Pengertian Pajak Objek dan Subjek Pajak Penerangan Jalan

2 Sebagai sarana dlam Pengadaan pegawai atau sumber-sumber kemampuan dalam menciptakan ide baru untuk masa yg akan datang. 3 Dapat mempromosikan Image instansi serta mendorong Loyalotas instansi. 4 Sebagai sarana untuk dapat melakukan kerjasama dan diskusi antara pihak instansiperusahaan dengan Mahasiswa yang melakukan PKLM.

c. Bagi Universitas Sumatera Utara

1 Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan. 2 Mendapatkan masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 3 Mempromosikan sumber daya manusia di Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 4 Sebagai uji nyata dari ilmu yang telah dipelajari, sehingga meningkatkan kualitas lulusannya.

C. URAIAN TEORITIS

1. Pengertian Pajak

Sebelum membahas mengenai gambaran data pajak Penerangan jalan, sebaik nya kita terlebih dahulu mengetahui tentang pengertian pajak. Defenisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rachmat Soemitro,SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pebgeluaran umum. Menurut Undang-undang no 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelanggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik dan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan yang rekeningnya oleh pemerintahan daerah. Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan umum yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Penggunaan Tenaga Listrik adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN maupun bukan PLN. Penggunaan Tenaga Listrik PLN yang selanjutnya disebut pelanggan PLN adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN bukan PLN adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari pleh pembangkit tenaga listrik bukan PLN yang dimiliki dan atau dikelola oleh orang pribadi atau badan Perda Kota Medan No.12:2003. Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Persero, yang disingkat PLN adalah PLN Unti Bahasa Distribusi, PLN Wilayah, PLN Cabang dan PLN Unit Pelayanan termasuk anak perusahaan PLN yang menjual tenaga listrik kepada masyarakat. Pelanggan adalah setiap Orang Pribadi atau Badan Usaha yang menggunakan tenaga listrik dari PLN.

1. Objek dan Subjek Pajak Penerangan Jalan

Objek Pajak Penerangan Jalan adalah Penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah daerah. Dikecualikan dari objek pajak Penerangan Jalan adalah : A. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah pusat dan pemerintaha daerah. B. Penggunaan tenaga Listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh kedutaan, konsultan, perwakilan asing dan lembaga-lembaga internasional dan azas timbal balik sebagaimana berlaku untuk Pajak Negara. C. Penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan oleh badan sosial untuk kegiatan yang bersifat social. Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tanaga listrik. Wajib Pajak Penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik. PP RI No.65:2001

2. Tata Cara Perhitungan Pajak Penerangan Jalan