Pencahayaan Pencegahan dan penanggulangan kebakaran

89 AC Air Conditioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu : a. Unit Acsetempat yang terdiri dari: AC Split dan AC Window b. Unit AC semi sentral split duct, pendingin ruangan setempat yang menggunakan sistem ducting, dilengkapi dengan ruang ACU Air Condensing Unit c. Unit AC sntral, merupakan pr\endingin ruangan yang dikontrol di pusat dan dapat melayani seluruh ruangan melalui sistem ducting, dilengkapi dengan ruang pendingin utama chiller dan ruang AHU Air Handling Unit untuk mengatur pengkondisian udara pada daerah yang dilayani. Untuk kasus proyek Sekolah Tinggi Musik Indonesia dimana ruang-ruang kelas tidak setiap kali dipakai dan waktu pemakaian yang tidak begitu lama, maka AC yang dipakai pada proyek ini adalah AC tipe Split.

C. Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami day light Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya. Kelebihan : - Hemat energi dan ekonomis - Ketika pagi hari, sinarnya menyehatkan - Memberikan kehangatan thermal Kekurangan : - Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi - pada siang hari panasnya sudah menyengat dan tidak baik untuk kesehatan - kekuatan cahaya tidak dapat dikontrol, sehingga dapat menimbulkan silau 90 2. Sistem pencahayaan buatan artificial light Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan : - Dapat menerangi daerah yang tidak terjangkau sinar matahari. - Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan penyesuaian terhadap kebutuhan cahaya. - Dapat dipergunakan saat malam hari Kekurangan : - Memerlukan banyak titik penerangan - Menghabiskan cukup banyak energi - Krisis listrik pada kota

D. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem penadaman yang diaktifkan alarm. Sistem deteksi awal kebakaran yaitu : 1. Alat deteksi asap smoke detector Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang. 2. Alat deteksi nyala api Flame Detector Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut. 91 Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara : 1. Sprinkler Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10 – 25 m 2 . 2. Fire Hydrant Merupakan suatu sistem pipa air mungkin bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubungan yang disambungkan dengan selang-selang hydrant di sampingnya. 3. Fire Extinguisher Terdiri dari : a. Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia b. Gas, yang berisi gas asam arang CO 2 c. Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik. 4. Tangga Darurat Dengan persyaratn antara lain : a. Mempunyai lebar yang cukup b. Konstruksi harus tahan api c. Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat d. Jarak pencapaiannya ke tangga max. 25 m. Gambar 4.24 Bagan Sistem Deteksi Kebakaran E. Sanitasi Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu : 1. Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang- ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. Api Detektor Panel Alarm Aktif Pemadaman 92 2. Tangki Atap Air ditampung di reservior atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan. Sumber air kotor dalam bangunanberasal dari : 1. Air Hujan Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembangunan kota. 2. Air Kotor Cair Disalurkan melalui pipa pembuangan vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapu, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. 3. Air Kotor Pada Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diserapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.

F. Elektrikal