Komponen – komponen dalam DSLAM

ADSL. Link antara NAP dengan NSP menggunakan kecepatan OC-3 STM-1 155,52 Mbps.

3.2 Komponen – komponen dalam DSLAM

Komponen – komponen yang terdapat dalam perangkat DSLAM antara lain : 3.2.1 Backbone Interface Interface yang digunakan dalam backbone interface ini adalah OC-3 STM-1. Pada backbone interface dibentuk routing cell berdasarkan pada VPI Virtual Path Identifier dan VCI Virtual Channel Identifier . 3.2.2 ATU – C Module Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa interface jaringan backbone yang digunakan adalah OC-3 STM-1 dengan kecepatan 155,52 Mbps. Link ini selanjutnya dipecah dalam beberapa tributary disesuaikan dengan kecepatan yang bisa dicapai oleh perangkat ADSL. Sistem pembagian ini dilakukan melalui Line Interface Module yang jumlahnya tertentu dalam setiap rak DSLAM. LIM merupakan module yang berisi ATU – C Module dan POTS Splitter. 3.2.3 POTS Splitter Splitter berfungsi sebagai filter antara sinyal suara frekuensi rendah di bawah 4 kHz dan sinyal data frekuensi tinggi diatas 30 kHz. Splitter yang ada di user juga sama fungsinya. Bila sinyal suara yang masuk, maka akan dialirkan ke telepon oleh splitter sedangkan jika sinyal data yang masuk maka splitter akan mengalirkannya ke komputer melalui modem ADSL. Dengan demikian maka dimungkinkan untuk menggunakan jaringan fisik yang sama untuk dua kanal sekaligus. Untuk selanjutnya POTS Splitter dihubungkan ke sentral telepon.

3.2.4 Modem ADSL

Modem Modulator – Demodulator ADSL adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal informasi pada jaringan ADSL. Modem dapat digunakan untuk menghubungkan PC Personal Computer ke berbagai layanan dan Universitas Sumatera Utara sistem. Semua modem mempunyai metode dasar yang sama untuk memindahkan data melalui saluran telepon, yaitu mengubah sinyal digital PC ke dalam sinyal analog. Perbedaan penggunaan frekuensi untuk mengirimkan sinyal data antara modem konvensional dengan modem ADSL yaitu dimana frekuensi modem konvensional yang digunakan dibawah 4 Ghz, sedangkan modem ADSL digunakan frekuensi diatas 4 Ghz. Gambar 3.1 Struktur Modem ADSL Gambar 3.1 menunjukkan blok struktur modem ADSL yang menggunakan sistem modulasi DMT. Secara singkat prinsip kerja dari blok diagram di atas adalah sebagai berikut. Pertama-tama data input di –frame-kan, kemudian dijadikan kode Coding dengan menggunakan rangkaian pengkode. Untuk mencegah kesalahan pada kode-kode data, pada proses pengkodean ini disertakan juga kode tambahan lain yang bertujuan untuk melakukan pembetulan bila nantinya terjadi kesalahan data. Setelah itu dimodulasikan encoder dengan rangkaian modulator DMT constellation encoder. Lalu sinyal output sinyal digital tadi dianalisa dengan menggunakan rangkaian IDFT Inverse Discrete Fourier Transform. Setelah itu dikonverterkan dengan DAC Digital to Analog Converter yang sebelum dilewatkan ke rangkaian PS ParalelSerial. Rangkaian line driver disini berfungsi meng-amplitude-kan sinyal-sinyal output analog dari rangkaian DAC. Setelah itu dengan melalui rangkaian hybrid, output dari rangkaian driver dialirkan ke sambungan line telepon. Frame Assembly. Encoder IDFT PS DAC Driver IN DATA Telephone line Hybrid LNA ADC SP DFT Decoder Frame Assembly. Decoding Coding OUT DATA Universitas Sumatera Utara Pada modem terdapat rangkaian pengirim dan penerima yang satu sama lain terpisah. Baik sinyal dari rangkaian pengirim maupun sinyal dari rangkaian penerima menggunakan sepasang saluran telepon yang sama. Rangkaian hybrid bertugas memisahkan sinyal pengirim yang dilewatkan di atas saluran telepon dan sinyal penerima dialirkan ke rangkaian penerima. Prinsip kerja proses rangkaian penerima gambar 3.1 bagian bawah kebalikan rangkaian pengirim, seperti telah dijelaskan di atas. Sinyal input yang masuk dari saluran telepon diperkuat dengan rangkaian penguat LNA Low Noise Amplifier. Untuk proses selanjutnya adalah kebalikan dari rangkaian pengirim gambar 3.1 bagian atas. Adapun teori setting dari modem ADSL adalah : 1. Sebelum melakukan setup pada modem ADSL melalui langkah pada lembar pertama yaitu mendaftar nomor layanan ADSL dan Telkom kemudian membuka line khusus untuk ADSL untul nomor telepon rumah. 2. Indikator modem ADSL umumnya memiliki 3 lampu indikator yaitu PPP, Power, DSL. Bila menggunakan modem jenis koneksi Ethernet dan USB maka akan ditambahkan 2 lampu indikator untuk indikator Ethernet dan USB. Kedua lampu menjadi petunjuk ketika port yang dihubungkan telah terhubung ke komputer. Misalnya bila menggunakan ethernet maka lampu ethernet akan menyala, demikian juga untuk USB ketika kabel USB terhubung ke modem dan komputer maka lampu akan menyala sebagai petunjuk adanya koneksi antara modem ADSL dengan PC. 3. Dari 3 lampu utama untuk indikator PPP, Power dan DSL yang terpenting adalah indikator DSL dan PPP. Lampu DSL dan PPP menunjukkan kesiapan modem untuk bekerja pada line DSL. Lampu ini seperti lampu petunjuk bahwa modem memang sudah terhubung dengan line DSL. 4. Pada awal kerja modem, lampu indikator akan menyala dan mengirim signal. Setelah beberapa saat maka lampu DSL akan menyala terus yang diartikan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line telepon. Lampu PPP diartikan Universitas Sumatera Utara koneksi sedang berlangsung atau terdapat arus data ketika seseorang melakukan koneksi ke Internet via modem. Elemen – elemen utama dari transmisi DSLAM dengan media kabel tembaga dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

3.3 Konfigurasi Umum Jaringan Pelanggan ADSL