Latar Belakang Sekolah Tinggi Musik Indonesia (Ekspresionis)

13 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum, atau pun memetik senar-senar gitar. Sudah banyak acara-acara di televisi yang menampilkan bakat-bakat baik dari kalangan anak-anak maupun remaja. Terkadang bakat- bakat atau kemampuan seseorang dalam bermusik sulit ditemukan pada masyarakat umum, karena tidak terdeteksi atau mereka cenderung bermain musik hanya sekedar hobi mengisi waktu luang tanpa ingin menjadi seorang musisi yang terkenal. Seiring perkembangan zaman, musik semakin menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan, bisa kita perhatikan bahwa semakin banyak penyanyi ataupun band yang terbentuk dan nuansa musik yang diberikan pun semakin beragam dengan kemampuan bermusik dari individunya. Musik di Indonesia juga berkembang pesat, dari tahun ke tahun banyak penyanyi baru yang lahir dan demikian juga pada band-band baru yang semakin menggeser ketenaran band-band senior yang sudah muncul terlebih dahulu. Tapi ada yang cukup disayangkan karena beberapa band musik dalam negeri yang lahir sekarang justru memberikan nuansa musik yang tidak energik. Walaupun begitu masyarakat Indonesia masih menerima bahkan sangat menyukainya. Industri musik di tanah air semakin menjanjikan dengan acara televisi yang mengedepankan musik seperti Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, dan sebagainya. Sumatera Utara sendiri memiliki potensi SDM yang cukup besar dibidang musik, seperti Rini Idol, Fery AFI, Joy Tobing yang mereka berasal dari salah satu acara televisi tersebut, namun masih belum mampu mengimbangi musisi-musisi papan atas yang berasal dari Pulau Jawa, seperti Bandung, Jakarta, atau yang lainnya. Kegiatan musik dalam bentuk pendidikan atau hiburan memberikan nilai positif dalam perkembangan musik sebagai penyaluran minat dan bakat,membentuk kecerdasan emosional, serta mengembangkan kemampuan dan kreativitas bermusik. Kota Medan dalam statisktik sosial budaya dengan melihat dari golongan umur menunjukkan peningkatan minat pada seni musik. Tabel 1.1 Jenis Kesenian yang Paling Diminati 14 Gol. Umur Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Juml ah Seni Tari Seni Musik Seni Drama Seni Lukis Seni Patung Seni Kerajinan Seni Lainnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10-19 36,7 55,0 5,0 12,4 1,2 9,8 5,3 100 20-29 40,7 55,2 3,5 1,8 0,6 5,5 4,7 100 30-39 40,0 51,9 3,5 1,8 0,7 10,0 4,3 100 40-49 40,9 53,5 7,9 3,0 1,7 6,8 5,8 100 50-59 40,3 55,2 8,6 2,1 1,4 5,0 4,7 100 60+ 42,8 48,8 10,9 2,3 1,1 4,5 7,0 100 Jumlah 39,2 54,1 5,3 5,9 1,1 4,5 7,0 100 Sumber : data BPS tahun 2009 Dengan banyaknya peminat musik di Kota Medan, terutama pada saat umur 10 sampai 19 tahun menunjukkan potensi musik yang besar di kota Medan. Dalam sebuah acara Guitar Clinic di Tiara Convention Center yang diselenggarakan oleh Ibanez yang mengundang Herman Li seorang gitaris dari band metal Dragonforce, Herman Li mengatakan bahwa belajar gitar ataupun musik tidak harus saat kita masih kecil, yang penting adalah kemauan dan sering belajar dan berlatih, dan ia menambahkan bahwa ia belajar gitar pada saat umurnya sekitar 18 tahun dan berlatih setiap hari hingga mengahbiskan waktu berjam – jam bersama gitar. Di sinilah sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan musik akan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bakat-bakat anak-anak ataupun remaja di kota Medan. Terutama sekolah ataupun kursus musik. Salah satu sekolah negeri yang bergerak pada seni musik di Medan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 SMKN 11 atau disebut Sekolah Menengah Musik SMM. Program keahlian yang diselenggarakan di SMKN 11 Medan SMM Medan adalah Program Keahlian Seni Musik yang menggunakan dasar musik klasik sebagai metode pembelajarannya. tapi seiring berjalannya waktu metode pembelajarannya telah berubah menjadi metode pembelajaran Seni Musik Klasik dan Seni Musik Non Klasik. Yang diminati dan mendominasi di Medan adalah kursus musik. Seperti kita ketahui yaitu, Medan Musik dan Era Musika. Pendidikan tinggi seperti sekolah tinggi musik, institut musik, ataupun sekolahpendidikan musik setingkat dengan S1 belum ada. Karena karir dalam bermusik juga cukup banyak, seperti Performing ArtistRecording Artist, Session Musician, Arranger, Songwriter, Composer, Film Scorer, Jingle Writer, Product 15 Demonstrator, Producer , Music Educator. Dengan didirikannya Sekolah Tinggi Musik Indonesia dan dengan menyediakan fasilitas Auditorium untuk konser musik dan acara- acara lainnya. Diharapkan Sekolah Tinggi Musik Indonesia akan mampu menjadi sebuah perguruan tinggi musik terbaik di Medan, Sumatera, dan di seluruh Indonesia, serta mampu menghasilkan musisi-musisi yang berkualitas yang mampu bersaing dengan musisi-musisi dari daerah lain di dalam negeri ataupun bersaing dalam skala internasional.

1.2 Maksud dan Tujuan