3.4 Konfigurasi ADSL Antar Sentral
Jaringan ADSL dibangun untuk memberikan pelayanan jasa – jasa komunikasi berpita lebar dengan memanfaatkan kabel tembaga pada jaringan akses. Sedangkan
informasi dialirkan melalui jaringan IP yang dibangun di atas infrastruktur ATM- frame relay. Perangkat ATU – R pada sisi pelanggan, terhubung ke DSLAM di sisi
sentral pada physical layer ATM. Sementara dalam sentral, untuk menghubungkan ke jaringan IP, maka DSLAM dihubungkan ke router dengan menggunakan interface
ATM. Hubungan antar router pada jaringan IP menggunakan interface frame relay. Di sentral, terdapat POTS splitter, perangkat yang memungkinkan membawa
layanan telepon analog pada saluran yang sama sebagaimana layanan data digital. POTS splitter adalah suatu low pass filter yang memisahkan suara analog dari
frekuensi ADSL.
3.5 BAMS Broadband Access Measurement System
BAMS Broadband Access Measurement System merupakan tool berbasis WEB yang mampu digunakan untuk melakukan pengukuran jaringan akses broadband
secara simultan dan multipair atau merupakan sistem pengukuran terpadu yang dilakukan dengan mengintegrasikan sistem pengukuran akses broadband dengan
customer database Siska dan tools – tools aplikasi subscriber line test eksisting. Melalui BAMS dapat diukur besaran elektris jaringan, parameter broadband
sekaligus diketahui pula range kecepatan akses Broadband tersebut. BAMS dalam pengoperasiannya melakukan sinkronisasi data teknis dengan SISKA secara otomatis,
sehingga data perubahan pelanggan data teknis selalu up to date. Data tersebut meliputi lokasi datel, No. Telpon, RK, Primer, Sekunder, dan no DP. Dimana data
panjang kabel primer dan kabel sekunder di input secara manual melalui BAMS.
3.6 Riser Bond Dynatel 965 DSP
Dynatel 965 DSP Subscriber Loop Tester adalah alat ukur Microprocessor Controlled Integrated yang dapat mengukur semua parameter elektris lengkap untuk
Universitas Sumatera Utara
saluran POTS, ISDN, HDSL, ADSL, dan SDSL. Fungsinya adalah untuk mengetahui kerusakan dan verifikasi pada kabel twisted pair dan coaxial.
Dynatel 965 DSP Subscriber Loop Analyzer menjalankan pengukuran manual tergantung pilihan atau pengukuran otomatis dengan batas ambang ukur yang disetting
oleh user untuk mengkategorikan dan memilih jenis gangguan. Dynatel 965 DSP Subscriber Loop Analyzer dirancang dengan bentuk yang tahan terhadap cuaca,
mudah dibawa dan lebih kokoh.
3.7 Fitur Dynatel 965 DSP Subscriber Loop Analyzer
Tabel 3.1 Fitur dan Fungsi Dynatel 965 DSP
No Fitur
Fungsi 1
Resistance Fault Locate
Mencari letak gangguan dengan system Wheatstone bridge
2 Open Fault Locate
Mencari letak NC Not Connect kabel putus 3
Load Coil Count Mengukur adanya load coil
4 Longitudinal Balance
Mengukur Longitudinal Balance 5
Caller Identification Menganalisa sinyal untuk no. pemanggil
6 Split Fault Location
Mencari percabangan 7
Voltage measurement Mengukur tegangan
8 Tone source
Sebagai tone osilator 0 sd 1200 kHz 9
Current measurement Mengukur arus
10 Ohm measurement
Mengukur tahanan ohm 11
Ohm to distance convereter
Mengkonversi ohm ke jarak atau sebaliknya
12 Loss measurement
Mengukur redaman 13
Noise measurement Mengukur noise
14 REG Detection
Mendeteksi Range Extender Gain 15
Self Test dan Self Calibration
Mengkalibrasi sendiri
Universitas Sumatera Utara
16 Widebond Noise loss
for ISDNADSLHDSL
Redaman untuk ISDNADSLHDSL
17 Line Prequalification
test for basic rate ISDN service
Prekualifikasi untuk ISDN
18 TDR Echometer
Sebagai echometer 19
Grafic TDR Display Tampilan grafik layar lebar
20 IP Port
Infra red transfer data 21
Internal memory 100 data memory
22 Talkset Microtest
Bisa sebagai handset 23
High Insulation display
Mengukur tahanan isolasi
24 Resistance difference
and loop ressistance Mengukur beda resistansi
25 On Board Operating
Instruction Petunjuk Operasi di layar
26 Capacitance
measurement Mengukur kapasitansi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISA DATA
4.1. Pengukuran Parameter – parameter elektrik Jarlokat
Pengukuran dengan menggunakan aplikasi BAMS ini untuk mengukur output daya jaringan kabel primer dan sekunder dari DSLAM sampai ke subscriber
pelanggan, metode pengukuran yang dilakukan adalah dengan metode end-to-end. Untuk mengetahui baik buruknya akses internet dapat terlihat dari kecepatan aksesnya
yang dipengaruhi oleh parameter jaringan kabel apakah telah sesuai dengan standar kecepatan yang digunakan. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka diperoleh
hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Pengukuran
Diameter kabel mm
Panjang Saluran Km
R
loop
ohm Redaman
Saluran dB BER
0,6 1
129,8 5,67
10
-6
1,8 231,2
9,74 10
-6
2,4 309,2
11,34 10
-6
2,8 363,1
13,45 10
-6
3,6 459,3
16,22 10
-6
4 518,4
19,65 10
-6
4,4 566,1
21,76 10
-6
4,8 613,2
24,64 10
-6
5,6 722,5
26,55 10
-6
6 776,9
29,33 10
-6
8 1012
32,54 10
-6
10 1268
39,88 10
-6
Universitas Sumatera Utara
4.2. Perhitungan Tahanan Loop R