Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Primigravida Terhadap Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 Karakteristik Frekuensin Persentase Umur 20 tahun 21-29 tahun 30 tahun 11 67 6 13,1 79,8 7,1 Pendidikan SMP SMA Diploma S1 14 34 21 15 16,7 40,5 25,0 17,9 Pekerjaan IRT Swasta PNS 51 16 17 60,7 19,0 20,2

2. Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu primigravida, didapat bahwa ibu primigravida yang banyak menjawab pertanyaan yang benar pada pertanyaan nomor 6 ada 59 orang 70,2, pertanyaan nomor 10 ada 59 orang 70,2, pertanyaan nomor 16 ada 60 orang 71,4, pertanyaan nomor 17 ada 57 orang 67,9 dan pertanyaan nomor 21 ada 69 orang 82,1. Sedangkan ibu primigravida yang banyak menjawab salah pada pertanyaan nomor 3 ada 70 orang 83,3, pertanyaan nomor 12 ada 62 73,8 orang, pertanyaan nomor 22 ada 62 orang 73,8. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 No. Pertanyaan Benar Salah F F 1. Suhu tubuh dingin pada bayi 45 53,6 39 46,4 2. Suhu tubuh normal bayi 40 47,6 44 52,4 3. Akibat dari suhu tubuh dingin pada bayi 14 16,7 70 83,3 4. Penyebab suhu tubuh dingin pada bayi 60 71,4 24 28,6 5. Penanganan suhu tubuh dingin pada bayi 55 65,5 29 34,5 6. Suhu demam pada bayi 59 70,2 25 29,8 7.. Akibat dari demam pada bayi 34 40,5 50 59,5 8. Penyebab demam tinggi 43 51,2 41 48,8 9. Penanganan demam pada bayi 39 46,4 45 53,6 10. Komplikasi demam 59 70,2 25 29,8 11. Tanda-tanda kejang 50 59,5 30 40,5 12. Penyebab kejang 22 26,2 62 73,8 13. Akibat dari kejang 55 65,5 29 34,5 14. Bahaya kejang pada bayi baru lahir 39 46,4 45 53,6 15. Penanganan segera kejang 46 54,8 38 45,2 16. Pengertian bayi kuning 60 71,4 24 28,6 17. Tanda gejala bayi kuning patologi 57 67,9 27 32,1 18. Penyebab bayi kuning 51 60,7 33 39,3 19. Bahaya bayi kuning 45 53,6 39 46,4 20. Penanganan bayi kuning lebih dari 10 hari 46 54,8 38 45,2 21. Pengertian muntah yang bahaya 69 82,1 15 17,9 22. Penyebab muntah 22 26,2 62 73,8 23. Akibat muntah terus menerus 47 56,0 36 42,9 24. Bahaya muntah pada bayi 49 58,3 35 41,7 25. Penanganan bayi muntah 60 71,4 24 28,6 Dari hasil penelitian, pengetahuan ibu primigravida secara keseluruhan diketahui bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 37 orang 44,0, minoritas responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19 orang 22,6, sedangkan responden yang berpengetahuan cukup berjumlah 28 orang 33,3. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Primigravida Terhadap Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang 19 28 37 22,6 33,3 44,0 Total 84 100

3. Sikap Responden

Berdasarkan hasil pilihan jawaban ibu primigravida mengenai pernyataan sikap tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahiir didapatkan hasil bahwa ibu yang banyak menjawab sangat setuju pada pernyataan nomor 10 ada 58 orang 69,0, nomor 12 ada 56 orang 66,7, nomor 25 ada 53 orang 63,1, ibu primigravida yang banyak menjawab setuju pada pernyataan nomor 8 ada 56 orang 66,7, nomor 17 ada 55 orang 65,5, nomor 22 ada 62 orang 73,8, ibu primigravida yang banyak menjawab tidak setuju pada pernyataan nomor 13 ada 47 orang 56,0, nomor 18 ada 49 orang 58,3, nomor 23 ada 51 orang 60,7, ibu primigravida yang banyak menjawab sangat tidak setuju pada pernyataan nomor 13 ada 23 orang 27,4, nomor 18 ada 27 orang 32,1, nomor 19 ada 37 orang 44,0. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4 Distribusi Pernyataan Sikap Ibu Primigravida Tentang Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 No . Pertanyaan SS S TS STS F F F F 1. Bila suhu tubuh bayi dingin ibu dapat menghangatkannya dengan meletakkan bayi di atas dada ibu dan berada dalam satu pakaian 29 34,5 34 40,5 19 22,6 2 2,4 2. Bila suhu tubuh bayi dingin ibu akan segera membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat 38 45,2 44 52,4 1 1,2 1 1,2 3. Suhu tubuh dingin pada bayi baru lahir merupakan hal yang biasa, jadi ibu tidak perlu khawatir 10 11,9 22 26,2 37 44,0 15 17,9 4. Jika pakaian bayi basah ibu akan segera menggantinya 48 57,1 32 40,5 2 2,4 5. Bila tubuh bayi teraba dingin ibu tidak perlu membungkus bayi dengan pakaian dan selimut yang tebal 16 19,0 25 29,8 26 31,0 17 20,2 6. Bila bayi demam ibu mengompresnya dengan air dingin 24 28,6 20 23,8 34 40,5 6 7,1 7.. Jika bayi demam ibu akan menyelimuti dan memakaikan pakaian tebal pada bayi 15 17,9 30 35,7 31 36,9 8 9,5 8. Ibu akan memberikan ASI Air Susu Ibu sesering mungkin jika bayinya demam 19 22,6 56 66,7 9 10,7 9. Bila bayi demam ibu akan membuka seluruh pakaian dan menggunakan pakaian yang tipis pada bayi 12 14,3 36 42,9 30 35,7 6 7,1 10. Ibu akan segera membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat bila panas tidak turun 58 69,0 21 25,0 4 4,8 1 1,2 11. Bila bayi kejang ibu akan memberinya minum 8 9,5 29 34,5 43 51,2 4 4,8 12. Apabila bayi kejang ibu akan segera membawa bayi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut 56 66,7 25 29,8 2 2,4 1 1,2 13. Kejang biasa terjadi pada bayi baru lahir, jadi ibu tidak akan khawatir 3 3,6 11 13,1 47 56,0 23 27,4 14. Bila bayi baru lahir bergerak tidak biasa seperti tiba-tiba menangis melengking, gerakan tidak 11 13,1 48 57,1 22 26,2 3 3,6 menentu, tubuh kaku, gerakan mulut seperti mengunyah dan menelan maka ibu segera menyimpulkan bahwa itu adalah kejang 15. Jika bayi kejang disertai demam tinggi ibu akan menyelimuti bayi dengan selimut tebal 10 11,9 31 36,9 34 40,5 9 10,7 16. Jika bayi kuning ibu akan menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi 19 22,6 44 52,4 19 22,6 2 2,4 17. Jika bayi kuning ibu akan memberi ASI sesering mungkin pada bayi 23 27,4 55 65,5 4 4,8 2 2,4 18. Ibu akan waspada bila bayi kuning timbul pada minggu pertama 1 1,2 7 8,3 49 58,3 27 32,1 19. Ibu akan mengonsultasikan bayi jika kuning pada mata dan kulit bayi tidak menghilang setelah 10 hari 2 2,4 10 11,9 35 41,7 37 44,0 20. Bila bayi kuning kotorannya berwarna pucat, ibu merasa ini gejala biasa dan tidak perlu penanganan serius 6 7,1 23 27,4 37 44,0 18 21,4 21 Bila bayi banyak muntah ibu takut memberi minum banyak pada bayi 23 27,4 34 40,5 26 31,0 1 1,2 22. Saat bayi muntah ibu akan segera memperhatikan bentuk muntah bayi 12 14,3 62 73,8 9 10,7 1 1,2 23. Muntah pada bayi hal yang biasa jadi ibu tidak akan khawatir, cukup hanya mengganti baju bayi yang basah terkena muntah 7 8,3 22 26,2 51 60,7 4 4,8 24. Untuk mencegah muntah pada bayi, selesai menyusu ibu selalu menyendawakan bayi 28 33,3 39 46,4 17 20,2 25. Bila bayi muntah terus menerus ibu akan segera membawanya ke pelayanan kesehatan 53 63,1 28 32,3 2 2,4 1 1,2 Dari hasil penelitian, dari 84 responden diketahui hampir keseluruhan ibu primigravida bersikap positif terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu sebanyak 81 orang 96,4 dan hanya 3 orang 3,6 yang sikapnya negatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 Sikap Frekuensi Persentase Positif Negatif 81 3 96,4 3,6 Total 84 100

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan untuk menjawab penelitian mengenai pengetahuan dan sikap ibu primigravida terhadap tanda-tanda bahaya bayi baru lahir di Klinik Ananda Medan Tahun 2011 yaitu:

1. Karakteristik Responden

Dari hasil penelitian karakteristik terhadap usia responden dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden berada pada kelompok usia 21-29 tahun yaitu sebanyak 67 orang 79,8. Di mana usia antara 21-29 tahun kemungkinan ibu masih memiliki pengetahuan yang sedikit dikarenakan pengalamannya yang masih kurang, semakin muda seseorang belum banyak pengalaman hidup yang dapat dijadikan pedoman menjadi lebih baik, responden belum memahami tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir oleh karena pengalaman hidup dan pengetahuan yang masih relatif muda. Djaja 2003 mengungkapkan pada hakikatnya angka kesakitan dan kematian dapat diupayakan pencegahannya sedini mungkin, diantaranya dengan meningkatkan pendidikan kesehatan keluarga terutama ibu. Menurut karakteristik kesehatan ibu sebelum dan ketika hamil, kematian neonatal banyak terjadi pada kelompok umur ibu 20-39 tahun pada anak pertama dan pada paritas ketiga. Notoatmodjo 2007 mengungkapkan bahwa usia merupakan kategori tingkat pengetahuan dalam hal pemahaman terhadap sesuatu hal. Pemahaman terhadap resiko dan gejala yang terjadi pada bayi baru lahir belum sepenuhnya dapat dipahami responden. Seseorang memperoleh pengetahuan dari pengalaman pada keadaan sebelumnya tentang pengalamannya. Semakin sering seseorang mengalaminya semakin tinggi pengetahuan orang tersebut. Bila dilihat dari tingkat pendidikan, mayoritas responden memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak 34 orang 40,5. Hal ini Sesuai pendapat Notoadmodjo 2007 yang mengatakan bahwa, pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Ungkapan ini dapat dipahami bahwa dengan adanya pendidikan akan diperoleh ilmu pengetahuan atau semakin tinggi pendidikan semakin banyak ilmu pengetahuan yang akan didapat. Responden pada umumnya sulit untuk dapat memahami adanya tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, Hal ini kemungkinan masih kurangnya ibu mendapatkan sumber informasi tentang bagaimana cara mengenali tanda-tanda bahaya bayi baru lahir karena sumber informasi juga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Dilihat dari pekerjaan pada umumnya responden memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah tangga IRT yaitu sebanyak 51 orang 60,7. Pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan tanggung jawab. Pada umumnya responden bekerja sebagai ibu rumah tangga, hal ini sangat berhubungan dengan besarnya perhatian responden terhadap keluarga terutama kesejahteraan keluarga termasuk kesehatan anggota keluarga