitan arti, seolah-olah yang dicakup oleh hak pengarang tersebut hanyalah hak dari pengarang saja, sedangkan istilah hak
27
Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, op.cit, h. 47.
28
OK. Saidin, op.cit. h. 58, dikutip dari Ajip Rosidi, 1984, Undang-Undang Hak Cipta 1982: Pandangan Seorang Awam, Djambatan, Jakarta, h. 3.
29
Henry Soelistyo, op.cit, h. 129, dikutip dari J.C.T. Simorangkir, 1979, Hak Cipta Lanjutan, Djembatan, Jakarta, h. 5-6.
cipta mempunyai cakupan yang lebih luas.
30
Lingkup objek hak cipta sesungguhnya tidak hanya mencakup hak pengarang saja, tetapi juga mencakup
pencipta karya seni seperti penari, pelukis, dan pencipta lagu.
31
Berdasarkan hasil Seminar Nasional Hak Cipta Tahun 1975 di Denpasar, Bali, istilah hak cipta dikukuhkan sebagai terjemahan dari auteurswet.
32
Salah satu hasil Seminar Nasional Hak Cipta Tahun 1975 di Denpasar, Bali tersebut
adalah berhasil dirumuskannya pengertian hak cipta yaitu sebagai berikut: Hak Cipta ialah hak tunggal pencipta atas ciptaannya dan hak
memberi izin kepada pihak lain untuk melaksanakan dan memanfaatkan ciptaannya itu, misalnya:
1. Mengumumkan danatau memperbanyak ciptaannya itu dalam bentuk
apa pun dan dengan cara apa pun; 2.
Membuat terjemahan atau saduran dalam bentuk apa pun, serta mengumumkan dan memperbanyaknya.
33
Menurut Sanusi Bintang, istilah hak cipta terdiri dari dua kata yaitu hak dan cipta.
Perkataan hak cipta itu sendiri terdiri dari dua kata hak dan cipta. Kata “hak” yang sering dikaitkan dengan kewajiban adalah suatu kewenangan
yang diberikan kepada pihak tertentu yang sifatnya bebas untuk digunakan atau tidak. Sedangkan kata “cipta” tertuju pada hasil kreasi manusia
dengan menggunakan sumber daya yang ada padanya berupa pikiran, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman. Oleh karena itu, hak cipta
berkaitan erat dengan intelektualita manusia itu sendiri berupa hasil kerja otak.
34
Berdasarkan pengertian kata hak dan cipta dari Sanusi Bintang di atas,
dapat dirumuskan pengertian hak cipta yaitu suatu kewenangan yang bebas untuk digunakan atau tidak, kewenangan tersebut diberikan kepada pihak yang mampu
30
OK Saidin, op.cit, h. 58.
31
Henry Soelistyo, op.cit, h. 129
32
Henry Soelistyo, op.cit, h. 130.
33
Henry Soelistyo, op.cit, h. 131.
34
Sanusi Bintang, op.cit, h. 1.