Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah Adapun dasar hukum pemungutan pajak, yaitu: Objek, Subjek, Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak. Adapun yang dikecualikan dari pengertian pajak kendaraan bermotor adalah : a. Kereta api; b. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara; c. Kendaraan bermotor yang dimiliki danatau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan Negara asing dengan azas timbale balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah; dan d. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam peraturan daerah. Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah.

2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah Adapun dasar hukum pemungutan pajak, yaitu:

a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusui Daerah. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2001 tentang pajak daerah. Universitas Sumatera Utara c. Undang-Undang nomor 25 tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah daerah. d. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang pajak Kendaraan Bermotor.

3. Objek, Subjek, Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat PKB adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor. Objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor. Adapun yang dikecualikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan danatau penguasaan kendaraan bermotor oleh: a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; b. Kedutaan, Konsulat, Perwakilan Negara Asing, dan perwakilan lembaga- lembaga internasional dengan asaa timbal balik. c. Pabrikan atau importer yang semata-mata disediakan untuk dipamerkan atau tidak untuk dijual dan tidak dipergunakan dalam lalu lintas jalan bebas. Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah, yang menjadi subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danatau menguasai kendaraan bermotor. Yang menjadi wajib pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor Muqodim, 2006 : 122-123. Universitas Sumatera Utara D . Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Adapun ruang lingkup PKLM, yaitu : 1. Tata cara pemenuhan kewajiban pajaknya bagi wajib Pajak Kendaraan Bermotor. 2. Penentuan Objek dan Subjek Pajak serta Cara Penghitungan Pajak Kendaraan bermotor. 3. Persyaratan Administrasi yang wajib dipenuhi oleh Wajib Pajak Kendaraan Bermotor bagi warga yang memiliki danatau menguasai Kendaraan Bermotor. 4. upaya-upaya yang dilakukan SAMSAT Pematang Siantar dalam meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam PKLM adalah disini penulis akan berusaha semaksimal mungkin dalam menggeluti hal-hal yang berkaitan dengan mekanisme cara kerja yang berasal dari kantor SAMSAT Pematang Siantar sebagai bahan referensi untuk mengetahui dan mendalami Mekanisme Penerimaan dan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor pada kantor SAMSAT Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM