FAKTOR-FAKTOR YANG BISA MERUSAK BUKU

Dikumpulkan di dalam suatu tempat. Selanjutnya bahan pustaka tersebut diperiksa satu persatu dengan baik dan teliti, serta disesuaikan dengan pedoman pelaksanaa penyiangan. Apabila koleksi tersebut sudah disesuaikan, maka koleksi yang tergolong sudah out of date disisihkan dari koleksi yang memerlukan perbaikan. Bahan pustaka yang tergolong sudah tidak sesuai dengan informasi

2.2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG BISA MERUSAK BUKU

Menurut Tauber, Maurice F. 1983: 1 menyatakan bahwa faktor-faktor yang bisa merusak buku adalah : a. Faktor Biotis termasuk jamur dan serangga Bahan pustaka yang sudah menderita penyakit jamur biasanya warna kertasnya berubah menjadi kuning, karena memang jamur bisa menyebabkan berubahnya warna kertas, di samping itu jamur bisa menyebabkan kertas lengket satu dengan yang lain sehingga halaman bahan pustaka tersebut tidak bisa dibuka dan kalau hal ini dipaksa, halaman itu bisa robek. Jamur bis a t umbu h su bur karena ke le mba ba n udara yang t inggi Jamur akan berhent i berkembang biak kalau kele mbaban udara tidak sesuai.. Hal ini ditandai dengan adanya bint ik-bintik coklat pada bahan pustaka tersebut. S e r a n g g a s a n g a t b e r b a h a y a b a g i b a h a n p u s t a k a . R a ya p misalnya akan memakan buku jika kayu di sekitarnya sudah habis dimakannya. untunglah sekarang ini banyak rak yang, terbuat dari logam sehingga rayap tidak bisa memakannya. Kecoa sangat merusak buku dengan cara meningggalkan noda pada kertas. Di samping, itu kotorannya yang berupa cairan dapat merusak keutuhan buku. Hal yang bisa mengundang hadirnya kecoa adalah sisa-sisa makanan yang tercecer . Itulah sebabnya mengapa di ruang baca perpustakaan d ilar a ng ma ka n at au me mba w a ma k a na n. Ta ng a n ya ng ak a n memegang bahan makanan juga harus bersih bebas dari noda minyak karena kalau buku itu ternoda minyak akan mengundang bahaya serangan Serangga. S e r a n g g a ya n g c u k u p b e r ba h a ya a d a la h n g e n g a . B inat a ng in i me milik i t u bu h t ip is ber war na co k lat d a n s a ngat ge mar hid u p da n berk e mba ng bia k d i t e mp at ya ng g e la p s e p e r t i mis a ln ya d id a la m bu k u , r a k , a lma r i d a n t empat -tempat la in yang, se je nis. Sasaran dari ngengat adalah perekat buku yang terletak di punggung dan sampul buku. Serangga lain Universitas Sumatera Utara yang cukup berbahaya adalah apa yang disebut dengan kutu buku. Sebetulnya binatan g , ini adalah sangat kecil berwarna abu-abu dan putih, badannya lemah sedangkan kepalanya relatif lebih besar dengan gigi yang kuat. B inat ang ini me nyera ng per mukaa n kert as sehingg a mengakibatkan huruf-huruf banyak yang hilang dan akibatnya buku tersebut sulit dibaca. b. Faktor fisika Suhu udara ya ng t ingg i dapat me mp ercepat pro ses perusakan kertas karena kertas menjad i kering dan pecah-pecah dan rapuh. Kelembaban yang tinggi dapat menyuburkan t u mbu h n ya ja mu r d a n s e ba ik n ya k e le mb a b a n ya ng r e nd a h dapat menyebabkan kertas menjadi kering dan cepat hancur. Se la in it u s ina r mat a har i ya ng la ng s u ng me ng e na i buk u a k a n me r u s a k bu k u . D e bu ju g a b is a me n ja d i mu s u h b u k u karena se lain mengganggu kesehatan, debu dapat menimbu lkan noda-noda, mengaburkan tulisan dalam buku menularkan jamur. c. Faktor kimia Bahan pencemaran udara banyak bervariasi dan yang ber be nt uk g a s pe nce mar a n, p art ike l lo g a m sa mp a i u ns u r ya ng be sar sep ert i mis a lnya debu da la m udara merupakan s a la h s a t u p e n ye b a b b e s a r r u s a k n ya k e r t a s d a n b a h a n o rga nik la in ya ng bis a me n imbu lk a n no da- no d a per ma ne n pada kertas tersebut. Pence maran tadi bisa dikendalikan dengan cara menjaring udara. d. Faktor Manusia Buka n ha nya s era ngg a s a ja ya ng merup a ka n mu su h besar buku, tetapi juga manusia. Hanya dengan cara me megang buku saja sudah bisa merusak buku. Tangan yang kotor atau berminyak bisa mengganggu kondisi buku karena tangan ya n g b e r min ya k b is a me nd a t a ng k a n k e c o a a t a u s e r a ng g a la in. Be lu m lag i ada t angan ja hil ya ng senga ja mero bek kert as dan sekedar menco rat-coret dengan st abilo s a mbil memberi komentar yang tidak perlu. Sering kali kita lihat ada o rang yang se nga ja me lipat bagia n t ert ent u sebagai bat as ha la ma n ya ng a ka n d ifo t o ko pi, le b ih- le b ih p ad a buku ba nya k ha la ma n n ya t e ba l, mis a ln ya E ns ik lo pe d i da n k a mu s. Keru s ak a n in i ak a n bert a mba h be sar k are na buk u- bu ku t e ba l it u haru s d it e ka n ap a bila d ifo t o co p y. Disamping itu, cara penempatan buku pada rak secara c e r o bo h b is a me r u s a k bu k u , M is a ln ya me ne mp a t k a n bu k u terlalu Universitas Sumatera Utara padat didalam jajaran rak karena kalau dipaksa, bagian kulit dan punggung akan lekas rusak. Karena itulah ada ketentuan dala m hal penempatan buku pada rak, yaitu pustakawan tidak bakal memenuhi seluruh rak dengan buku, sehingga rak menjadi penuh. Harus ada tempat yang kosong. e. Faktor bencana alam Ke bakaran at au banjir misa lnya merupakan be nca na ya ng bis a t iba-t iba t erjad i. Kewaspad aa n dan ke s iapa n pent ing, sehingga bisa dia mbil tindakan yang cepat dan t e p a t u nt u k b is a me ng u r a ng i r e s ik o k e r u s a k a n a p a b i la be nar- be nar t er ja d i, mis a ln ya me n yia pk a n a lat p e ma da m kebakaran di set iap ruangan. Usaha pencegahan kerusakan bu k u me ma ng ha r u s d i la k u k a n s e d in i mu ng k in. H a l in i . memang jauh lebih ba ik dan mudah d ibandingkan dengan melakukan perbaikan terhadap buku yang terlanjur rusak.

2.2.4 PENCEGAHAN KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA