Sumber Bahan Hukum Metode Penelitian

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599; dan c. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Sumber Bahan Hukum Sekunder Sumber bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, bahan hukum sekunder tersebut meliputi buku, literatur, makalah, skripsi, tesis, dan bahan-bahan hukum tertulis lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 25 Bahan hukum sekunder juga meliputi jurnal, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media massa, dan internet dengan menyebut nama situsnya. 3. Sumber Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier merupakan bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier meliputi kamus bahasa, kamus hukum, dan ensiklopedia. 26

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan pada penulisan ini dikumpulkan dengan teknik sistem kartu card system. Sistem kartu merupakan teknik pengumpulan bahan hukum dengan cara mencatat dan memahami isi informasi yang diperoleh dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier secara berurutan dan sistematis sesuai permasalahan. 25 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penulisan Hukum, Cet. IV, Kencana, Jakarta, h. 141. 26 Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2008, Pengantar Metode Penulisan Hukum, RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 119.

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum

Untuk menganalisis bahan-bahan hukum yang telah terkumpul digunakan berbagai teknik analisis seperti deskripsi, interpretasi, kontruksi, evaluasi, argumentasi dan sistematisasi. Dalam penulisan ini, teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah: 1. Teknik deskripsi yaitu menguraikan apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum dan non hukum. 2. Teknik interpretasi yaitu teknik analisis bahan hukum dengan menggunakan jenis-jenis penafsiran dalam ilmu hukum seperti penafsiran gramatikal, historis, sistematis, teleologis, kontektual, dan lain-lain. 3. Teknik argumentasi berupa pemberian penjelasan yang merupakan alasan-alasan logis untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan, berkaitan dengan asas hukum, norma hukum dan peraturan hukum.