BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran stressor dan koping mahasiswa pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi
Fakultas Keperawatan USU yang telah dilaksanakan mulai dari Mei 2012 sampai Juni 2012 dengan jumlah responden sebanyak 66 orang. Selain menjawab
pertanyaan tentang tentang gambaran stressor dan koping mahasiswa pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU, dalam bab ini juga dijabarkan
deskripsi karakteristik responden.
1.1. Karakteristik Demografi
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 66 orang. Adapun karakteristik responden yang dipaparkan mencakup usia, jenis kelamin, angkatan,
agama, tempat tinggal, dan jalur masuk perguruan tinggi. Dari data yang diperoleh bahwa usia mahasiswa yang paling muda yaitu 17 tahun dan yang paling tua
adalah 21 tahun dengan mayoritas responden berusia 19 tahun 45,5. Responden berasal dari mahasiswa angkatan 2011 yaitu sebanyak 34 orang
51,5 dan mahasiswa angkatan 2010 yaitu sebanyak 32 orang 48,5. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 57 orang
86,4, beragama Kristen Protestan sebanyak 37 orang 56,1 dan tinggal di rumah kost, yaitu sebanyak 46 orang 69,7. Untuk lebih jelasnya tentang
karakteristik responden, dapat dilihat pada tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Berdasarkan Karakteristik Responden N=66
Karakteristik Frekuensi
Persentasi Usia
17 tahun 2
3,0 18 tahun
18 27,3
19 tahun 30
45,5 20 tahun
15 22,7
21 tahun 1
1,5 Jenis Kelamin
Laki-laki 9
13,6 Perempuan
57 86,4
Angkatan 2010
32 48,5
2011 34
51,5 Agama
Islam 27
40,9 Katolik
2 3,0
Protestan 37
56,1 Tempat Tinggal
Bersama Orang tua 13
3,9 Rumah Kost
46 69,7
Dengan Saudara 7
10,6 Jalur Masuk PTN
PMP 10
15,2 SNMPTN
33 50,0
UMB 14
4,2 MANDIRI
9 13,6
1.2 Distribusi Gambaran Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas
Keperawatan USU
Penilaian faktor penyebab stres stressor dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk pernyataan pilihan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lima faktor yang paling banyak menyebabkan stres pada mahasiswa pembelajaran KBK adalah mempersiapkan ujian 15,2, jadwal
kuliah yang padat 14,2, kondisi kelas yang terlalu penuh 12,4, ujian skill lab 10,6, dan ujian tertulis 6,7. Dari hasil penelitian didapat bahwa
Universitas Sumatera Utara
stressorterkait tingkah laku teman 0 tidak pernah dialami oleh responden. Untuk data lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU
No Stressor Frekuensi
Persentasi 1
Mempersiapkan ujian 50
15,2 2
Jadwal kuliah yang padat 47
14,2 3
Kelas yang terlalu penuh 41
12,4 4
Ujian skill lab 35
10,6 5
Ujian tertulis 22
6,7 6
Waktu kosong yang terlalu sedikit 20
6,1 7
Kelas yang ribut 17
5,2 8
Pengeluaran yang besar 16
4,9 9
Metode pengajaran dosen 14
4,2 10 Harapan orang tua yang besar
13 3,9
11 Khawatir terhadap masa depan 12
3,6 12 Ventilasi kelas yang buruk
11 3,4
13 Harapan diri yang besar 10
3,0 14 Berpartisipasi dalam diskusi kelas
7 2,1
15 Berbicara di kelas 3
0,9 16 Pertanyaan lisan dari dosen
2 0,6
17 Dosen yang perfectionist 2
0,6 18 Permasalahan dengan dosen
2 0,6
19 Persaingan dengan teman sekelas 2
0,6 20 Berdebat dengan teman sekelas
1 0,3
21 Pencahayaan kelas yang kurang 1
0,3 22 Kelas yang kotor
1 0,3
23 Lain-lain: Masalah pribadi 1
0,3 24 Tingkah laku teman sekelas
1.3 Analisa Hasil Wawancara 1.3.1 Alasan Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU
Responden memiliki alasan tersendiri terhadap hal-hal yang menyebabkan mereka berada dalam kondisi stres saat mengikuti proses pembelajaran. Tabel
berikut merupakan alasan sepuluh stressor yang paling banyak dipilih oleh responden yang didapat melalui wawancara.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Alasan Stressor Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU
No Alasan Stressor Frekuensi
1 Mempersiapkan ujian
− Materi perkuliahan yang banyak − Bahan kuliah yang belum didapat
− Waktu persiapan ujian yang singkat − Waktu perkuliahan yang singkat
− Khawatir menghadapi ujian 19
14 9
4 4
2 Jadwal kuliah yang padat
− Perkuliahan tidak sesuai dengan jadwal − Perkuliahan dari pagi sampai sore
− Tidak bisa mengikuti kegiatan di luar perkuliahan 35
9 3
3 Kelas yang terlalu penuh
− Terlalu banyak mahasiswa − Ruangan kelas ribut
39 2
4 Ujian skill lab
− Berhadapan dengan dosen − Prosedur harus dihapal dan dilakukan dalam waktu singkat
− Perbedaan penilaian saat belajar dan ujian − Takut gagal
20 10
2 3
5 Ujian tertulis
− Soal yang banyak, tidak terprediksi, dan jawabannya menjebak − Kesulitan untuk menghapal
− Bahan ujian terlambat didapat − Waktu ujian singkat dan khawatir gagal ujian
12 3
2 5
6 Waktu kosong yang sedikit
− Perkuliahan berlangsung setiap hari − Kegiatan di luar kampus tidak dapat terjadwal dengan baik
− Jadwal kuliah berganti-ganti 15
3 2
7 Kelas yang Ribut
− Suasana kelas ribut sekali sehingga tidak konsentrasi belajar − Suara dosen ketika mengajar tidak kedegaran
− Banyak perempuan 12
3 2
8 Pengeluaran yang besar
− Pembelian buku BRP − Untuk membeli makanan di kampus
− Fotokopi bahan perkuliahan dan membeli buku − Membeli peralatan skill lab
10 2
3 1
9 Metode pengajaran dosen metode ceramah
− Membosankan karena hanya membaca slide − Slide berbahasa Inggris dan kurang menarik
10 4
10 Harapan orang tua yang besar
− Anak mendapat IP tinggi dan sukses setelah tamat − Khawatir tidak dapat membahagiakan orang tua
11 2
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Koping Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU Respon atau usaha yang paling banyak dipilih mahasiswa saat menghadapi
stressor selama mengikuti perkuliahan KBK adalah mendengarkan musik, tidur, dan jalan-jalan bersama teman. Hasil wawancara ini dianalisa berdasarkan
klasifikasi koping oleh Lazarus dan Folkman 1984, yaitu seeking informational support, confrontive coping, planful problem solving, seeking social emotional
support,distancing, escape avoidance, self control,accepting responcibility dan,positive reappraisal.untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Jawaban Responden Tentang Koping Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU
No Koping
Frekuensi 1
Escape avoidance − Mendengarkan musik
− Tidur − Jalan-jalan
− Makan − Bermain bersama teman
− Olahraga − Membaca buku cerita
− Menyanyi − Menghayal
10 7
7 5
4 2
2 1
1
2 Self control
− Menenangkan diri − Menyendiri
− Tidak peduli terhadap masalah 6
3 1
3 Planful problem solving
− Belajar − Mencari referensi
4 2
4 Seeking emotional support
− Bercerita dengan teman 4
5 Accepting responsibility
− Menjalaninya saja 3
6 Positive reappraisal
− Berdoa 2
7 Distancing
− Berpikir positif 1
8 Seeking informational support
− Berdskusi dengan teman dan dosen 1
9 Confrontive coping
Universitas Sumatera Utara
1.3.3 Keefektifan Koping Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan
USU
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, didapatkan hasil bahwa mayoritas stres yang dialami mahasiswa teratasi dengan koping yang mereka
pilih, yaitu ada 43 responden 65,2. Sedangkan 23 responden 34,8 lainnya mengatakan koping yang dimiliki hanya mampu mengurangi kondisi stres mereka
sesaat. Untuk data lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Keefektifan Fungsi Koping
Mahasiswa Pembelajaran KBK Fakultas Keperawatan USU Keefektifan koping
Frekuensi Persentasi
Stres teratasi 43
65,2 Stres berkurang
23 34,8
Stres tidak teratasi
2. Pembahasan