1.6.2 Manfaat Praktis
1. Manfaat praktis bagi pencipta, pemegang hak cipta, dan pengguna hak
cipta user adalah dapat memberikan informasi menganai wajib atau tidaknya membuat perjanjian lisensi untuk dapat melakukan
pengumuman ciptaan dalam suatu pameran umum atau penggandaan ciptaan dalam suatu katalog untuk keperluan pameran; dan
2. Manfaat praktis bagi pemilik dan pemegang ciptaan adalah dapat
memberikan informasi mengenai dapat atau tidaknya pemilik dan pemegang ciptaan melakukan pengumuman ciptaan dalam suatu
pameran umum atau penggandaan ciptaan dalam suatu katalog untuk keperluan pameran tanpa lisensi melainkan melalui perjanjian lisan.
1.7 Landasan Teoritis
Landasan teoritis merupakan dukungan teori, konsep, asas dan pendapat- pendapat hukum dalam membangun atau memperkuat kebenaran dari
permasalahan yang dianalisis.
13
1.7.1 Prinsip Pemisahan Antara Benda Secara Fisik dengan HKI yang
Terkandung dalam Benda Tersebut
Prinsip pemisahan antara benda secara fisik dengan HKI yang terkandung dalam benda tersebut menimbulkan konsekuensi berupa seseorang yang
13
Bander Johan Nesution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h. 141.
menguasai benda secara fisik tidak secara otomatis memiliki hak eksklusif atas benda fisik tersebut.
14
Prinsip tersebut juga diakui oleh Sanusi Bintang yang menyatakan bahwa: “. . . memiliki benda tertentu yang berwujud tidak berarti juga memiliki
hak atas kepemilikan intelektual hak cipta yang ada di dalamnya. Misalnya seseorang yang membeli sebuah buku atau lukisan, maka yang
bersangkutan hanya menjadi pemilik buku atau lukisan saja, tidak mencakup hak cipta atas buku atau lukisan itu. Hak milik atas buku atau
lukisan itu berada pada tangan pembeli, sedangkan hak ciptanya berada pada pencipta buku atau lukisan. Hak cipta itu tetap melekat dalam tangan
siapa pun kepemilikan benda itu berada.”
15
Sanusi Bintang juga menjelaskan bahwa memiliki suatu benda tidak secara
otomatis memiliki hak cipta yang ada dalam benda tersebut karena hak milik atas benda tangible right terpisah dari hak milik intelektualnya incorporeal right.
16
1.7.2 Doktrin Fair UseFair Dealing
Doktrin fair usefair dealing mengajarkan bahwa suatu perbuatan menggunakan atau memanfaatkan ciptaan secara pantas atau wajar sepanjang
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta bukan merupakan pelanggaran hak cipta. Contoh fair usefair dealing menurut Henry Soelistyo
adalah: Salah satu bentuk fair use adalah penggunaan dan perbanyakan karya cipta
untuk tujuan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah dengan tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta dengan syarat sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
17
14
Tomi Suryo Utomo, op.cit, h. 15.
15
Sanusi Bintang, op.cit, h. 40.
16
Sanusi Bintang, op.cit, h. 83.
17
Henry Soelistyo, op.cit, h. 87.