2. Objek Pajak Kendaraan Bermotor
Objek pajak adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran pengenaan pajak. Sesuatu tersebut dapat berupa keadaan, perbuatan dan peristiwa. Karena Pajak
kendaraan bermotor termasuk pajak objektif atau kebendaan, maka yang menjadi objek pajaknya adalah kebendaan benda tersebut. Dengan demikian yang dimaksud
objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan.
Dikecualikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor oleh :
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah b. Kedutaan Konsulat Perwakilan Negara Asing, dan Perwakilan Lembaga-
lembaga Internasional dengan asas timbal balik sebagaimana berlaku untuk pajak
Negara c. Pemerintah KabupatenKota
d. Pabrikan atau importer kendaraan bermotor baru yang semata-mata digunakan untuk
pameran, untuk dijual, dan tidak dipergunakan dalam lalu lintas bebas
Universitas Sumatera Utara
e. Wisatawan asing yang berada di daerah untuk jangka panjang waktu Sembilan puluh hari berturut-turut
f. Kendaraan Bermotor yang disegel atau disita oleh Negara g. Orang Pribadi atau badan atas Kendaraan di atas air perintis
h. Badan Usaha Milik NegaraDaerah yang memiliki kapal pandu dan kapal tunda untuk keperluan keselamatan.
D. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor 1. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan pajak merupakan ukuran atau pengakuan nilai tertentu yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Nilai yang menjadi dasar pengenaan pajak
tersebut harus dapat diukur. Ukuran nilai objektif adalah nilai penyerahan barang, karena berkaitan dengan pajak kendaraan bermotor, maka nilai penyerahan dapat
berupa nilai jual beli, nilai tukar menukar, dan lain sebagainya. Dasar Pengenaan pajak kendaraan bermotor yaitu :
a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum atas
suatu kendaraan bermotor. Dalam hal harga pasaran umum atas suatu kendaraan
Universitas Sumatera Utara
umum tidak diketahui, nilai jual kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan faktor- faktor sebagai berikut :
1. Isi silinder dan atau satuan daya
2. Penggunaan kendaraan bermotor
3. Jenis kendaraan bermotor
4. Merek kendaraan bermotor
5. Tahun pembuatan kendaraan bermotor
6. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang diijinkan
7. Dokumen impor untuk jenis kendaraan tertentu
b. Bobot yang mencerminkan secara relative kadar penggunaan kendaraan bermotor Dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor tersebut akan selalu ditinjau
kembali setiap tahunnya, yakni dapat dilihat melalui : 1. Tahun pembuatan adalah tahun perakitan kendaraan bermotor
2. Nilai jual kendaraan bermotor ditetapkan berdasarkan harga pasaran umum suatu kendaraan bermotor
3. Bobot ditetapkan untuk kendaraan sebagai berikut : a
Sedan, Jeep, Station Wagon, Sepeda motor, dan sejenisnya sebesar 1,00
b Mobil barangBeban, sebesar 1,30
Universitas Sumatera Utara
c Alat-alat Besar dan Alat-alat berat sebesar 1,00
Sedangkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor PKB ditetapkan oleh kepala Daerah yaitu :
a. Dasar pengenaan PKB untuk Kendaraan umum ditetapkan sebesar 60
enam puluh persen dari dasar pengenaan PKB. b. Dasar pengenaan PKB kendaraan baru untuk alat-alat berat dan alat-alat
besar ditetapakan sebesar 40 empat puluh persen dari nilai jual kendaraan bermotor.
c. Dasar pengenaan BBN-KB khusus penyerahan pertama untuk kendaraan
alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan sebesar 40 empat puluh persen dari NJKB
d. Dasar pengenaan PKBBBN-KB untuk kendaraan alat-alat berat dan alat- alat besar selain kendaraan baru ditetapkan sebesar 60 enam puluh
persen.
2. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor