Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum

Untuk menganalisis bahan-bahan hukum yang telah terkumpul digunakan berbagai teknik analisis seperti deskripsi, interpretasi, kontruksi, evaluasi, argumentasi dan sistematisasi. Dalam penulisan ini, teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah: 1. Teknik deskripsi yaitu menguraikan apa adanya terhadap suatu kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum dan non hukum. 2. Teknik interpretasi yaitu teknik analisis bahan hukum dengan menggunakan jenis-jenis penafsiran dalam ilmu hukum seperti penafsiran gramatikal, historis, sistematis, teleologis, kontektual, dan lain-lain. 3. Teknik argumentasi berupa pemberian penjelasan yang merupakan alasan-alasan logis untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan, berkaitan dengan asas hukum, norma hukum dan peraturan hukum. 23

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA,

LISENSI, DAN PAMERAN

2.1 Hak Cipta

2.1.1 Pengertian Hak Cipta

Berdasarkan sejarah hukum Indonesia istilah yang pertamakali dikenal adalah istilah hak pengarang author right yang dikenal setelah berlakunya Auteurswet 1912 Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912 Undang-Undang Hak Pengarang. 27 Istilah hak pengarang tersebut merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Belanda yaitu Auteurs Rechts. 28 Namun istilah hak pengarang tersebut kemudian diganti dengan istilah hak cipta karena dianggap lebih sesuai dengan bidang cakupan yang diatur oleh hak cipta tersebut yaitu mengatur mengenai HKI di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Penggunaan istilah hak cipta pertamakali diusulkan oleh Soetan Moh. Sjah pada Kongres Kebudayaan Nasional ke-2 bulan Oktober 1951 di Bandung yang kemudian kongres tersebut mengesahkan istilah hak cipta untuk menggantikan istilah hak pengarang. 29 Alasannya karena istilah hak pengarang dianggap memiliki cakupan yang kurang luas. Dianggap kurang luas karena istilah hak pengarang memberikan kesan penyempitan arti, seolah-olah yang dicakup oleh hak pengarang tersebut hanyalah hak dari pengarang saja, sedangkan istilah hak 27 Muhamad Djumhana dan R. Djubaedillah, op.cit, h. 47. 28 OK. Saidin, op.cit. h. 58, dikutip dari Ajip Rosidi, 1984, Undang-Undang Hak Cipta 1982: Pandangan Seorang Awam, Djambatan, Jakarta, h. 3. 29 Henry Soelistyo, op.cit, h. 129, dikutip dari J.C.T. Simorangkir, 1979, Hak Cipta Lanjutan, Djembatan, Jakarta, h. 5-6.