Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Bagi Pendapatan Daerah

D. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Bagi Pendapatan Daerah

Pajak daerah termasuk salah satunya pajak penerangan jalan merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Untuk menetapkan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan atau yang dihasilkan oleh pajak penerangan jalan ini, sebagai salah satu sumber pendapatan dan pembangunan daerah. Berikut akan disajikan tabel target yang ditetapkan dan realisasi penerimaan yang dapat dicapai oleh pajak penerangan jalan tersebut pada tahun 2006-2010. Tabel 4.3 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Tahun 2006-2010 Tahun Target Realisasi Rp Persentase 2006 100.410.999.640,00 100.022.338.494,00 99.61 2007 105.431.500.000,00 95.798.609.772,00 99.86 2008 112.863.905.000,00 113.584.356.914,00 100.64 2009 116.945.400.000,00 116.994.355.803,00 100,04 2010 155.467.255.000,00 158.789.100.162,00 102,14 Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi penerimaan pajak penerangan jalan mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2006 penerimaan pajak penerangan jalan sebesar Rp 100.022.338.494,00, pada tahun ini realisasinya tidak mencapai target yaitu Rp. 100.410.999.640,00 dengan persentase 99,61. Pada Thun 2007 penerimaan pajak penerangan jalan sebesar Rp. 95.798.609.772,00, pada tahun ini realisasinya tidak mencapai target yaitu Rp. 105.431.500,00 dengan persentase 99,86. Pada tahun 2008 penerimaan pajak penerangan jalan sebesar 113.584.356.914,00, pada tahun ini realisasinya melebihi target yaitu Rp. 112.863.905.000,00 dengan persentase 100,64. Pada tahun 2009 penerimaan pajak penerangan jalan sebesar 116.789.100.162,00, pada tahun ini realisasinya melebihi target yaitu Rp. 116.945.400.000,00 dengan persentase 100,04. Pada tahun 2010 penerimaan pajak penerangan jalan Rp. 158.789.100.162,00, pada tahun ini realisasinya melebihi target yaitu Rp. 155.467.255.000,00 dengan persentase 102,14. Terlihat pada tabel yang tersaji bahwa pajak penerangan jalan mampu memberikan kontribusi yang baik bagi pajak daerah untuk menjadi sumber pendapatan daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan da pembangunan daerah. Sumber utama pendapatan asli daerah pemerintahan kota Medan tahun 2009 diproyeksikan sebesar Rp. 359.840.331.818 naik sebesar Rp. 47.372.961.377 dari realisasi APBD 2007 dan naik sebesar Rp. 15.331.018.218 jika dibandingkan dengan APBD 2008. Dari sini diketahui, dari Pajak Daerah sebesar 57,6 dari total PAD. Sedangkan dari retribusi daerah besarnya 40 dari total. Pendapatan Daerah tahun 2009 diproyeksikan senilai Rp. 1,85 triliun atau meningkat 4,9 dibanding 2008. berdasarkan pendapatan diperkirakan formulasi belanja daerah dirumuskan, belanja tidak langsung Rp. 1,09 triliun dan belanja langsung Rp. 1,04 triliun. Secara total jumlah belanja daerah diperkirakan Rp. 2,14 triliun dengan didistribusikan Rp. 15,14 untuk belanja tidak langsung dan Rp. 48,86 untuk belanja langsung. Berdasarkan komposisi APBD Kota Medan tahun 2009 terdiri pendapatan mencapai Rp. 1,850 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp. 86,464 miliar 4,90 jika dibandingkan dengan anggaran pendapatan tahun 2008 sebesar Rp. 1,764 triliun. Rinciannya, Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp. 365,978 miliar, meningkat Rp. 9,841 miliar 2,76 dari tahun 2008 sebesar Rp. 356.137. Dana perimbangan sebesar Rp. 1,195 triliun atau meningkat Rp. 129,935 miliar 12,19 dari tahun 2008 sebesar Rp. 1,065 triliun. Dengan demikian, proyeksi penerimaan pajak daerah diharapkan disumbangkan dari pajak Hotel Rp. 24.477 miliar, pajak Restoran Rp. 42.55 miliar, pajak Hiburan Rp. 9,17 miliar dan pajak Parkir Rp. 4.082 miliar. Untuk saat ini Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan berhasil menghimpun PAD sebesar Rp. 30 miliar. Realisasi penerimaan pajak dari bisnis reklame iklan luar ruang PAD di kota Medan pada periode Januari – September mencapai Rp. 16,3 miliar atau melebihi target 20,74 dari nilai yang dipatok Rp. 13,5 miliar sampai akhir 2008. pencapaian pendapatan pajak itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp. 10,1 miliar. Untuk tahun 2009, target penerimaan pajak dari PPJ sebesar Rp. 112 miliar bekerja sama dengan PLN, PBB sebesar Rp. 144,5 miliar, restoran Rp. 36 miliar, hotel Rp. 18 miliar, reklame Rp. 13 miliar, hiburan Rp. 8 miliar, dan perparkiran Rp. 3,7 miliar. Selanjutnya dari sisi pembiayaan, guna menutuppi surplus defisit belanja daerah ditetapkan perkiraan pembiayaan penerimaan Rp. 316,28 miliar dan pengeluaran Rp. 28,50 miliar. Dengan demikian pembiayaan netto dalam APBD 2009 diproyeksikan Rp. 287,78 miliar. Dari sejumlah pos pembiayaan, yakni pada pos Dana Umum DAU direncanakan Rp. 900.204.040.000 atau naik Rp. 83.569.102.000 atau naik 10.23 persen dari 2008. Sedangkan pos Dana Alokasi Khusus DAK direncanakan Rp. 50.645 juta naik 126,85 persen dari 2008. Dinas Pendapatan Daerah Dispenda Kota Medan menghimpun Pendapatan Asli Daerah PAD senilai Rp. 139,5 miliar hingga triwulan III, tepatnya per 06 Oktober 2008. Realisasi penghimpunan PAD tersebut hanya menyisakan sebesar Rp. 56,5 miliar dari target PAD tahun 2008 senilai Rp. 197 miliar. Target PAD sebesar Rp. 197 miliar tahun 2008 lebih besar Rp. 16 miliar dari target tahun 2007 sebesar Rp. 181 miliar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN