perusahaan Yermack, 1996; Daily Dalton, 1993; Strearns Mizruchi, 1993, bukan merupakan faktor dari kinerja perusahaan Kesner Johnson, 1990
dalam Bugshan 2005, dan berhubungan negatif dengan kinerja Baysinger, Kosnik Turk, 1991; Goodstein Boeker, 1991.
Fama dan Jensen 1983 menyatakan bahwa non-executive director komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan
yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan
posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance.
2.1.4 Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan suatu perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya menerapkan good corporate governance. Di dalam majalah SWA 2001
menyebutkan bahwa sebanyak 25 perusahaan peringkat teratas yang menerapkan good corporate governance dengan baik secara tidak langsung menaikkan nilai
sahamnya. Secara teoritis praktik good corporate governance dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin
dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan sendiri, umumnya good corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya yang akan berdampak terhadap kinerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Xiaonian, et. al. 2000 dalam Setyawan 2006 bahwa pemegang saham saat ini sangat aktif dalam meninjau kinerja perusahaan karena mereka
menganggap bahwa good corporate governance yang lebih baik akan memberikan imbalan hasil yang lebih tinggi bagi mereka. Penerapan good
corporate governance yang baik berfokus pada proses manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif akan meningkatkan kinerja dan daya saing
serta kreatifitas nilai perusahaan yang pada nantinya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
2.2 Tinjauan penelitian terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dan berhubungan dengan penelitian mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap
kinerja perusahaandapat dilihat berikut ni : Paradita 2009 melakukan penelitian terhadap perusahaan yang termasuk
ke dalam kelompok sepuluh besar perusahaan terbaik dalam penerapan GCG pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 yaitu sebanyak 20 perusahaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan yang ikut serta dan memenuhi syarat dalam ajang Corporate Governance Perception Index CGPI Award. Variabel
independen yang digunakan adalah Penerapan GCG dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah ROI, ROE, dan NPM. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling. Secara keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh Paradita menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif penerapan
Universitas Sumatera Utara