3. Untuk pelaksanaan meterisasi ini dibentuk tim meterisasi yang terdiri dari
unsur kedua belah pihak paling lambat 30 hari setelah perjanjian ini ditandatangani.
4. Biaya yang dibutuhkan untuk meterisasi PJU, pengembangan PJU dan biaya
meterisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 pasal ini sepenuhnya dibebankan kepada Pemko Medan, kecuali APP.
B. Faktor-faktor Penghambat Pajak Penerangan Jalan
Meskipun Pajak Penerangan Jalan dapat memberikan kotribusi yang baik bagi pendapatan daerah, namun tidak dipungkiri adanya masalah-masalah yang
timbul. Sedikit atau banyak masalah yang dihadapi harus tetap diperhatikan. Untuk diketahui sejauh mana masalah-masalah tersebut berpengaruh atau
berdampak bagi kelangsungan proses Pajak Penerangan Jalan tersebut. Berdasarkan observasi di lapangan, pengumpulan data-data yang ada,
termasuk diadakannya metode wawancara, ditemukan masalah-masalah yang muncul dalam Pajak Penerangan Jalan. Adapun masalah-masalah tersebut antara
lain : a.
Adanya tunggakan pembayaran rekening listrik oleh konsumen. b.
Jumlah konsumen Pajak Penerangan Jalan yang belum jelas serta pendataan yang kurang maksimal. Contohnya yaitu ada konsumen yang mempunyai
kantor di satu wilayah tertentu tetapi kantor di wilayah lain tidak diketahui. c.
Adanya keterlambatan pemasangan lampu penerangan jalan umum. Terkadang konsumen yang telah memenuhi syarat untuk pemasangan lampu
penerangan jalan umum memberikan laporan bahwa adanya keterlambatan pemasangan pajak penerangan jalan umum, sehingga tidak tepat waktu sesuai
jadwal pemasangan yang ditentukan. d.
Adanya pemasangan listrik-listrik liar terhadap lampu penerangan jalan umum. Masih ada masyarakat yang mau melakukan pemasangan listrik-listrik
liar, dengan tujuan agar tidak terjaring oleh PLN. Sehingga mereka tidak perlu menjadi konsumen PLN yang harus melakukan pembayaran terhadap
rekening listrik lampu penerangan jalan umum tersebut.
C. Upaya-upaya Peningkatan Pajak Penerangan Jalan
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam Pajak Penerangan Jalan tersebut, tentu ada langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengantisipasinya.Dengan menentukan langkah-langkah untuk mengantisipasinya dapat mengurangi atau memperbaiki masalah-masalah yang terjadi agar tidak
terulang lagi untuk kesekian kalinya karena bisa merugikan bagi sektor pajak penerangan jalan tersebut. Langkah-langkah yang diambil tersebut dapat
diwujudkan dalam melakukan upaya-upaya peningkatan pajak penerangan jalan tersebut. Adapun upaya-upaya peningkatan yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut : 1.
Adanya peningkatan bagi penunggakan pembayaran rekening listrik. PLN memberikan TUL Tata Usaha Langganan VI. Dimana TUL VI ini
sifatnya ialah berupa surat peringatan. Waktunya maksimal 6 enam hari
harus sudah ditanggapi oleh konsumen atau pelanggan. Jika tidak ditanggapi akan dilakukan pemutusan sambungan arus listrik.
2. Peningkatan pelayanan terhadap konsumen
Salah satu peningkatan pelayanan terhadap konsumen ini ialah mengatasi gangguan listrik sehingga dapat berkurang. Misalnya dari gangguan listrik
dengan persentase 20 menjadi 5. 3.
Menggalakkan operasi penertiban listrik-listrik liar Hal ini dilakukan untuk mengurangi pemasangan listrik-listrik liar yang
dilakukan masyarakat. Sehingga mengurangi kerugian rekening listrik-listrik liar tersebut yang tidak terbayarkan oleh masyarakat.
4. Pemerintah menetapkan kenaikan TDL Tarif Dasar Listrik sesuai keputusan
presiden. Dengan naiknya tarif TDL tersebut maka otomatis naik juga tarif pajak penerangan jalan. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pemasukan
pajak penerangan jalan yang dibayar melalui rekening listrik. 5.
Pemasangan KWh Meter KWh meter sebagai kawat arus pembatas, dengan tujuan meningkatkan
pendapatan tetapi mengurangi besarnya tagihan PLN, sehingga tidak memberatkan masyarakat. Dengan kata lain sama-sama menguntungkan kedua
belah pihak.
D. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Bagi Pendapatan Daerah