Rambutan Center : Sekolah Tinggi Pertanian, Riset Center & Agrowisata (Ecology Architecture)

(1)

RAMBUTAN CENTER

(Sekolah Tinggi, Riset, dan Agrowisata)

( ECOLOGY ARCHITECTURE )

LAPORAN PERANCANGAN

TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

KEUMALA SHATILA HARAHAP 050406060

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


(2)

RAMBUTAN CENTER

(Sekolah Tinggi, Riset, dan Agrowisata)

(ECOLOGY ARCHITECTURE)

Oleh :

KEUMALA SHATILA HARAHAP

06 0406 060

Medan, 21 Desember 2010

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT NIP. 132 206 820

Wahyuni Zahra, ST.Msi NIP: 132 258 266

Ir. Novrial, M.Eng NIP: 132 206 818132

208 818


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : KEUMALA SHATILA HARAHAP

NIM : 06 0406 060

Judul Proyek Tugas Akhir : Rambutan Center ( Sekolah Tinggi, Riset, dan Agrowisata)

Tema : Arsiektur Ekologi

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA-490 1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang

4. Perbaikan Dengan Sidang

5. Tidak Lulus

Medan, Desember 2010

A B+ B C+ C D E

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

Koordinator TGA-490,


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen

Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, doa,

semangat, dan perhatian tiada henti dari orang tua saya yang tercinta Bapak Drs.Burhanuddin

Hrp., Msi dan ibu Dra.Nurmaini Mkm. , serta saudara saya Teguh Tondini Hrp & Annisa

Maulida Hrp.

Terima kasih sebesar-besarnya tidak lupa saya ucapkan kepada :

Ibu Ibu Wahyuni Zahra, ST, MSi. sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingannya

yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

Bapak Ir. Novrial, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan yang sangat berguna.

Ir. Nurlisa Ginting, Msc. Ibu Ir. Dwira N Aulia, Msc. bapak Ir. N Vinky Rahman,

MT. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik.

Bapak Ir. Dwi Lindarto H. MT. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas

Akhir Semester B TA. 2009/2010.

Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen

Arsitektur USU.

Kepada saudara Isfandiary Anantha untuk semua bantuan, support, dan motivasi.

Sahabat Seperjuangan stambuk 2006 Teknik Arsitektur terutama : Dini Maharani, Nur

Kumala Sari, Elsha Putri, Agus Diana, Misria, Suria, Reza, Elbi, Hendro, Berlianto,

Laura, Mariani, yang telah memberikan saran dan dukungan selama ini, serta

teman-teman team Tugas Akhir semester 9 stambuk 2006 , juga Denny Wahyudi, Novi

Rahmadani, Marlita Suria. Dan Semua stambuk 2009 dan 2010 yang membantu, terutama

saudara Amed, Haris, Fiki, dll.


(5)

penulis berdoa kiranya Allah SWT memberikan Rahmat dan hidayahNya bagi

mereka atas bantuan dan dukungan untuk penulis.

Akhir Kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Desember 2010

Hormat Saya,

Keumala Shatila Hrp

NIM 060406060


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... .... ...i

DAFTAR ISI ... ...ii

DAFTAR TABEL ... ...iv

DAFTAR GAMBAR ... ... v

DAFTAR DIAGRAM ... .... ... vi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

I.1. Maksud dan Tujuan ... 1

I.2. Lingkup Permasalahan ... 2

I.3. Metode Pendekatan ... 2

I.4. Batasan Masalah ... 3

I.5. Lingkup Masalah ... 3

I.6. Kerangka Berfikir ... 4

I.7. Kerangka Berfikir Metodologi Pembahasan ... 5

I.8. Sistematika Penulisan Laporan ... 5

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1. Terminologi Judul... 7

2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 7

2.3. Lokasi Site ... 8

2.4. Rencana Detail Tata Ruang Kota ... 9

2.5. Penilaian Alternatif Lokasi ... 14

2.6. Tinjauan Umum ... 15

2.6.1. Pengertian ... 15

2.6.2. Mengenal Rambutan ... 15

2.6.3. Asal Usul Rambutan ... 17

2.7. Prinsip Perancangan ... 21

2.8. Deskripsi Ruang ... 25


(7)

BAB III ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian Tema ... 57

3.2. Keterkaitan Tema dengan Judul ... 61

BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Tapak ... 62

4.1.1. Kondisi Eksisting Lahan ... 62

4.1.2. Batas dan Ukuran Tapak ... 63

4.1.3. Analisa Orientasi ... 64

4.1.4. Sirkulasi Pada Site ... 65

4.1.5. View ... 66

4.1.6. Matahari ... 67

4.2. Analisa Fungsional ... 68

4.2.1. Analisa Pengguna ... 68

4.2.2. Analisa Aliran Kegiatan... 68

4.2.3. Analisa Kebutuhan Ruang ... 70

4.3. Analisa Massa Bangunan ... 70

4.3.1. Bentuk Massa ... 71

4.3.2. Program Ruang ... 72

BAB V KONSEP ... 78

5.1. Zoning Ruang Luar ... 78

5.2. Konsep Bentukan Massa ... 79

5.3. Konsep Fitur Ekologi ... 81

BAB VI GAMBAR PERANCANGAN ... 85

6.1. Siteplan ... 85

6.2. Groundplan ... 86

6.3. Biro Rektor... 87

6.4. Departement ... 88

6.5. Laboratorium ... 89

6.6. Gedung Serba Guna ... 90

6.7. Visitor center ... 91


(8)

6.9. Rencana ... 94

6.9.1. Rencana Pembalokan ... 94

6.9.2. Rencana Sanitasi ... 97

6.9.3. Rencana Kebakaran ... 98

6.9.4. Rencana Mekanikal ... 100

6.9.5. Rencana Atap ... 102

6.9.6. Detail Atap ... 103

6.9.7. Detail Septitank dan Greenroof... 104

6.9.8. Detail Tangga dan Retail ... 105

6.10. 3D Bangunan ... 106

6.10.1. Biro rektorat ... 106

6.10.2. Departement ... 106

6.10.3. GSG dan Visitor Center ... 107

6.10.4. Groundplan ... 107

6.10.5. Area Masuk Universitas ... 108

6.10.6. Area Masuk Agrowisata ... 108


(9)

D A F T A R T A B E L

Halaman

Tabel 2.1 : Kriteria Pemillihan lokasi ... 7

Tabel 2.2 : Penilaian Lokasi ... 14

Tabel 2.3 : Tabel tanaman hortikultura jenis bunga dan tanaman hias ... 18

Tabel 2.4 : Tabel Tanaman Hortikultura Jenis Buah-buahan ... 19

Tabel 2.5 : Tabel Tanaman Hortikultura Jenis Obat-Obatan ... 20

Tabel 2.6 : Tabel tanaman hortikultura jenis sayuran ... 20

Tabel 2.7 : Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu pada Struktur Kurikulum SMK... 22

Tabel 2.8 : Tabel pembagian ruang utama ... 26

Tabel 4.1 : Ruang-ruang utama ... 70

Tabel 4.2 : Bentuk dasar bangunan dengan kriterianya ... 71


(10)

D A F T A R G A M B A R

Halaman

Gambar 2.1 Site foto udara ... 8

Gambar 2.2 foto suasana ... 10

Gambar 2.3 site kawasan ... 11

Gambar 2.4 Site Intensitas Ruang Binjai ... 12

Gambar 2.5 Site Rencana Pola Ruang ... 13

Gambar 2.6 Buah Rambutan ... 16

Gambar 2.7 ACROS Fukuoka ... 54

Gambar 2.8 Osaka Municipal Central Gymnasium ... 55

Gambar 3.1 Perbandingan suhu ... 58

Gambar 3.2 Pengguna energi terbesar ... 60

Gambar 3.3 Siklus tertutup di alam ... 60

Gambar 3.4 Rangkaian akibat kegiatan manusia ... 61

Gambar 4.1 lokasi site Sekolah Pertanian Binjai ... 62

Gambar 4.2 Batas-batas site ... 63

Gambar 4.2 Analisa Orientasi ... 64

Gambar 4.4 analisa sirkulasi sekitar site ... 65

Gambar 4.5 Analisa view ke luar site ... 66

Gambar 4.6 Analisa view ke dalam site... 66

Gambar 4.7 Analisa matahari ... 67

Gambar 5.1 Konsep zoning ruang luar ... 78

Gambar 5.2 Konsep massa terhadap matahari ... 79

Gambar 5.3 Konsep massa menurut arah angin ... 80

Gambar 5.4 Konsep penerapan fitur ekologis ... 81

Gambar 5.5 Lapisan-lapisan green roof ... 82

Gambar 5.6 atap photovoltaic dan sistem penggunaan secara skematik ... 82


(11)

D A F T A R D I A G R A M

Halaman

Diagram 4.1 aliran kegiatan pengunjung ... 68

Diagram 4.2 aliran kegiatan karyawan ... 68

Diagram 4.3 aliran kegiatan siswa... 69


(12)

BAB I LATAR BELAKANG

Indonesia terletak pada koordinat 60LU – 11008LS dan 950’BB – 141045’BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan beragam sumber daya alam. Dan manusia Indonesia juga memiliki beragam bahan pangan sehari – hari. Dalam hal ini akan dibahas mengenai peristiwa yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan Sekolah Pertanian Binjai. Dimana ini mempermudah kita dalam meningkatkan kualitas dan keefesiennan sumber daya alam Indonesia, Terutama di kota Binjai yang terkenal akan buah rambutannya.

Karena banyaknya masalah-masalah yang ada dalam sektor pertanian Nusantara dan untuk merealisasikan program ini sedari dini maka saya merealisasikan Sekolah Pertanian Binja, dimana program ini setara dengan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Dimana ini sebuah pendidikan untuk memajukan masyarakat yang diperlukan bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya agar dapat mengembangkan sektor pertanian menjadi lebih baik dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang timbul pada sektor pertanian terutama di kota Binjai.

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Rambutan Center merupakan pembelajaran sektor penelitian dan laboratorium dibidang pertanian yang setingkat dengan sekolah tinggi, serta tempat beragro wisata. Tetapi disini saya lebih berkonsentrasi terhadap penelitian akan rambutan binjai yang terkenal.

Ada pun rincian tujuan dari Rambutan Center, yaitu:

1. Menjadi wadah pembelajaran keilmuan pertanian yang setingkat sekolah menengah atas, sehingga siswa dapat pengarahan ilmu sejak dini.

2. Diharapkan mampu memberikan pembelajaran sekaligus wisata tentang agro untuk masyarakat, terutama rambutan.

3. Merancang bangunan ekologi dimana tumbuhan yang ditanam juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian.

4. Diharapkan dapat membatu pertumbuhan perekonomian mikro kawasan dan memberikan sumbangsih terhadap industri pertanian khususnya di Sumatera Utara secara umum, baik dari segi tekhnologi maupun produk pertanian.

5. Mengoptimalkan potensi alam yang ada menjadi suatu kesatuan sebagai objek pembelajaran dan wisata agro.


(13)

6. Citra kawasan yang kuat sebagai ‘kota rambutan’ yang diaplikasikan melalui fasilitas pendidikan agribisnis dengan konsentrasi produk rambutan, lansekap dengan dominasi pohon rambutan, arsitektural bangunan, dan street furniture tematis.

7. Aksen yang mudah, baik melalui jalan tol maupun jalur kereta api, yang langsung berhubungan dan dapat di tempuh dalam waktu 30 menit dengan medan city check-in

8. Ruang kota yang nyaman dan rekreatif

9. Kawasan berfungsi campuran: perkantoran-bisnis-tempat tinggal-rekreasi.

1.2 PERMASALAHAN

• Bagaimana menerapkan tema Ekologi Architecture pada bangunan

• Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan desain bangunan yang mampu menjadi lahan pertanian serta penelitian yang baik dan sesuai untuk menampung aktivitas penelitian.

• Bagaimana merancang struktur bangunan yang tepat pada daerah dan iklim setempat.

• Bagaimana menyusun lansekap dengan pepohonan rambutan sebagai ikon kota binjai.

1.3 PENDEKATAN

Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan masalah yang lebih berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelasaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekatan pada masalah perancangan Rambutan Center.

Pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemecahan permasalahan dilakukan berdasarkan:

1). Studi literatur yang berkaitan langsung dengan permasalahan diangkat sehingga mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.

2). Studi literatur tentang tema yang terpilih sehingga mendapatkan informasi dan bahan berupa literature yang sesuai dengan perencanaan dan perancangan, yang berguna untuk memperkuat pendekatan dengan tema secara ilmiah.


(14)

3). Studi banding terhadap proyek-proyek sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. 4). Studi banding terhadap proyek-proyek yang menggunakan tema sejenis dengan menggunakan

pendekatan tema pada bangunan yang sudah ada baik yang bersumber dari buku, majalah, internet dan lain sebagainya.

5). Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.

6). Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang dianggap banyak mengetahui mengenai kasus dalam proyek tersebut sehingga diperoleh kejelasan yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan juga dapat memberikan ide dan inspirasi tersendiri.

1.4 BATASAN MASALAH

Lingkup atau batasan adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Rambutan Center.

1). Pemahaman tentang konsep perencanaan dan perancangan sebuah kawasan agrowisata dan universitas

2). Pemahaman mengenai prinsip-prinsip tema yang terpilih untuk bangunan Rambutan Center dan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan tema tersebut.

3). Fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan sebuah Agrotourism and universitas 4). Kajian terhadap tapak dengan keberadaan/eksisting yang ada sesuai dengan peruntukan tapak.

1.5 LINGKUP MASALAH

Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Rambutan Center.

• Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang.

• Perencanaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses belajar mengajar. • Teknologi yang diterapkan pada bangunan yang hemat energy, ramah lingkungan,


(15)

1.6 KERANGKA BERFIKIR

ANALISA

•Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan.

•Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.

LATAR BELAKANG KASUS

• Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah

• Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dalam bidang pertania dan flora semenjak dini

MAKSUD

• Menjadi wadah pembelajaran keilmuan pertanian yang setingkat sekolah menengah atas, sehingga siswa dapat pengarahan ilmu lebih terfokus.

• Diharapkan mampu memberikan pembelajaran sekaligus wisata tentang agro untuk masyarakat.

• Merancang bangunan ekologi dimana tumbuhan yang ditanam juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian.

• Diharapkan dapat membatu pertumbuhan perekonomian mikro kawasan dan memberikan sumbangsih terhadap industri pertanian khususnya di Sumatera Utara secara umum, baik dari segi tekhnologi maupun produk pertanian.

• Mengoptimalkan potensi alam yang ada menjadi suatu kesatuan sebagai objek pembelajaran dan wisata agro.

PERMASALAHAN

• Bagaimana menerapkan tema Ekologi Architecture pada bangunan

• Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektif menurut sirkulasi proses untuk menciptakan desain bangunan yang mampu menjadi lahan pertanian serta penelitian yang baik dan sesuai untuk menampung aktivitas penelitian.

• Bagaimana merancang struktur bangunan yang tepat pada daerah dan iklim setempat.

STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING

• Fasilitas interchange. • Kajian tema dengan

bentuk bangunan.

STUDI SITE

•Ukuran site

•Peraturan pemerintah •Sempadan bangunan •Batas bangunan •potensi

PENGUMPULAN DATA

•Studi literature •Studi banding

F eed b a ck Rambutan Center Tema: Ekologi Arsitektur


(16)

1.7 KERANGKA BERFIKIR METODOLOGI PEMBAHASAN a. STUDI LITERATUR

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan – bahan terkait baik itu dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas tentang topik yang berkaitan.

b. STUDI LAPANGAN

Dilakukan dengan survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan dan wawancara langsung dengan orang pihak yang terkait dan penduduk setempat.

c. STUDI ANALISA

Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan serta wisata edukatif dalam bidang perikanan.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan SMK Pertanian Binjai

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi permasalahan, pendekatan, lingkup / batasan, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisikan uraian tentang tinjauan umum yang meliputi kasus proyek, tema proyek, status, kepemilikan, sumber dana, luas lahan, lokasi, serta kajian yang menyangkut sosial budaya, tinjauan literatur proyek, serta studi banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.


(17)

Berisikan uraian analisa ruang luar meliputi lokasi, kondisi dan potensi lahan, prasarana, karakter lingkungan, orientasi, pemandangan / view, sirkulasi / pencapaian, ruang dalam: pemakai dan aktivitas, organisasi ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang, bentuk massa / bangunan, sistem struktur, mekanikal / elektrikal, sosial buadaya, kepadatan penduduk, kunjungan kepariwisataan, tingkat pendapatan penduduk.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisikan konsep dasar dan konsep lanjutan tentang kompleks, konsep bangunan yang direncanakan, konsep struktur, dan konsep utilitas sebagai keluaran untuk menuju ke hasil perancangan nantinya.

BAB VI DESAIN

berisikan desain berupa gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisa, data, dan konsep-konsep yang telah dibahas sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.


(18)

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK 2.1 TERMINOLOGI JUDUL

Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan ataupun sasarannya.

Adapun judul dari proyek ini adalah “Rambutan Center”.

• Rambutan adalah buah yang berasal dari daerah beriklim tropis, yang memiliki nama Ilmiah Species: Nephelium lappaceum L. var. lappaceum Famili: Sapindaceae (Soapberry)

• Center : sebagai pusat pembelajaran.

Berdasarkan pengertian di atas maka Rambutan Center adalah Pusat penelitian rambutan dan sekolah tinggi pertanian yang berada di kota Binjai. Ini setara dengan universitas , dimana berada di bawah pengawasan departemen pertanian binjai.

2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi

Dengan pertimbangan segi fungsi, maka diperlukan yang dapat mendukung tujuan dari bangunan dan membantu kelancaran aktifitas yang berlangsung didalamnya. Didalam table berikut terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi bangunan.

a. Kriteria Pemilihan Lokasi

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan pendidikan.

Berikut ini table kriteria pemilihan lokasi ;

Table 2.1, Kriteria pemillihan lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan pusat kota, dimana terdapat kawasan pendidikan yang tidak begitu ramai penduduk.

Berada di dekat jalan besar

2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi. 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan

fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan. 4. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi Nilai

lahan cukup tinggi untuk daerah komersil, karna selain sebagai pusat prndidikan dan penelitian, proyek ini juga memiliki


(19)

kawasan kios rambutan. KDB bangunan 60% KLB bangunan 3-6 lantai

2.3 LOKASI SITE

Lokasi adalah kata lain dari sebuah tempat yang menjadi wadah sebuah benda ataupun peristiwa berada, dalam hal ini lokasi berdirinya Sekolah Pertanian Binjai.

Site Sekolah Pertanian Binjai berada di jalan Pangeran Diponegoro, Binjai, Sumatera Utara. \


(20)

2.4 Rencana Detail Tata Ruang Kota Binjai Tujuan Pengembangan Kawasan

Pengembangan kawasan Pusat Pemerintahan Kota Binjai merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan kota-kota dalam wilayah Mebidangro secara umum dan kota Binjai secara khusus.

Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Binjai direncanakan sebagai kawasan ruang kota berkualitas tinggi, ditandai oleh

1. Citra kawasan yang kuat sebagai ‘kota rambutan’ yang diaplikasikan melalui fasilitas pendidikan agribisnis dengan konsentrasi produk rambutan, lansekap dengan dominasi pohon rambutan, arsitektural bangunan, dan street furniture tematis.

2. Aksen yang mudah, baik melalui jalan tol maupon jalur kereta api, yang langsung berhubungan dan dapat di tempuh dalam waktu 30 menit dengan medan city check-in

3. Ruang kota yang nyaman dan rekreatif

4. Kawasan berfungsi campuran: perkantoran-bisnis-tempat tinggal-rekreasi.

Dengan keunggulan ini, pegembangan kawasan dapat diharapkan menjadi:

1. Kawasan yang mengakomodasi fungsi kantor pemerintahan kota yang representatif dan terintegrasi, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kepada warga kota Binjai

2. Ruang kota yang mempertinggi kualitas kehidupan warga kota

3. Generator aktivitas baru bagi kehidupan urban kota Binjai yang efek gandanya anara lain peningkatan ekonomi dan kesempatan kerja.

4. Tempat tinggal alternatif bagi warga yang bekerja di Medan dengan harga yang bersaing jika dibandingkan dengan kota Medan.


(21)

Kawasan Rambutan Center

Berada di area Selatan, kawasan Rambutan Center menampung fasilitas pendidikan, penelitian dan pengembangan rambutan unggul khas kota Binjai. Area ini dilengkapi dengan laboratorium, rumah kasa, kebun bibit dan perkebunan rambutan. Kawasan ini langsung berbatasan dengan jalan lingkar kota Binjai. Warga kota maupun pengunjung dapat meninikmati wisata agro, berbelanja dan makan buah rambutan serta produk olahannya pada area ini. Pada area periferi ini ditata ruang terbuka publik berupa jalur pedistrian yang cukup lebar yang antara lain diisi oleh pedagang rambutan dengan kedali-kedai sederhana tapi didesain menarik. Kawasan ini sekaligus menjadi kawasan baru pedagang rambutan yang selama ini berjualan di sepanjang jalan Sudirman pada bagian untara kawasan pusat pemerintahan. Kawasan jalan Sudirman direncanakan menampung fungsi komersial bangunan tunggal kavling besar mengingat nilai lahan yang cukup tinggi.


(22)

(23)

RENCANA INTENSITAS RUANG Koefisen Dasar Bangunan (KDB)


(24)

(25)

(26)

A

B

D

C


(27)

(28)

2.5 Penilaian Alternatif Lokasi a) penilaian lokasi

Table 2.2 penilaian lokasi

No Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Blok A Blok B Blok C

1. Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan rekreasi.

++ ++ +++

2. Daerah komersil dan pendidikan +++ +++ +++

3. Aksesbilitas

Kenderaan pribadi +++ +++ +++

Kenderaan umum +++ +++ +++

Pejalan kaki +++ +++ +++

4. Fasilitas pendukung

Pusat perbelanjaan (radius 500 m) +++ ++ ++

Hotel (radius 500 m) + + +

Permukiman ++ ++ ++

Rumah makan (radius 500 m) ++ ++ ++

Sarana dan prasarana (radius 500 m) ++ +++ +++

5. Kesesuaian dengan RUTRK Medan +++ +++ +++

Jumlah 25 + 26+ 28+

Keterangan :


(29)

2.6 TINJAUAN UMUM 2.6.1 Pengertian

Rambutan Center ini merupakan salah satu sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Departemen Pertanian. Sekolah tinggi pertanian ini berada pada wilayah Deli Serdang Binjai dalam hal pertanian, baik dalam hal belajar mengajar, riset, dan berwisata, memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan kota Binjai dan sekitarnya. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari sumber daya manusianya itu sendiri dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan, pemasaran bahkan penelitian.

2.6.2 Mengenal Rambutan Nama Lain Rambutan • English: rambutan

• Thai: ngoh, phruan

• Malaysian Aborigine: nert, gente

• Indonesia dan Malaysia: rambutan

• Cambodia: saaw maaw

• Vietnam: chom chom, vai tieu

• Chinese (Cantonese): hooun mo daon; (putonghua): shau tsz

• Nama Ilmiah Species: Nephelium lappaceum L. var. lappaceum Famili: Sapindaceae (Soapberry) Rambutan (Nephelii lappacei) banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar, terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm. rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300-600 mdpl. Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m, bercabang-cabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku.Kulit buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air.

Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim hujan, sekitar November sampai Februari. Rambutan juga mempunyai banyak jenis di antaranya Ropiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus dan Binjei. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas, dan mencangkok.


(30)

Dari survey yang telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut).

Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relatif tinggi diantaranya:

1. Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit berwarna hijau-kuning-merah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal, dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.

2. Rambutan Aceh pohonnya tinggi dan lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat

per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus,

rasanya segar manis- asam banyak air dan ngelotok daya

simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam

pengangkutan.

3. Rambutan Cimacan, kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat perpohon, kulit berwarna merah kekuningan sampai merah tua, rambut kasar dan agak jarang, rasa manis, sedikit berair tetapi kurang tahan dalam pengangkutan.

4. Rambutan Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia dengan buah cukup besar, dengan kulit berwarna merah darah sampai merah tua rambut buah agak kasar dan jarang, rasanya manis dengan asam sedikit, hasil buah tidak selebat aceh lebak bulus tetapi daging buahnya ngelotok.

Gambar 2.6 Rambutan (sumber: Google)


(31)

5. Rambutan Sinyonya, jenis rambutan ini lebat buahnya dan banyak disukai terutama orang Tionghoa, dengan batang yang kuat cocok untuk diokulasi, warnakulit buah merah tua sampai merah anggur, dengan rambut halus dan rapat, rasa buah manis asam, banyak berair, lembek dan tidak ngelotok.

Kandungan dan Manfaat. Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin. Kulit batang mengandung tannin, saponin, flavonida, pectic substance, dan zat besi. Bagian tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat. Yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam, kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan, daun digunakan untuk mengatasi diare dan menghitamkan rambut, akar digunakan untuk mengatasi demam, dan biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus). Rambutan ini ditanam untuk diambil buahnya yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar atau dibuat sirop. Daging buahnya mengandung saponin yang dapat digunakan sebagai obat demam, tunas muda digunakan untuk menghasilkan suatu warna hijau pada sutera

2.6.3 Asal usul rambutan.

Tanaman ini diduga berasal dari daerah tropis mungkin Indonesia atau Malaysia, yang kemudian menyebar sampai ke China (Yunnan dan Hainan). Asal kata rambutan Istilah rambutan diperoleh dari bahasa Melayu kata ”rambut”, yang artinya mengurai. Buahnya beraneka bentuk ada yang bulat, oval dengan warna yang menarik seperti, merah, oranye, merah muda, atau kuning.

Komposisi buah rambutan. Kandungan 100 g daging rambutan terdiri atas 82.1% air, 0.9% protein, 0.3% lemak, 0.3%serat kasar, 2.8 g glukosa, 3.0 g fructose, 9.9 g sucrose, 2.8 g serat, 0.05% asam malat, 0.31% vitamin C, 0.5 mg niacin, 15 mg zat kapur, 0.1 per 2.5 mg besi, 70 mg vitamin C, 0.01 mg thiamine, 0.07 mg riboflavin, 140 mg kalium, 2 mg natrium dan 10 mg magnesium.

Syarat Tumbuh. Ekologi Rambutan adalah suatu pohon buah-buahan tropis yang tumbuh baik pada kisaran suhu antara 22C ke 35C, dengan curah hujan 2000 sampai 3000


(32)

mm. Tanaman ini tidak teradaptasi dengan suhu rendah, pada suhu 4C tanaman ini menggugurkan daun . Jenis tanah yang disukai adalah tanah liat dengan pH 5 sampai 6.5. Iklim. Dalam budidaya rambutan angin berperan dalam penyerbukan bunga. Intensitas curah hujan yang dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbitsampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 250C yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).

Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

Media Tanam Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu. Kandungan air dalam tanah idealnya yang diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar sesuai dengan petunjuk yang ada.

2.3 Tabel tanaman hortikultura jenis bunga dan tanaman hias:

No Tanaman Jarak

tanaman

Populasi tanaman/ ha

Umur panen

Produksi / ha

1.` Anggrek 10x10 cm 40.000 18 bln 24.000 tangkai

2. Anthurium (kuping

gajah)

25x25 cm 60.000 2 thn 36.000 tangkai

3. Anyelir 15x20 cm 40.000 6 bln 24.000 tangkai

4. Gerbera (herbras) 30x30 cm 40.000 6 bln 24.000 tangkai


(33)

6. Heliconia (pisang-pisangan)

15x20 cm 60.000 3 bln 36.000 tangkai

7. Krisan 15x15 cm 60.000 3 bln 36.000 tangkai

8. Mawar 40x60 cm 40.000 9 bln 24.000 tankai

9. Sedap malam 25x25 cm 60.000 7 bln 36.000 tangkai

10. Dracaena 15x10 80.000 8 bln 48.000 tangkai

11. Melati 25x25 cm 40.000 8 bln 24.000 tangkai

12. Palem 4x4 cm 525 18 bln 375 pohon

2.4 Tabel Tanaman Hortikultura Jenis Buah-buahan

No Tanaman JarakTanaman

(m x m)

Populasi tanaman/ha

Bulan Panen Produksi (kw/ha)

1 Mangga 10x10 100 Agust-Nov 13-17

2 Durian 10x10 100 Des-Feb 20-30

3 Rambutan 10x10 100 Des-Maret 60

4 Manggis 10x10 100 Jan-April 20

5 Alpokat 10x10 100 Des-Feb 20

6 Duku 10x10 100 Feb-April 20-30

7 Sawo 10x10 100 Juli-Okt 30-40

8 Nangka 10x10 100 Okt-Des 45

9 Sukun 10x10 100 Feb-Maret 30-40

10 Pamelo 10x10 100 Mei-Juni 50-75

11 Jambu Biji 6x6 300 Jan-Maret 150

12 Jambu Air 10x10 100 Agust-Des 30-40

13 Lengkeng 10x10 100 Jan-Feb 50

14 Belimbing 6x6 300 Juli-Agust

Jan-Feb

45-60

15 Jeruk Siam 5x5 400 Jan-Juni

Agust-Okt

140-200


(34)

17 Salak 2.5x2.5 2000 Nov-Jan Juni-Agust

160-200

18 Sirsak 6x6 300 Jan-Feb 60-90

19 Apel 3.5x3.5 815 Jan-Maret

Juli-Agust

97.8-122.3

20 Nenas 0.5x0.8 25000 Panen Raya:

8-12 Panen Biasa: 1-7

500-700

21 Pepaya 3x3.5 1000 Panen Raya:

5-1 Panen Biasa: 2-4

450-900

22 Pisang 3x3.5 1000 Panen Raya:

2-7 Panen Biasa: 8-1

100-300

23 Markisa 2x5 1000 Nov-Maret 100-200

24 Anggur 2x5 1000 Okt-Des 250-300

2.5 Tabel Tanaman Hortikultura Jenis Obat-Obatan

No Tanaman Jarak

Tanaman (cm x cm)

Populasi Tanaman/ha Umur Panen (bulan) Produksi (ton/ha)

1 Jahe 40x60 41.665 8-10 10-15

2 Laos 30x70 47.600 9-12 36

3 Kencur 20x15 333.330 8-10 6-10

4 Kunyit 50x50 40.000 8-10 30

5 Lempuyang 30x60 55.555 12 18-25

6 Temulawak 100x75 13.330 9-12 10-20

7 Temuireng 60x60 27.777 5-7 15

8 Kejibeling 40x40 62.500 2-3 2-3


(35)

10 Kapuriaga 100x200 5.000 24 1-2

11 Temukunci 20x15 333.333 8-10 11

12 Mengkudu 300x300 1.111 24 17-28

13 Sambiloto 60x60 27.777 10 20

2.6 Tabel tanaman hortikultura jenis sayuran

1 Bawang Merah 10-20x20 250-500 75-100 60-80

2 Bawang Putih 10-20x10-20 250-1000 90-120 40-60

3 Bawang Daun 20x25 200 75 100

4 Kentang 30x70 48 90-110 150-200

5 Kubis Kepala 50-60 33 90-120 300-400

6 Kembang Kol 45-60 37 80-95 50-150

7 Sawi 50x60 33 75 150

8 Wortel 20x30 167 90 200-300

9 Lobak 30x50 67 60 150-200

10 Kacang Merah 20x70 71 75 30-50

11 Kacang Panjang 30x60 56 90 30

12 Cabe Merah 50-60x60-70 24-33 90-120 30

13 Cabe Rawit 50-60x60-70 24-33 120 30

14 Jamur - - 30^90 15-45

15 Tomat 50-60x70-80 21-29 90 100-150

16 Terung 60x70-80 21-24 120 100-300

17 Buncis 20-50 100 60 150

18 Ketimun 50-100 20 60-90 200

19 Labu Siam 100-200 5 70-90 200-250

20 Kangkung 20x20 250 90 100-160

2.7 Prinsip Perancangan

Faktor yang mempengaruhi arsitektur ekologi:


(36)

1. Penghematan energy dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan, dan pemilihan material.

2. Mengikuti pengaruh dari lingkungan sekitar.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain bangunan dengan tema ekologi.

• Memperhatikan alam sekitar

• Meminimalkan perlakuan aliran panas

• Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari • Memperhatikan ventilasi

• Memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan di siang hari 2.8 Deskripsi Ruang

Dari kegiatan utama di atas, maka di dapat ruangan-ruangan utama 2.8 Tabel pembagian ruang utama

Ruang

Sifat

Ruang Fungsi Ruang Kegiatan Reseptionis Publik Konvensi − Menerima tamu

− Menunggu

− Pameran

− Ruang informasi

Biro

Administrasi

Semi public Pendidikan − Tempat mengatur keuangan

− Tempat membayar SPP − Tempat menggaji karyawan

Perpustakaan

Semi public Pendidikan − Mencari buku

− Membaca buku

Cafetaria +

WiFi Publik

Rekreasi − Makan, minum, santai, ngobrol

− Internet gratis − Tempat rapat


(37)

− Kantor

Laboratorium

Privat Pendidikan − Melakukan penelitian

Agrodutourism Publik Rekreasi

− Tempat pameran herbarium


(38)

2.9 STUDI BANDING

Fakultas Pertanian Universita Sumatera Utara

Departemen/Program Studi

• Ilmu Hama dan Penyakit Tum

• Ilmu T

• Agrobisinis/SEP

• Ilmu Teknologi P

• Peternaka

• Teknik Pertani

• Budidaya Pertani

Visi:

• Sebagai bagian dari Universitas Sumatera Utara maka visi dan misi Fakultas Pertanian mengacu pada visi Universitas yaitu "The University for industry" maka Visi Fakultas Pertanian adalah : Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian Unggulan dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sumberdaya Manusia dengan Kompetensi Utama Perkebunan.

Misi:

• Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat akademik dan/atau profesional dengan kemampuan menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, dan teknologi pertanian, khususnya perkebunan.

• Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dan pengembangan penerapannya untuk menghasilkan produk/jasa pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat bermutu tinggi yang dibutuhkan dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat.

• Memperluas partisipasi dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Tujuan:

• Melakukan partisipasi aktif dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pertanian khususnya perkebunan.


(39)

• Memperluas partisipasi dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan memoderasikan cara penyampaian pembelajaran.

• Meningkatkan kemampuan pendanaan melalui usaha Fakultas untuk mengembangkan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

• Membangun suatu pusat informasi dan teknologi komunikasi.

• Memperkuat Departemen untuk mengelola disiplin silang dan antar Program Studi.

• Menciptakan tata pamong Fakultas yang baik dan profesional.

• Menciptakan pendekatan baru yang fokus pada "Pembelajaran sesuai kebutuhan".

• Menciptakan suatu lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang kondusif untuk menciptakan kerja kreatif.

• Menjadi perantara kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, khususnya perkebunan baik skala nasional maupun internasional.


(40)

Pada tanggal 1 September 2008 Institut Pertanian Bogor (IPB) genap berusia 45 tahun. Sejarah perkembangan IPB dimulai dari tahapan embrional (1941-1963), tahap pelahiran dan pertumbuhan (1963-1975), tahap pendewasaan (1975-2000), tahap implementasi otonomi IPB (2000-2005) dan menuju tahap IPB berbasis Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang akan dimulai pada tahun 2006. Pada tahun 2007 secara embrional IPB diharapkan siap manjadi universitas riset.

Pencangkulan Pertama Kampus IPB Darmaga Oleh Ir. Soekarno.


(41)

Sejarah Kepemimpinan IPB dari masa ke masa adalah sebagai berikut :

1. Prof.Dr. Syarif Thayeb (Ketua Presidium IPB 1963). 2. Prof.Dr.A.J. Darman (Ketua Presidium 1963)

3. Prof.Dr.Ir. Tb. Bachtiar Rifai (Rektor IPB 1964-1965) 4. Prof.Dr.Ir. Sajogyo (Rektor IPB 1965-1966)

5. Prof.Dr.j.h. Hutasoit (Ketua Presidium IPB 1966) 6. Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja (Rektor IPB 1966-1971) 7. Prof,Dr.Ir. A.M. Satari (Rektor IPB 1971-1978)

8. Prof.Dr.Ir. Andi Hakim Nasution (Rektor IPB 1978-1987) 9. Prof.Dr.Ir. H. Sitanala Arsjad (Rektor IPB 1987-1996)

10. Prof.Dr.Ir. H. Soleh Solahuddin,M.Sc (Rektor IPB 1996-1998)

11. Prof.Dr.Ir. R.H.M. Aman Wirakartakusumah,M.Sc (Rektor IPB 1998-2002) 12. Prof.Dr.Ir. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc (Rektor IPB 2002-2007)

13. Dr.Ir.H. Herry Suhardiyanto M.Sc. (Rektor IPB 2007-sekarang)

Tahap Embrional (1941-1963).

Tahap embrional perkembangan IPB diawali dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw School dan Nederlandsch Indiche Veeartsen School.

Pada tahun 1940 , Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang kemudian pada tanggal 31


(42)

Oktober 1941 dinamakan Landbowkundige Faculteit. Namun ditutup pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), sedangkan Nederlandsch Indische Veeartsenschool (sekolah Kedokteran Hewan) tetap berjalan. Hanya saja namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah Dokter Hewan Bogor). Sejalan dengan masa kemerdekaan tahun 1946, Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia meningkatkan Sekolah Dokter Hewan di Bogor menjadi: Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan(PTKH).

Pada tahun 1947 Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian, Landbowkundige Faculteit dibuka kembali dengan nama Faculteit Voor Landbouw-Wetenschappen yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan PTKH pada tahun 1948 dijadikan Faculteit voor Dierge neeskunde di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia.

Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat. Adapun Faculteit voor Dieergeneeskunde berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Indonesia yang pada tahun 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan. Selanjutnya pada tahun 1962 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan Universitas Indonesia.

Beberapa tonggak sejarah yang penting diketahui pada tahap embrional adalah: (1) penerapan sistem studi terbimbing yang menggantikan sistem studi bebas, (2) gagasan pembangunan kampus baru Fakultas Pertanian UI di Darmaga, dan (3) penerapan falsafah Tridharma Perguruan Tinggi yang semula berlaku di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI, oleh Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia memasuki tahun 1960, memberi peluang bagi IPB untuk menambah lahan kampus, sehingga selain Kampus Barangangsiang, Kampus Taman Kencana, Kampus Gunung Gede dan Kampus Cilibende, IPB juga memiliki Kampus Darmaga, Kebun Pasir Sarongge, Kebun Sukamantri dan Kebun Jonggol.


(43)

VISI

Menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan, dan bersendikan keharmonisan.


(44)

MISI

• Menyelengarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.

• Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang.

• Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

• Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak asasi manusia.

TUJUAN

• Menguatkan sistem pendidikan dan kemahasiswaan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten, cerdas dan kompetitif.

• Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terintegrasi sehingga menghasilkan temuan ilmu pengetahuan, paket teknologi yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat (swasta, pemerintah dan lainnya).

• Meningkatkan kesejahteraan dosen, tenaga penunjang, dan bantuan/subsidi bagi pendidikan mahasiswa.

• Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk membangun ketangguhan institut.

• Menguatkan sistem manajemen untuk menyempurnakan sistem manajemen institut dalam rangka mencapai kesehatan organisasi.

Motto

"Mencari dan Memberi Yang Terbaik"

Lokasi Kampus

Sebagai kampus yang moderen sekaligus melestarikan situs sejarah, IPB memiliki lima Kampus yang tersebar di beberapa lokasi dengan peruntukan khusus:

• Kampus IPB Darmaga (267Ha) sebagai kantor rektorat dan pusat kegiatan belajar-mengajar S1, S2 dan S3. Selain itu, disediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum.


(45)

• Kampus IPB Baranangsiang Bogor (11,5 Ha), sebagai pusat kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat serta pendidikan pascasarjana eksekutif. Kampus ini bersebelahan dengan IPB International Convention Center,

• Kampus IPB Gunung Gede Bogor (14.5 Ha) sebagai pusat kegiatan pendidikan manajemen dan bisnis yang akan dilengkapi dengan techno-park,

• Kampus IPB Cilibende Bogor (3.2 Ha) sebagai pusat kegiatan pendidikan vokasional diploma dan.

• Kampus IPB Taman Kencana Bogor (3.4 Ha), direncanakan untuk pendirian rumah sakit internasional.

Untuk membekali keterampilan mahasiswa dalam bentuk "hands on practical training", IPB memiliki 385 laboratorium fisik dan 12 Stasiun/Lahan Percobaan yang tersebar di daerah Darmaga (33 Ha), Sukamantri (39.13 Ha), Sindangbarang (937 Ha), Pasir Kuda (1.86 Ha), Tajur (20.42 Ha), Babakan (10.51 Ha), Jonggol-Kabupaten Bogor (268.74 Ha), Pasir Sarongge-Cianjur (7.13 Ha), Gunung Walat (350 Ha) dan Pelabuhan Ratu-Sukabumi (5.23 Ha), Ancol-Jakarta (0.2 Ha), Pulau Tinjil-Pandeglang (600 Ha). Selain itu, terdapat UPT Bahasa dan UPT Lab Terpadu. Fasilitas ini selain untuk praktikum mahasiswa juga sebagai wahana penelitian untuk mahasiswa S1/S2.S3 maupun dosen IPB. Adapun fasilitas penelitian yang sifatnya khusus dikelola langsung oleh 13 Pusat Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat.

Untuk melayani informasi yang lengkap dan mutakhir kepada mahasiswa, IPB memiliki perpustakaan yang terkatagori 5 besar di Indonesia yang dilengkapi dengan IPB electronic library. Cyber Mahasiswa dengan 800 komputer, sistem jaringan serat optik dan hot-spot untuk mengakses internet di beberapa lokasi kampus.

Untuk menunjang kesejahteraan mahasiswa di dalam kampus disediakan student dormitory untuk mahasiswa tingkat persiapan bersama dengan kapasitas 3000 orang. Untuk mahasiswa yang lain disediakan asrama dengan kapasitas mencapai 500 orang. Di sekeliling kampus terdapat Bank dan ATM, Kantor Pos, Poliklinik, sarana ibadah, bus keliling kampus dan


(46)

kampus IPB Darmaga disediakan Gymnasium, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Gedung Olah Raga, Plaza Academik serta peralatan kesenian.

Kehidupan Kampus

Gerbang Selamat datang di bumi Kampus IPB Darmaga adalah suguhan pertama bagi mahasiswa IPB yang akan kuliah di Darmaga. Kampus ini terletak di wilayah Barat perbatasan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dan dikelilingi oleh 14 desa lingkar kampus yang memiliki sekitar 1300 rumah kontrakan/indekos untuk dihuni hampir 25.000 mahasiswa IPB. Bagi mahasiswa baru IPB, soal mencari hunian tidak perlu khawatir. Karena pada tahun pertama disediakan student dormitory dengan kapasitas 3000 orang putra dan putri. Berdekatan dengan dormitory tersebut tersedia kantin, cafeteria, rumah makan, wartel, rental computer, apotik dan kios/toko untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Student dormitory tidak sekedar untuk tempat tinggal, tetapi yang lebih penting adalah merupakan wahana program pembinaan akademik dan multibudaya. Program ini dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa beradaptasi dengan kehidupan kampus, dunia kemahasiswaan dan mengasah kemampuan soft skill, seperti dalam berkomunikasi, berorgansiasi, dan memahami kemajemukan. Untuk tujuan itu, maka Student Dormitory Tingkat Persiapan Bersama tersebut dilengkapi dengan organisasi pembinaan yang disebut Badan Pengelola Program Akademik, Multi Budaya dan Asrama TPB-IPB, yang didalamnya terdapat Kepala Asrama, Manajer Unit dan Kakak Asrama. Kakak Asrama adalah kakak kelas yang tinggal di Asrama TPB untuk membantu mahasiswa menghadapi masalah-masalah akademik dan non-akademik.

Selain pendampingan terhadap mahasiswa baru dengan pendekatan program dan kepengurusan Asrama TPB-IPB, di IPB juga tersedia Tim Bimbingan Konseling, yang terdiri dari dosen-dosen senior IPB. Para mahasiswa dapat “curhat” segala urusan dengan Tim BK ini. Rasa kebersamaan yang dibangun di asrama TPB-IPB, ternyata merupakan suatu aset emosional yang sulit dicari padanannya. Saling tolong-menolong dalam suka dan duka, secara tidak langsung sangat membantu dalam memperlancar studi. Umumnya, suasana emosional untuk saling membantu terus dibawa setelah keluar dari Asrama TPB-IPB. Para mahasiswa ini membentuk atau bergabung dengan organisasi mahasiswa paguyuban daerah (OMDA). Buku-buku yang tidak diperlukan lagi kemudian diberikan kepada adik kelasnya se-daerah yang


(47)

masih di TPB. Beberapa OMDA juga aktif melakukan promosi ke sekolah-sekolah dimana mereka berasal. Ajang promosi ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan asal sekolah.

1. Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Program Studi PSP tidak mengelola ruang kelas, ruang kelas dikelola oleh Departemen PSP. Saat ini Departemen PSP mengelola 65 ruangan, dengan total luas ruangan 3.405,99 m2 . Peruntukkan untuk masing-masing ruangan antara lain untuk kelas, laboratorium, studio, ruang seminar, ruang dosen, perpustakaan, ruang kemahasiswaan, ruang kerjasama dan ruang administrasi. Keberadaan ruangan tersebut tersebar di tujuh wing (Wing A-J) kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Akan tetapi tidak semua lantai dalam satu wing adalah ruangan di bawah pengelolaan Departemen PSP.

Seluruh ruangan telah dialokasikan dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan proses belajar dan mengajar pada Departemen PSP.

Dari semua peruntukkan ruangan tersebut, pemanfaatan terbesar adalah untuk laboratorium yaitu sebesar 47,89 %, diikuti kemudian dengan ruang dosen, ruang lainnya (ruang kerjasama, kemahasiswaan, working room dan sebagainya), ruang kuliah, ruang administrasi dan perpustakaan dengan proporsi masing-masing 18,56 %, 12,41 %, 9,91 %, 7,53 % dan 3,70 %. Dalam penataan ruangan di Departemen PSP, ruang pejabat struktural (ruang ketua dan sekretaris departemen), ruang kepala bagian/laboratorium, ruang ketua dan sekretaris program studi baik program S-1 maupun program S-2 dan S-3 dan ruang administrasi terpusat pada lantai tiga Wing D. Hal ini dimaksudkan agar koordinasi antar pimpinan departemen dengan program studi dan kepala-kepala bagian/laboratorium serta staf administrasi dapat dilakukan secara terintegrasi, efektif dan efisien.

Ruang administrasi hanya terdapat di Wing B, D dan H. Rasio antara ruang administrasi dengan akademik di Departemen PSP terbesar adalah di Wing B yaitu mencapai 0,44, diikuti kemudian di Wing D dan H masing-masing 0,19 dan 0,07. Secara keseluruhan ruangan yang tersebar di berbagai wing, rasio antara ruang administrasi dengan akademik hanya sekitar 1 : 0,09.

Pelaksanaan kuliah program S-1 hampir semuanya dilakukan di ruang kuliah FPIK yang dikelola secara terpadu oleh fakultas. Jumlah ruang kuliah yang dikelola oleh Departemen PSP sebanyak 3 ruang dengan total luas ruangan 621 m2. Ruang kuliah tersebut terdiri dari 2 ruang kuliah kapasitas 60 mahasiswa dengan masing-masing ruangan seluas 283,50 m2 dan 1 ruang kuliah kapasitas 30 mahasiswa dengan luas ruangan 54,00 m2.


(48)

Berdasarkan alokasi penggunaan ruang kuliah tersebut, ketiga ruang kuliah tersebut rata-rata digunakan sebanyak 30 jam/minggu dengan rata-rata tiga shift per hari. R. Kuliah 1 dan 2 masing-masing digunakan oleh mahasiswa PSP sebanyak 10 dan 6 jam tiap minggunya. Ruang Kuliah 1 dan 2 hanya digunakan untuk kegiatan seminar, pelaksanaan kuliah pengganti/tambahan, atau sebagai ruang pertemuan antara mahasiswa program S-1 dengan staf akademik atau pimpinan Departemen PSP. Selebihnya digunakan secara reguler untuk perkuliahan mahasiswa program S-1 dan S-2. Ruang Laboratorium Daerah Penangkapan Ikan, saat ini dipinjamkan untuk digunakan secara reguler oleh mahasiswa program S-1 Tingkat Persiapan Bersama (TPB) dengan alokasi penggunaan mencapai 86,67 % dari total jam penggunaan per minggunya.

2. Ketersediaan dan Kualitas Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan, dll.

Gedung yang tersedia untuk menunjang perkuliahan mahasiswa program studi PSP cukup tersedia dan dengan kualitas yang memadai. Selain ruang-ruang kuliah yang dikelola oleh departemen, mahasiswa memanfaatkan pula ruang-ruang kuliah yang dikelola oleh fakultas maupun IPB. Penggunaan ruang kuliah dijadwalkan secara terpusat di IPB.

Fasilitas ruangan yang tersedia di masing-masing ruangan sama, yaitu terdiri dari kursi untuk mahasiswa sesuai dengan kapasitas ruangan, meja dan kursi untuk dosen, AC dan whiteboard. Hampir semua fasilitas yang tersedia di ruang kuliah dalam kondisi baik. Perawatan fasilitas ruang kuliah terutama AC, dilakukan dua kali dalam setahun. Demikian pula dengan OHP, perawatannya dilakukan secara rutin.

Laboratorium yang ada di Departemen PSP yaitu Laboratorium Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Laboratorium Teknologi Alat Penangkapan Ikan (TAP), Laboratorium Kapal Perikanan (KPN), Laboratorium Sistem dan Optimasi Perikanan Tangkap (SPI), serta Laboratorium Pelabuhan Perikanan (PPN). Pada masing-masing laboratorium tersebut dilengkapi dengan fasilitas ruangan dan peralatan untuk praktikum mahasiswa. Untuk praktikum yang terkait dengan mata kuliah di departemen lain, dapat menggunakan ruangan dan peralatan praktikum yang tersedia di laboratorium tersebut.

Perpustakaan tersedia cukup banyak yaitu perpustakaan IPB, perpustakaan fakultas dan perpustakaan departemen. Pada masing-masing perpustakaan tersebut tersedia buku-buku pustaka dengan jumlah yang memadai, dan ada juga pustaka terbaru. Khusus untuk perpustakaan PSP, koleksi buku baru cukup banyak dengan adanya Program Hibah Kompetisi A3.

Departemen PSP dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, selain memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di kampus FPIK-IPB Darmaga-Bogor, juga mempunyai laboratorium lapang di Stasiun Lapang Kelautan (SLK) FPIK-IPB di Pelabuhanratu, Jawa Barat. Laboratorium lapang ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa melalui pelatihan, praktikum dan penelitian. Pengelolaan SLK Pelabuhanratu langsung dikelola oleh FPIK. Pengelolaan laboratorium lapang dilakukan secara terpadu, sehingga pengelolaannya dapat efektif dan efisien.


(49)

Pada Tabel E-5 terlihat beberapa fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran serta penelitian yang dikelola oleh Departemen PSP. Jumlah komputer yang tersedia sebanyak 24 unit dengan versi Pentium 4 dan Window XP Beberapa sarana hampir sebagian besar dalam kondisi baik. Akan tetapi dari segi jumlah, masih sangat kurang sehingga hal ini mengakibatkan ketidakefisienan dalam pelaksanaan praktikum dan menjadi kendala dalam mencapai visi, misi dan tujuan Departemen PSP. Khusus untuk kapal latih “Stella Maris”, speed boat dan rubber boat, dikelola oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan (FPIK). Akan tetapi dalam pemanfaatannya, mahasiswa program studi PSP dapat memanfaatkannya dalam pelaksanaan praktikum yang rutin dilaksanakan setiap semesternya.

Hijau: Bangunan | Coklat: Jalan | Biru: Sungai | Ungu: Kebun-Perumahan


(50)

Pintu Masuk Utama adalah yang berada 100 m dari Gedung Graha Widya Wisuda. Ketika Anda memasuki pintu gerbang akan terlihat logo IPB warna Biru dalam ukuran besar, kemudian di samping kiri terdapat jajaran spanduk yang merupakan media publisitas kegiatan IPB, kemudian Anda akan disambut oleh para petugas keamanan dari Satuan PLK-IPB.

GEDUNG REKTORAT

Gedung Rektorat merupakan pusat aktifitas akademik dan kepemimpinan, terdiri dari 6 lantai yang berdiri diatas tanah seluas 5 ha. Lantai 1 merupakan pusat layanan dari Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan (AJMP), Sekolah Pascasarjana bagian pelayanan kemahasiswaan, Kantor Jasa Ketenagakerjaan, Kantor Promosi dan Hubungan Alumni, Direktorat Kemahasiswaan, Kantor Pelayanan Hukum, Kantor Fasilitas dan Properti, Kantor Perencanaan, dan Pusat PABX.

Lantai 2 merupakan pusat Manajerial IPB yaitu terdapat Rektor, Wakil Rektor I sampai IV, Direktorat Kerjasama, Kantor Pengembangan dan Implementasi Otonomi, Kantor Program Internasional, Kantor Pengembangan Sistem Informasi, Sekretariat PPMB USMI, Direktorat Pengembangan Institusi dan Usaha Penunjang, Cyber Staf, Ruang Sidang Rektor, Ruang Pola, dan Ruang Resepsionis, dan Ruang Senat Akademik.

Lantai 3 terdiri dari Direktorat Keuangan, Kantor P3, Kantor HAKI, dan Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat. Naik satu lantai lagi terdapat Direktorat SDM dan Administrasi Umum. Lantai 5 merupakan Pusat Program Pascasarjana, antara lain program akademik, dan kepegawaiannya.

Terakhir adalah lantai 6 yang terdiri dari Ruang Sidang Senat Akademik. Rektorat dilengkapi juga dengan Auditorium untuk kapasitas 300 orang dan halaman parkir yang luas di bagian depan dan belakang gedung.

ARBORETUM / PLAZA AKADEMIK


(51)

Arboretum luasnya sekitar 7,5 ha. Studio alam ini dikelola oleh mahasiswa dibawah pengawasan Jurusan Lansekap, Fakultas Pertanian.

Disamping kiri Arboretum terdapat Plaza akademik atau disebut Plaza Rektorat yang merupakan salah satu taman sekaligus penghubung antara Rektorat dan Gedung Graha Widya Wisuda untuk para pejalan kaki. Disana terdapat logo IPB ukuran besar di atas kolam air mancur, dan beberapa ruang kaca untuk kebutuhan penelitian. Lokasi ini sangat ramai dikunjungi saat wisuda, karena tempatnya yang indah, maka banyak wisudawan dan keluarganya berfoto disana.

GRAHA WIDYA WISUDA (GWW)

Gedung yang diresmikan oleh presiden RI ke 2 yaitu Soeharto ini dibangun dengan tujuan untuk memfasilitasi kegiatan wisuda yang diselenggarkaan oleh IPB setiap tahunnya. Konstruksi bangunan yang menyerupai segi enam ini berlantai 2 dan berkapasitas 4.000 orang, lantai satu terdapat panggung dengan ketinggian 2 kaki dengan ornamen interior yang sangat mewah dilengkapi dengan lampu-lampu menawan di setiap dindingnya.

Bangunan ini setelah mengalami kebakaran pada tahun 2004 lalu kemudian dimodifikasi dengan design yang lebih modern dengan penataan lampu hias yang menempel di dinding dan dilengkapi dengan AC sehingga ruang terasa lebih nyaman. Lantai dua merupakan podium, yang berisi kursi permanen sekitar 1500 buah dan kapasitas tempat parkit 800 mobil. Fasilitas lain yang tersedia antara lain kamar mandi sebanyak 8 pasang untuk wanita dan pria. Kantor sekretariat GWW terletak di samping timur gedung.

FAKULTAS PERTANIAN dan MIPA

Fakultas Pertanian merupakan fakultas tertua dan pertama di IPB sejak tahun 1947. Sampai saat ini terdapat 11 Program Studi Sarjana, 6 program studi diploma, dan 13 Program Studi Pascasarjana.


(52)

Fakultas Pertanian sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, antara lain laboratorium penelitian, perpustakaan fakultas, laboratorium komputer jurusan, toko buku dan kantin mahasiswa. Selain itu fakultas ini memliki sebuah ruang pertemuan yang cukup besar yang disebut Auditorium Toyib Hadiwijaya, beliau adalah salah seorang perintis perkembangan IPB pun beliau pernah menduduki jabatan rektor IPB.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sebelumnya berlokasi di Kampus IPB Baranangsiang, kini sudah resmi menempati gedung yang sama dengan Fakultas Pertanian yaitu terletak di Wing S dan T. FMIPA yang terdiri dari 7 Departemen, kini sudah mulai mengisi gedung barunya dengan 6 Departemen.

Gedung dengan warna cat yang didominasi hijau dan merah bata ini, memang sangat luas, bersih, dan asri , sehingga kapasitasnya akan sangat nyaman bagi mahasiswa untuk melakukan aktifitas perkuliahan.

Selain Fakultas MIPA, masih dilokasi yang sama juga terdapat Fakultas Ekologi Manusia yang merupakan Fakultas yang baru saja dibentuk dengan 3 Departemen di dalamnya, meruapakan pecahan dari Fakultas Pertanian berdasarkan sistem cluster.

GYMNASIUM

Gymnasium ini adalah sarana olahraga dengan interior bangun standar internasional. Gelanggang Olahraga ini dilengkapi dengan lapangan bola seluas 1 ha yang terletak tepat di belakang gedung, bagian dalam gedung berkapasitas kurang lebih 10.000 orang. Lapangan indoor yang dapat digunakan untuk olahraga bulu tangkis, bola basket, bola volley, tenis meja, volley cakram, juga terdapat ruang fitnes dan aerobic. Alas bangunan berupa kayu vinyl dan kursi dari kayu damar yang awet dan handal.

Terdapat juga mushola dan kamar mandi serta ruang ganti pakaian. Selain tempat olah raga, Gymnasium ini sering kali digunkan untuk berbagai acara peresmian dan pentas musik. Gymnasium juga dilengkapi dengan lapangan parkir yang cukup luas dan pengamanan yang ketat dari para petugas keamanan.


(53)

ASRAMA MAHASISWA TPB

Sebagai sarana membangun kebersamaan dalam berbagai perbedaan budaya, mengingat mahasiswa IPB adalah berasal dari berbagai latar belakang agama, budaya, suku, dan standar ekonomi. Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama wajib tinggal di asrama TPB ini selama satu tahun dan wajib mengikuti semua kegiatan yang terkait di dalamnya.

Lokasi asrama terbagi menjadi dua yaitu Asrama Putri dekat Gymnasium, sedangkan asrama putra terletak di dekat SMU Kornita, kemudian menuju jalan khusus yang tembus ke jalan keluar IPB bagian belakang. Asrama putri berkapasitas 1644 orang dan Asrama putra berkapasitas 1356 orang yang masing-masing dilengkapi dengan kamar mandi, mushola, ruang pertemuan, kantin, wartel, dan tempat parkir yang luas.

FAKULTAS KEHUTANAN

Termasuk dalam fakultas tertua yang masih menggunakan arsitektur bangunan lama dan sangat natural. Terkesan angker namun sangat sejuk dan nyaman karena tanaman yang ada disekitarnya begitu subur dan rimbun. Banyak jenis tumbuhan langka maupun modern dikembangkan di fakultas ini.

Terdiri dari 4 Program Studi Sarjana, 6 Program Studi Diploma, dan satu program studi pascasarjana. Fakultas Kehutanan termasuk dalam kategori most wanted, karena lulusannya banyak dicari para pengusaha dan BUMN bidang kehutanan. Selain ini saat ini Fakultas Kehutanan bekerjasama dengan CIFOR (Pusat Penelitian Kehutanan) telah membuka Hutan Pendidikan Gunung Walat yang memanfaatkan hutan sebagai pusat agroforestry dengan konsep ekowisata. Di dalamnya terdapat kegiatan outbond, pasar tradisional, dan lain-lain.


(54)

LANDHUIS / WISMA TAMU

Wisma tamu dan klub dosen dengan nama Land huis pertama kali diresmikan dibawah kepemimpinan rektor Aman Wirakartakusumah pada perayaan Dies Natalis IPB ke 39 tahun 2001. Dengan dihadiri oleh Menteri Perikanan dan Kelautan periode orde reformasi, Rokhim Dahuri dengan ditandai penarikan lonceng sebanyak 11 kali.

Bangunan yang berdiri diatas tanah seluas 500 km ini awalnya merupakan rumah seorang tuan tanah pada masa pendudukan Belanda, sehingga interiornya masih terlihat seperti aslinya walaupun banyak modifikasi yang sudah dilakukan seiring perkembangan jaman. Suasananya nyaman, terdiri dari berbagai jenis kamar, ruang makan, koridor, dan ruang teve. Wisma Land huis juga dilengkapi dengan gazebo yang biasa digunakan untuk kegiatan pesta kebun, kami mengundang Anda untk menghabiskan malam di wisma ini.

MASJID AL-HURRIYAH

Tempat ibadah agama Islam ini bernama Mesjid Al Hurriyah, terletak di bagian dalam kampus IPB Darmaga. sebelum dibangun mesjid yang megah ini, muslimin IPB menggunakan bangunan kecil disamping kanan yang kini dimanfaatkan sebagai tempat mengaji akhwat IPB pada siang hari maupun saat solat Jumat.

Bangunan mesjid yang bentuknya cukup unik ini hampir menyerupai topi Mexico, terdiri dari 3 lantai dan dapat menampung jemaah kurang lebih 5.000 orang. Lantai pertama merupakan tempat wudhu yang sangat luas dan lobby mesjid banyak digunakna untuk sarana penjualan buku-buku Islami dan aksesoriesnya. Lantai kedua adalah ruang sholat utama yang dilengkapi dengan mimbar dan sound system. Lantai ketiga digunakan untuk tempat sholat wanita. Pada bagian luar bangunan juga terdapat sebuah rumah yang dihuni oleh ustadz, dan disampingnya berjejer ruang kamar yang dihuni oleh para santri putra DKM Al Hurriyah.


(55)

POLIKLINIK

Setiap mahasiswa IPB adalah anggota Program Penyangga Kesehatan Mahasiswa (PPKM) yang antara lain pelayanan rawat jalan, yang diberikan di Klinik IPB baik kampus Darmaga maupun Baranangsiang

Klinik IPB Darmaga sebelumnya berlokasi di Wing Rektorat, namun mulai tahun 2002 lokasinya pindah ke Jl. Tanjung No 1 Darmaga, dekat dengan Asrama Mahasiswa TPB-IPB.

Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan secara gratis untuk Keluarga Besar IPB setiap hari Senin - Jumat Pukul 08.00-15.00 WIB. Untuk perawatan oleh Dokter pada pukul 10.00-12.00 WIB selebihnya oleh Tenaga Paramedis

GELANGGANG OLAHRAGA (lama)

Gedung Olahraga terletak dekat Mesjid Al Hurriyah, sebelum dibangun Gelanggang Olahraga (Gymnasium), disinilah mahasiswa dan staf IPB melakukan aktifitas olahraga, walaupun sampai sekarang Gedung Olahraga ini juga tak pernah berhenti beraktifitas.

Lapangan olahraga yang tersedia antara lain,indoor terdapat fasilitas olahraga Bulu tangkis, atletik, tenis meja, dll. Untuk olahraga outdoor terdapat lapangan basket 3 tempat, softball, tenis lapangan, dll.

FAKULTAS PERIKANAN / PKSPL

Fakultas dengan 6 Program Studi Sarjana. 4 Program Studi Diploma, dan 5 Program Studi Pascasarjana ini diresmikan pada tahun 1988 oleh Presiden RI kedua berbarengan dengan peresmian Fakultas Peternakan, Gedung Rektorat dan beberapa gedung lain di Darmaga. Fakultas ini juga sudah di


(56)

lengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan seperti laboratorium, kolam ikan patin, dan PKSPL (Pusat penelitian wilayah pesisir).

Fakultas ini telah melahirkan seorang anak bangsa yang kini menjadi menteri di dalam kabinet orde reformasi, Rokhmin Dahuri. Program wisata bahari banyak dilakkan mahasiswa dalam aktifitas fakultas ini, selain itu banyak sudah produk ikan yang telah dikembangkan seperti bakso ikan. sosis, fillet, tepung, kue, dan berbagai produk olahan lain.

FAKULTAS PETERNAKAN

Fakultas Peternakan (FAPET) diresmikan pada tahun 1963. Sebelum menempati lokasi di Darmaga, fakultas ini berlokasi di Kampus Gunung Gede. Karena arsitektur bangunan di IPB Darmaga menyerupai bentuk sarang lebah yaitu polygon persegienam, maka jarak antar fakultas hanya dibatasi dengan warna atau koridor. Demikian juga dengan Fakultas Peternakan yang bertetangga dengan Fakultas perikanan dan Kedokteran Hewan.

Fakultas Peternakan terdiri dari 4 program studi sarjana, 4 program studi diploma, dan 2 program studi pascasarjana. Fakultas ini juga menghasilkan banyak produk olahan seperti abon ikan maupun daging, dendeng, kerupuk tulang dan kulit, chicken nugget, baso, sosis, dan lain-lain dengan rasa dan kualitas yang sebanding dengan kualitas dipasaran.

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN / RUMAH SAKIT HEWAN

Fakultas tertua yang sebelumnya berlokasi di Kampus Taman Kencana, Baranangsiang Bogor, kemudian pada tahun 2000 lalu mulai berpindah ke kampus Darmaga. Menempati bangunan baru yang dilengkapi dengan Rumah Sakit terbesar di ASIA merupakan kebanggaan Fakultas ini. Fakultas Kedokteran Hewan dan Rumah Sakit Hewan diresmikan oleh Presiden RI ke tiga berbarengan dengan peresmian Fakultas Pertanian tahun 2000.


(57)

TAMBAK / KOLAM IKAN

Merupakan bagian dari kegiatan kemahasiswaan Fakultas Perikanan, kolam ikan ini banyak membudidayakan beragam jenis ikan. Mulai dari ikan hias sampai ikan yang dapat diolah menjadi produk yang dikonsumsi masyarakat luas.

Antara lain kolam ikan patin. Ikan ini secara keseluruhan tubuhnya dapat diolah menjadi produk makanan, misalnya dagingnya dapat pula diolah menjadi fillet ikan, kulitnya diolah menjadi kerupuk kulit yang gurih, tulangnya diolah menjadi tepung bahan pembuat kue. Selain itu ikan patin mengandung kandungan protein yang cukup tinggi sehingga baik dikonsumsi oleh siapa saja.

KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN

Kebun Percobaan Cikabayan adalah salah satu kebun percobaan yang dikembangkan oleh IPB antara lain program yang dikembangkan adalah Integrated Farming System (Sistem Pertanian Terpadu).

Dengan luas tanah sekitar 50 ha dan terletak di kaki Gunung Salak ini memungkinkan IPB untuk memanfaatkan lahan tersebut sebagai pusat penelitian dan penanaman berbagai jenis tumbuhan, baik dari jenis buah-buahan seperti duren, sukun, kelapa, dan sebagainya. Juga dikembangkan berbagai tumbuhan seperti lidah buaya, jati, dll. Selain suasananya yang asri Kebun percobaan Cikabayan ini merupakan objek wisata yang asik untuk dikunjungi.

PUSAT KEGIATAN MAHASISWA

Kegiatan mahasiswa terdiri dari berbagai aktifitas, mulai dari aktifitas olahraga, penelitian, pencinta alam, komersial, bisnis, seminar, politik, seni dan budaya, dll semuanya terbagi kedalam Himpunan Profesi untuk aktifitas mahasiswa yang menekankan minat.


(58)

Sedangkan organisasi yang mengelola aktifitas kegiatan mahasiswa yaitu tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Organisasi ini ada di setiap fakultas dan dikoordinir oleh BEM Fakultas, dan bertanggung jawab terhadap Direktorat Kemahasiswaan IPB secara terpusat.

PAU BIOTEKNOLOGI

Pusat Antar Universitas Bioteknologi merupakan pusat penelitian biology dan teknologi di IPB. Terletak di dalam Gedung bercat hijau dan berlokasi berhadapan dengan Gedung LSI.

Selain Pusat Penelitian Bioteknologi, juga tersebut juga terdapat program studi Bioteknologi pascasarjana IPB dan Konsorsium Bioteknologi Indones

LSI / PERPUSTAKAAN PUSAT

Bangunan ini merupakan bangunan tertua bersamaan dengan Gedun Pusat Pengembangan dan Teknis Pertanian peresmiannya oleh Presiden RI ke 2. LSI adalah Lembaga Sumberdaya Informasi yang mengelola informasi Asia Pasifik untuk IPB.

Di dalam gedung ini terdapat Perpustakaan Pusat yang dikelola oleh Kepala Kantor Perpustakaan Pusat yang merupakan perpustakaan berstandar Internasiona yang dilengkapi dengan Digital Library. Terdapat juga fasilitas untuk mengolah Produksi Media Informasi, Bimbingan dan conceling, dan Percetakan IPB. Selain itu mulai tahun 2001, telah ditempatkan di lokasi ini pusat akses internet untuk mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) yang diberi nama Cyber Mahasiswa Singkong (Manihot utilisima). Fasilitas ini dikelola oleh Kantor Pengembangan Sistem Informasi IPB yang berkantor pusat di Gedung Rektorat IPB Lantai 2. Selain itu terdapat Direktorat Tingkat Persiapan Bersama yang berkantor di lantai 3 yang merupakan basis pengelolaan akademik Tingkat Persiapan Bersama IPB.


(59)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Juga merupakan salah satu fakultas tertua yang diresmikan berbarengan dengan peresmian Pusat Pengembangan dan Penelitian IPB yaitu pada tahun 1988 oleh Presiden RI ke 2, dengan 3 program studi sarjana, 4 program studi diploma, dan 4 program studi pascasarjana.

Fakultas Teknologi Pertanian banyak memproduksi produk unggulan yang sudah menembus pasar Nasional, terutama teknik pengolahan makanan dan kajian mutu makanan.

PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP / PSL

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup - Institut Pertanian Bogor (PPLH-IPB) merupakan satu dari 12 pusat penelitian dibawah koordinasi Lembaga Penelitian IPB. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan PPLH-IPB antara lain: penelitian, pelatihan, seminar, diskusi dan pertemuan ilmiah, layanan konsultasi, jasa laboratorium lingkungan serta jasa perpustakaan dan informasi.

PPLH-IPB memiliki kantor permanen lantai dengan luas ± 1.500 m2 yang terletak di Kampus IPB Darmaga, Bogor,terdiri atas : laboratorium, ruang kelas, sekretariat dan perpustakaan, serta ruang kerja pengelola program dan ruang diskusi. Laboratorium PPLH-LP, IPB memiliki peralatan yang cukup lengkap yang mampu melakukan pemeriksaan kualitas air (fisik, kimia dan mikrobiologi), tanah (beberapa parameter fisik-kimia, mikrobiologi), kualitas udara dan mikrobiologi lingkungan. Dalam hal ini sampel yang dianalisis di laboratorium PPLH - IPB tidak hanya terbatas dari kalangan IPB, tapi juga dari luar IPB (Instansi Pemerintah maupun Swasta/industri).

Perpustakaan PPLH -IPB memiliki sekitar 3500 judul buku dan majalah di bidang lingkungan hidup. Semua laporan hasil penelitian PPLH-LP, IPB didokumentasi dan dikoleksi di perpustakaan tersebut.


(60)

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Fakultas yang terbilang cukup muda ini bertempat di Wing Rektorat mulai dari lantai 1 sampai lantai 4. Seluruh aktifitas akademik dan administratif dilaksanakan di sana. Mulai dari ruang kuliah, praktikum, sampai dekanat.

Di lantai dua gedung ini terdapat pusat akses internet Cyber Mahasiswa Jagung yang cukup ramai dan bersebelahan dengan PPLH (Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup).

Turun ke lantai dasar gedung tepat diatas danau terdapat kantin Makjan yang mnyediakan berbagai masakan siap santap maupun hangat juga tersedia aneka jenis jajanan. Dengan harga yang relatif terjangkau kantin ini juga menjamin kualitas higienisnya. Kantin Al Makjan dikelola oleh ibu-ibu Dharma Wanita IPB.


(61)

Taman Wisata Mekarsari

Pintu gerbang Taman Wisata Mekarsari

Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati dari seluruh daerah di pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum.

Taman wisata ini berlokasi di ke lokasi ini bisa dicapai dengan angkutan umum dari menuju ke

Sabut Kelapa Outbound

Taman seluas 264 hektar ini dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan wahana yang mendekatkan pengunjung kepada alam, di anataranya:

 Family Garden,

 Rekreasi Danau (20 ha),  Baby Zoo,

 Garden Center,  Greenhouse Melon,  Outbound,


(62)

 Kids Fun Valley,

 Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari).

Kegiatan-kegiatan yang menjadi favorit pengunjung antara lain:  Company Gathering,

 Piknik Keluarga,

 Wisata

 Barbeque,

 Fruitwalk (jalan-jalan di kebun buah).

Anda dapat melihat lihat koleksi tumbuhan disini dengan menaiki kereta keliling dengan membeli tiket sebesar Rp. 10.000. Namun, Anda harus bersabar apabila terjadi antrian yang cukup panjang. Sewaktu dalam perjalanan untuk melihat lihat koleksi koleksi tumbuhan, Anda tidak akan bertanya-tanya tentang keunggulan dari tumbuhan yang Anda lihat, karena ada keterangan dari pemandu wisata yang akan memberikan keterangan tentang keunikan buah dari tumbuhan tersebut.

Setelah Anda turun dari kereta keliling, Anda akan melihat kawasan outbound. Jadi, untuk Anda yang suka memacu adrenalin, kawasan ini patut Anda coba. Selain kawasan outbound ini, terdapat juga danau tempat Anda dan keluarga bisa menikmati berlayar dengan perahu dayung ataupun perahu boat. Bagi Anda yang ingin menikmati suasana dengan pasangan, Anda dapat menyewa perahu bebek. Sehingga suasana akan terasa romantis bukan?

Terdapat pula jembatan gantung yang terdapat di atas danau tersebut. Anda dan teman-teman Anda dapat berfoto diatas jembatan ini dengan latar belakang yang Anda jarang temui di Jakarta. Sewaktu tiba saat makan siang terdapat pula kedai kedai makanan yang dapat Anda pesan, sambil menikmati makanan di bawah pohon dengan alas tikar dan berlesehan.

Setalah Anda puas menikmati semua ini, Anda dapat menaiki kereta wisata lagi untuk kembali menuju tempat awal Anda menaiki kereta. Sebelum Anda pulang, Anda dapat membeli souvenir sebagai oleh oleh. Dan sebelum Anda meninggalkan taman buah yang dibangun atas prakarsa Alm. Ibu Tien Soeharto ini, sempatkan waktu sebentar untuk memasuki kawasan "Garden Paradiso". Tempat ini menjual koleksi bonsai dan dijual dengan harga yang terjangkau. Jadi, untuk Anda yang suka dengan tumbuhan, cobalah untuk menikmati liburan Anda dengan mengunjungi Taman Buah Mekarsari.


(63)

Taman Wisata Mekarsari

Taman Wisata Matahari merupakan salah satu tempat wisata di Bogor yang mempunyai konsep untuk menciptakan model tempat wisata yang memelihara kebun koleksi plasma nutfah dari pohon buah-buahan, sayuran, dan tanaman berbunga. Dengan luas sekitar 264-hektar kebunTaman Wisata Matahari Bogor mempunyai kekayaan spesies buah-buahan di Indonesia yang ada dalam satu lokasi lebun. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan dan pembiakan varietas unggul buah-buahan. Taman Mekarsari merupakan salah satu taman buah tropis terbesar di dunia dengan lebih dari 100.000 tanaman yang terdiri dari 78 keluarga, 362 spesies, 1.463 varietas, 37.000 Tanaman. Berlokasi di Jalan Raya Jonggol Bogor, Taman Wisata Mekarsari Bogor menawarkan Wisata keluarga yang nyaman bernuansa alam dan buah-buahan, untuk menuju ke lokasi, dari Bogor kita dapat menggunakan Jalan Tol Jagorawi, masuk bisa melalui pintu tol Baranangsiang atau Pintu Tol baru BORR dari pertigaan Patung Narkoba Jalan baru (Sholeh Iskandar-Pajajaran-Raya Bogor), dari jalan tol kita keluar dari pintu keluar Cibubur dengan tiket tol Rp. 4500,-. Keluar dari Pintu tol Cibubur selanjutnya belok ke kanan dan segera ambil jalur kanan mengikuti jalur jalan ke arah Jonggol atau Cikeas. Selanjutnya ikuti jalan raya Jonggol Bogor kurang lebih 13 km, nanti akan terlihat banner sebelah kanan yang menunjukan jalan masuk ke Taman Wisata Mekarsari.


(64)

Untuk masuk ke Taman Wisata Mekarsari pada Gerbang Utama kita harus membayar tiket per orang Rp. 18.000,- kemudian untuk kendaraan dikenakan biaya: Mobil Rp. 10.000,- Bis Rp. 20.000,- Motor Rp.

3.000,-Harga Tiket Mekarsari

Sedangkan untuk manikmati fasilitas-fasilitas yang ada di dalam Taman Wisata Mekarsari kita harus membayar sesuai dengan tarif yang dikenakan. Setelah masuk ke tempat parkir dan menyimpan mobil di tempat parkir, selanjutnya kita berjalan kaki masuk ke taman wisata dan diberikan 3 pilihan Wahan yang dapat diikuti, yaitu Kereta Keliling, Kebun Keluarga dan Teater 3D. Tiket untuk masing-masing wahana tersebut dapat dilihat pada gambar di samping yaitu, Kereta/Bis Keliling Rp. 10.000,-/orang , Teater 3 D Rp. 10.000,-/orang dan Kebun Keluarga Rp. 3.000,-/orang.Kereta/Bis Keliling Taman Wisata Mekarsari

Bis Keliling Taman Mekarsari

Kereta Keliling Taman Mekarsari


(65)

menggunakan Tiket seharga Rp. 10.000,- kita dapat berkeliling melihat-lihat semua kebun yang ada di Taman Wisata ini. Mulai dari Kebun Salak, Jambu, Durian, dan sebagainya. Selama di perjalanan kita dapat berhenti untuk berbelanja buah-buahan yang kita senangi.

Kebun Jambu

Wisata Buah

Buah-buahan disini ibaratnya fresh from di oven atau benar-benar masih segar hasil petikan dari kebun yang ada di Taman Wisata ini.

Kebun Keluarga

Kalau kita tidak ingin terlalu jauh berjalan-jalan, maka kita bisa masuk ke kebun keluarga di sebelah kiri dari pintu masuk, di dalam kebun ini kita dapat berjalan-jalan sambil menikmati kebun-kebun kecil dengan beragam varietas buah-buahan. Selain kebun ada juga kolam atau danau kecil yang sangat nyaman untuk duduk-duduk di pinggirnya sekedar menghilangkan rasa lelah dan beban kerja seharian. Kalau sudah waktunya untuk makan siang, kita dapat menggelar tikar yang kita bawa atau kita sewa di kebun untuk menikmati bekal makan siang kita, atau bisa juga menikmati makanan yang dijual di dalam komplek taman wisata ini, mulai dari KFC dan makanan tradisional lainnya.


(66)

Theater 3 Dimensi

Pilihan lain selain berkeliling kebun atau jalan-kalan di kebun keluarga, kita dapat menonton film 3 Dimensi di Theater Dewi Sri dengan beragam film yang tersedia. Pada saat keluarga berkunjung beberapa film yang diputar pada theater ini adalah:

Theater 3 Dimensi OutBond dan Wisata Air

Setelah kita berkeliling-keliling dengan menggunakan Kereta/Bis yang disediakan oleh Taman Wisata Mekarsari, maka kita akan berhenti di Wahana Outbond dan Wisata Air. Program Outbon terdiri dari: – Diagonal Cargo, Elvis Walk, Canopy Trail, Vertical Cargo, Pirates Crossing, Canopy Trail, dan tentunya yang paling mengasyikan adalah Flying Fox serta program outbond lainnya. Program-program outbond ini diselenggarakan oleh Sabut Kelapa Outbound (www.savanna-indonesia.com – wah sayang sekali websitenya sudah offline). Namun pada intinya pada Wahan Outbond ini terdapat 2 Jenis paket/program, yaitu Program PELEPAH dan Program LIDI.

Program OutBond Pelepah dengan harga Rp. 35.000,-/orang menyediakan paket-paket sebagai berikut:

OutBond Pelepah Taman Mekarsari Untuk Anak-anak


(67)

- Elvis Walk - Canopy Trail dan - Flying Fox untuk Dewasa - Vertical Cargo - Pirate Crossing - Canopy Trail dan Flying Fox.

Sedangkan Program LIDI dengan harga Rp. 32.000,-/orang menyediakan paket-paket outbond sebagai berikut:

Outbond Lidi Taman Mekarsari Untuk anak-anak;

- Diagonal Beam - Quick Train - Dino Boy dan - Flying Fox Untuk Dewasa; - Diagonal Beam - Boussen Chair - Dino Boy dan - Flying Fox.

Selain dua program outbond tersebut, terdapat juga program perang perangan dengan menggunakan peluru cat (paint ball) yang terdiri dari 3 (tiga) paket program, yaitu shooting target dengan harga Rp. 35.000,-/orang, Family War dengan harga Rp. 65.000,-/orang dan Brave Hart dengan harga Rp. 85.000,-/orang.


(68)

"Arin" BogorGuide Junior sedang Flying Fox

Kemudian apabila kegiatan kita ingin didokumentasikan oleh penyelenggara outbond berupa foto ukuran besar, maka dengan tambahan Rp. 20.000,- selesai mengikuti flying fox dengan menunggu 15 menit saja, maka kita dapat pulang dengan satu foto dokumentasi ketika sedang beraksi terbang dengan flying fox. Apabila kita sudah capek dengan flying fox atau perang-perangan kita dapat melakukan kegiatan penyegaran dengan mengikuti kegiatan wahana air berupa wahana wahana yang dilakukan di sebuah danau yang cukup besar di Taman Wisata Mekarsari ini. Wahana Air Taman Wisata Mekarsari terdiri dari :

Banana Boat Rp. 25.000,-/orang Jet Ski Rp. 200.000,-/15 menit Perahu Naga Rp. 15.000,-/orang Floating Donat Rp. 20.000,-/orang Perahu Kano Rp. 25.000,-/orang Perahu KayakRp. 15.000,-/perahu Perahu Tradisional Rp. 10.000,-/orang Giant Bubble Rp. 20.000,-/orang Trampolin Bungee Rp. 20.000,-/orang Bola Angkasa Rp. 20.000,-/orang Big Baloon Rp. 30.000,-/orang


(69)

STUDI BANDING DENGAN TEMA SEJENIS • ACROS Fukuoka, Jepang

Konsultan : Emilio Ambasz Bentuk : Bukit sengkedan Sirkulasi : Kluster Struktur : Beton bertulang

Sumber: Green Roof Gambar 2.7 ACROS Fukuoka

Bangunan kompleks perkantoran ini merupakan pemecahan terhadap masalah urban ruang terbuka. Dengan kepadatan pembangunan fisik yang tinggi, arsitek mencoba menghadirkan bangunan yang dapat mengakomodasi fungsi privat sekaligus publik. Di sebelah utara yang menghadap jalan utama, dibuat fasade bangunan yang modern. Di sebelah selatan yang menghadap ruang terbuka, dibuat atap teras yang menyerupai sengkedan. Setiap lantai mempunyai taman yang berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan. Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya.

Perspektif Tampak


(70)

Kesimpulan:

Bangunan berperan dalam menurunkan suhu mikro kawasan disekitarnya. Atap hijau menjadi elemen arsitektur yang mempunyai nilai positif bagi bangunan dan lingkungannya.

• Osaka Municipal Central Gymnasium, Jepang Konsultan : Nikken Sekkei

Bentuk : Gunung Sirkulasi : Radial

Struktur : Beton bertulang

Sumber: Green Roof Gambar 2.8 Osaka Municipal Central Gymnasium

Dengan menimbun bangunan ke dalam tanah, maka bangunan dengan kapasitas 10.000 penonton ini dilindungi insulasi alami terhadap panas. Sedangkan pada musim dingin insulasi alami ini akan menghangatkan bagian dalam bangunan.

Kesimpulan:

Bangunan yang dilindungi tanah dan ditanami vegetasi memberikan perlindungan terhadap cuaca dan panas yang masuk ke dalam bangunan.

Perspektif

Tampak Detail

Detail


(1)

6.10. 3D Bangunan 6.10.1. Rektorat


(2)

6.10.3. GSG dan Visitor Center

6.10.4. Groundplan

6.10.5. Area Masuk Universitas


(3)

(4)


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

• Ken yeang,Ecocity Media.htm

• Reserch and Technology Buildings. Hardo Braun, Dieter Gromling

• Bohme, Gerhard et al. Grun hilft Sparen Bonn 1985.

• Lardinois I., Klundert A.Van de (eds), Organic Waste, Urban solid Waste Series no.1,

Technology Transfer for Development, Amsterdam, 1993