Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Perbankan

menunjukkan bahwa variabel independen dewan direksi, dewan komisaris, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap ROA

4.3.1 Pengaruh Ukuran Dewan Direksi

terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Uji parsial t-test dalam penelitian ini menggunakan koefisien uji ANOVA. Uji t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel independen dewan direksi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja perbankan. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = 1,642 dan p = 0,105 p 0,05. Hasil penelitian ini mendukung teori yang ada bahwa peningkatan ukuran dan diversitas dari dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja bank karena akan memberikan manfaat bagi perusahaan karena terciptanya network dengan pihak luar perusahaan dan menjamin ketersediaan sumber daya Pfefer, 1973; Pearce Zahra, 1992 dalam Faisal, 2005. Hal ini didukung pula oleh pendapat Alexander, Fernell, Halporn 1993 dan Goodstein, Gautarn, Boeker 1994 dalam Wardhani 2006 yang menyatakan jumlah dewan yang besar menguntungkan perusahaan dari sudut pandang resource dependence yaitu bahwa perusahaan tergantung dengan dewannya untuk dapat mengelola sumber dayanya secara lebih baik. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan Perbankan.

Hasil pengujian statistik dengan uji-t menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan. Berdasarkan hasil uji statistikdidapatkan nilai t = 0,129 dan p = 0,897 p 0,05. Hasil penelitian ini mendukung teori yang ada bahwa ukuran dewan komisaris menentukan tingkat keefektifan pemantauan kinerja bank. Menurut Chtourou et al 2001 dalam penelitiannya bahwa dengan jumlah dewan yang semakin besar maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan semakin baik.

4.3.3 Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Perbankan

Hasil pengujian statistik dengan uji-t menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja perbankan. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t = -0,240dan p = 0,807 p 0,05. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang ada bahwa proporsi dewan luar berhubungan positif dengan kinerja perusahaan Wardhani, 2006. Menurut Barnhart Rosenstein 1998 dalam Lastanti 2004 membuktikan bahwa semakin tinggi perwakilan dari outsider director komisaris independen, maka semakin tinggi independensi dan efektivitas corporate board sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun Universitas Sumatera Utara pengujian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sari 2009, meneliti hubungan mekanisme pengendalian internal dewan direksi, dewan komisaris, komisaris independen terhadap ROA, dimana hasil penelitian menunjukan bahwa dewan komisaris independen memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA. Melalui uji-t, dapat disimpulkan bahwa variabel independen dewan direksi, dewan komisaris, dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Irene 2008 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang berlawanan arah yang tidak signifikan antara penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hubungan negatif yang terjadi antara mekanisme GCG terhadap kinerja keuangan perbankan pada penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Secara teoritis, mekanisme GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatnya kinerja keuangannya. Namun hasil penelitian ini menunjukan hal yang sebaliknya. Kemungkinan terbesar keadaan ini terjadi karena terbatasnya informasi. Untuk mengukur GCG harus diketahui berbagai informasi mengenai karakteristik, budaya, dan hubungan antar organ perusahaan, sementara semua informasi tersebut termasuk kriteria rahasia perusahaan yang tidak dipublikasikan. Selain itu, jika dilihat dari jangka waktunya, GCG lebih bersifat jangka panjang sehingga tidak dapat diukur kesuksesannya jika hanya mengandalkan satu Universitas Sumatera Utara periode akuntansi saja, sedangkan perhitungan profitabilitas lebih bersifat jangka pendek, dimana hasil yang dicapai dari periode tersebut merupakan hasil tambah perusahaan yang dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, bila menggunakan pendekatan GCG hasil yang didapat akan bersifat positif tanpa melihat akan keadaan perusahaan pada tahun tersebut apakah dapat menciptakan nilai bagi perusahaan atau tidak. Sedangkan dengan perhitungan profitabilitas, meskipun return dari perusahaan tampak bagus, tetapi hal ini belum tentu memiliki nilai tambah bagi kegiatan operasionalnya, karena bisa saja sebagian besar modal kerjanya bersumber dari pemegang saham yang dalam perhitungan kinerja keuangan konvensional dianggap sebagai modal gratis. Sehingga dengan pendekatan profitabilitas secara rinci dijelaskan nilai ekonomis dari perusahaan. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 11 100

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 1 113

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

1 1 10

ABSTRAK PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11