Multiplexing Analisis Jaringan Lokal Akses Tembaga Pada Performansi DSLAM Berbasis Teknologi ADSL

switching. Berbeda dengan circuit switching, call acceptance akan memakan waktu delay walaupun koneksi telah established. Hal itu karena paket itu mengalami antrian dan harus menunggu untuk retransmisi. Sekali virtual circuit established, message akan dikirim dalam bentuk paket-paket. Maka virtual circuit tidak akan lebih cepat dari circuit switching. Datagram packet switching tidak membutuhkan call setup. Jadi untuk message pendek akan lebih cepat dari virtual circuit packet switching dan mungkin juga circuit switching. Selama tiap datagram diroute secara bebas, proses untuk tiap datagram di tiap node mungkin lebih panjang dari paket-paket virtual circuit. Jadi untuk message yang panjang-panjang, teknik virtual circuit mungkin diutamakan.

2.3 Multiplexing

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu atau banyak informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar dan penerima transceiver, atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara wireless atau radio. Sebagai contoh, satu helai kabel tembaga bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan voice yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain. Agar penggunaan saluran telekomunikasi menjadi lebih efesien lagi dipergunakan beberapa bentuk multiplexing. Multiplexing memungkinkan beberapa sumber transmisi membagi kapasitas transmisi menjadi lebih besar. Teknik multiplexing yang dipakai DSLAM tipe ZXDSL 9210 adalah teknologi FDM Frequency Division Multiplexing. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 FDM Frequency Division Multiplexing

Multiplexing dengan cara menata tiap informasi suara percakapan 1 pelanggan sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing FDM. Data yang dikirimkan akan dicampurkan berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan FSK untuk voice grade channel. Contoh FDM Frequency Division Multiplexing adalah pada penggunaan radio dan TV. Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL Asymetric Digital Subscriber Loop. Frequency Division Multiplexing bisa dipergunakan bersama – sama dengan sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing – masing sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk memindahkan setiap sinyal ke band frekuensi yang diperlukan, sedangkan peralatan multiplexing diperlukan untuk mengkombinasikan sinyal – sinyal yang dimodulasikan. FDM memberikan frekuensi pembawa diskrit kepada setiap aliran data dan kemudian menggabungkan beberapa frekuensi pembawa yang termodulasi untuk transmisi. Sebagai contoh, transmitter televisi menggunakan FDM untuk memancarkan beberapa kanal sekaligus.

2.3.2 Karakteristik FDM

Digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal – sinyal tidak overlap. Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda f 1 , …… f 6 . Tiap Universitas Sumatera Utara sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu saluran channel. Sinyal input baik analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. Gambar 2.4 memperlihatkan sistem FDM secara umum. Sejumlah sinyal digital atau atau analog [mit, i = 1 , N ] di-multiplex ke dalam medium transmisi yang sama. Tiap sinyal mit dimodulasi dalam carrier fsci, karena digunakan multiple carrier maka masing – masing dinyatakan sebagai sub carrier. Modulasi apapun dapat dipakai tetapi untuk ADSL 22+ system modulasi yang dipakai adalah DMT Discrete Multitone. Kemudian sinyal termodulasi dijumlah untuk menghasilkan sinyal gabungan mct. Gambar 2.4b menunjukkan hasilnya. Gambar 2.4 Sistem Frequency Division Multiplexing Sinyal gabungan tersebut mempunyai total bandwidth B, dimana : B 2.1 Sinyal analog ini ditransmisikan melalui medium yang sesuai. Pada akhir penerimaan, sinyal gabungan tersebut lewat melalui N bandpass filter, dimana tiap filter berpusat pada f sci dan mempunyai bandwidth B sci , untuk 1 i N. Dari sini, sinyal diuraikan menjadi bagian – bagian komponennya. Tiap komponen kemudian Universitas Sumatera Utara dimodulasi untuk membentuk sinyal asalnya. Contoh sederhananya yaitu transmisi tiga sinyal voice suara secara simultan melalui suatu medium. Gambar 2.5 FDM dari tiga sinyal band suara Gambar 2.5a menggambarkan spektrum sinyal suara voice, lebar pita sinyal suara umumnya berada pada 4 kHz dengan spektrum efektif sebesar 300Hz sampai 3400 Hz. Bila sinyal semacam itu digunakan untuk dimodulasi dengan pembawa frekuensi sebesar 64 kHz, maka akan terjadi spektrum seperti gambar 2.5b. Sinyal yang dimodulasi memiliki lebar pita sebesar 8 kHz, berkisar 60 – 68 kHz. Ketiga sinyal suara tersebut akan dipergunakan untuk memodulasi pembawa frekuensi di frekuensi 64, 68 dan 72 kHz pada side band yang rendah seperti gambar 2.5c. Sinyal suara ini ditransmisikan melalui modem dan sudah cukup memakai bandwidth 4 kHz. Tetapi problemnya jika melalui jarak yang jauh maka akan timbul intermodulasi noise dan efek nonlinear dari amplifier pada salah satu channel yang akan menghasilkan komponen – komponen frekuensi pada channel – channel yang lain. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Sistem Carrier FDM

Tiga level pertama dari defenisi hierarki ATT, dimana 12 channel voice dikombinasikan untuk menghasilkan suatu group sinyal dengan bandwidth 12 x 4 kHz = 48 kHz dalam range 60 – 108 kHz. Kemudian dibentuk blok dasar berikutnya 60 channel supergroup, yang dibentuk oleh FDM lima group sinyal. Sinyal yang dihasilkan antara 312 kHz sampai 552 kHz. Variasi lainnya, yaitu dengan kombinasi 60 channel voice band langsung dalam suatu supergroup, dimana akan mengurangi biaya karena interface dengan group multiplex tidak diperlukan. Hierarki dari level berikutnya adalah master group dengan 10 supergroup input. Suara asal atau sinyal data mungkin dimodulasi berulangkali. Tiap tingkatan dapat mengubah data asal, hal ini misalnya jika modulator multiplexer mengandung non linearitas atau menghasilkan noise. Pada level pertama hirarki ITU-T, 12 kanal voice digabungkan untuk menghasilkan sinyal group dengan bandwidth 48 kHz range 60 – 108 kHz. Level berikutnya adalah supergroup yang terdiri dari 60 kanal atau 5 sinyal group. Tabel 2.1 Pengelompokan tingkatan channel voice Number of voice channel Bandwidth Spektrum ATT ITU-T TELKOM 12 48 kHz 60–108 kHz Group Group Group 60 240 kHz 312–552 kHz Supergroup Supergroup Supergroup 300 1.232 MHz 812 – 2044 kHz Mastergroup Mastergroup 600 2.52 MHz 564 – 3084 kHz Mastergroup 900 3.872 MHz 8.516– 12.388 MHz Supermaster group Supermaster group Universitas Sumatera Utara N x 600 Mastergroup multiplex 3,600 16.984 MHz 0.564– 17.548 MHz Jumbogroup 10,800 57.442 MHz 3.124- 60.566 MHz Jumbogroup multiplex

2.3.4 TDM Time Division Multiplexing

Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal digital yang masuk menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-masing dari sinyal tersebut akan dikirimkan serentak dalam satu waktu. Sistem ini cepat serta efisien. Sistem ini dapat pula dipantau melalui komputer. Tiap pelanggan diberi jatah waktu time slot tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond, berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point.

2.3.5 Karakteristik TDM

Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralatan yang sudah ada sampai pada batas-batas sekaligus. TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode untuk coding amplitude yaitu : PAM Pulse Amplitudo Modulation, PPM Pulse Position Modulation, PCM Pulse Code Modulation, dan PDM Pulse Duration Modulation. Yang paling umum digunakan adalah PCM. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Sistem TDM Time Division Multiplexing

2.4. Jaringan Lokal Akses