Vasektomi Cara KB Pria

b Bila isteri tidak cocok dengan semua jenis alatmetode kontrasepsi c Setelah vasektomi, kondom perlu dipakai sampai 15 kali ejakulasi d Sementara menunggu penggunaan metodealat kontrasepsi lain e Bagi semua yang isterinya calon peserta pil KB sedang menunggu haid f Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam g Apabila salah satu dari pasangan suami-isteri menderita penyakit menular seksual termasuk HIVAIDS h Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang dipakai pasangan suami-isteri i Sementara menunggu pencabutan implantsusuk KBalat kontrasepsi bawah kulit, bila batas waktu pemakaian implant sudah habis 6. Efektivitas Kondom a Kondom efektif sebagai kontrasepsi bila dipakai dengan baik dan benar b Angka kegagalan teoritis 3, praktis 5-20 c Sangat efektif jika digunakan pada waktu isteri dalam periode menyusui, akan lebih efektif Sulistyawati, 2011.

2.1.3.2. Vasektomi

Operasi pria yang dikenal dengan nama vasektomi merupakan operasi ringan, murah, aman, dan mempunyai arti demografis yang tinggi, artinya dengan operasi ini banyak kelahiran yang dapat dihindari. Universitas Sumatera Utara 1. Pengertian Vasektomi adalah suatu prosedur klinik yang dilakukan untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi penyatuan dengan ovum tidak terjadi. Vasektomi merupakan tindakan penutup pemotongan, pengikatan, penyumbatan kedua saluran mani priasuami sebelah kanan dan kiri; sehingga pada waktu bersanggama, sel mani tidak dapat keluar membuahi sel telur yang mengakibatkan tidak terjadi kehamilan. Tindakan yang dilakukan adalah lebih ringan dari pada sunat atau khinatan pada pria, dan pada umumnya dilakukan sekitar 15-45 menit, dengan cara mengikat dan memotong saluran mani yang terdapat di dalam kantong buah zakar. Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani vas deferent sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama. Vasektomi ini tidak sama dengan kebiri atau kastrasi yang mengangkat buah pelir bekas operasi hanya berupa satu luka kecil ditengah atau diantara kiri dan kanan kantong zakar kantong buah pelir Suratun, 2008. 2. Peserta Vasektomi a Suami dari pasangan usia subur yang dengan sukarela mau melakukan vasektomi serta sebelumnya telah mendapat konseling tentang vasektomi. b Mendapat persetujuan dari isteri : Universitas Sumatera Utara 1 Jumlah anak yang ideal, sehat jasmani dan rohani 2 Umur isteri sekurang-kurangnya 25 tahun 3 Mengetahui prosedur vasektomi dan akibatnya 4 Menandatangani formulir persetujuan informed consent. 5 Umur peserta tidak kurang dari 30 Tahun. 6 Pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang, dan anak paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun. 7 Mengetahui akibat – akibat vasektomi. 3. Kelebihan Vasektomi a Efektivitas tinggi untuk melindungi kehamilan b Tidak ada kematian dan angka kesakitannya rendah c Biaya lebih murah, karena membutuhkan satu kali tindakan saja d Prosedur medis dilakukan hanya sekitar 15-45 menit e Tidak mengganggu hubungan seksual f Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit jika dibandingkan dengan kontrasepsi lain Hartanto, 2010. 4. Keterbatasan Kelemahan a Harus dengan tindakan operasi. b Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan infeksi. c Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma nol dalam beberapa hari atau minggu untuk dapat berhubungan bebas agar tidak terjadi kehamilan. d Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin punya anak lagi. Universitas Sumatera Utara e Masih memungkinkan terjadi komplikasi misal perdarahan, nyeri, dan infeksi. f Tidak melindungi pasangan dari penyakit menular seksual termasuk HIVAIDS. Harus menggunakan kondom selama 12-15 kali sanggama agar sel mani menjadi negatif . g Pada orang yang mempunyai problem psikologis dalam hubungan seksual, dapat menyebabkan keadaan semakin terganggu Suratun, 2008. 5. Efektifitas a Angka keberhasilan sangat tinggi 99, angka kegagalan 0 – 2,2, umumnya 1, Kegagalan disebabkan senggama yang tidak terlindung sebelum semenejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa, rekanalisasi spontan dari vas deferens, umunya terjadi setelah pembentukan granulomaspermatozoa, pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi. b Vasektomi dianggap gagal apabila dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya azoosperma, dan istri hamil Handayani, 2010. 6. Vasektomi tidak Dapat Dilakukan Apabila a Pasangan suami-isteri masih menginginkan anak lagi b Suami menderita penyakit kelainan pembekuan darah c Jika keadaan suami-isteri tidak stabil d Jika ada tanda-tanda radang pada buah zakar, hernia, kelainan akibat cacing tertentu pada buah zakar dan kencing manis yang tidak terkontrol Arum, 2009. Universitas Sumatera Utara 7. Kontra Indikasi Vasektomi a Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur didaerah scrotum. b Apabila ada tanda – tanda epididimis. c Apabila menderita DM yang tidak terkontrol. d Apabila menderita kelainan pembekuan darah Handayani, 2010. 8. Perawatan Pra Operasi Vaektomi 1 Dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui indikasi, kontra indikasi dan hal – hal lain yang diperlukan untuk kepentingan calon peserta kontap, sebaiknya dilakukan oleh yang akan melakukan pembedahan: a Anamnesis Identitas calon peserta serta pasanganya, umur peserta, jumlah anak hidup dan umur anak terkecil yanga ada, metode kontrasepsi yang pernah digunakan istri serta metode kontrasepsi yang saat ini digunakannya, riwayat penyakit yang pernah diderita, perilaku seksual calon peserta dan pasanganya, adakah pengalaman perdarahan yang terlalu lama apabila luka. b Pemeriksaan fisik Lakukan pemeriksaan fisik dengan lengkap termasuk tanda vital, cardivaskuler, paru-pari dan ginjal serat genitali. Apabila ditemukan keadaan yang abnormal lakukan rujukan sesuai dengan keluhan dan kelainan yang ditemukan Universitas Sumatera Utara 2 Persiapan pra operasi a Jelaskan secara lengkap mengenai tindakan vasektomi termasuk mekanisme dalam mencegah kehamilan dan efek samping yang mungkin terjadi. b Berikan nasehat ungtuk perawatan luka bekas pembedahan, kemana minta pertolongan bila terjadi kelainan atau keluhan sebelum waktu kontrol. c Berikan nasehat tentang cara menggunakan obat yang diberikan sesudah tindakan pembedahan. d Klien dianjurkan membawa celana khusus untuk menyangga scrotum. e Anjurkan calon peserta puasa sebelum operasi atau sekurang – kurangnya 2 jam sebelum operasi. 3 Perawatan pasca operasi a Akseptor diminta untuk beristirahat dengan berbaring selama 15 menit sebelum dibenarkan untuk pulang. b Amati perdarahan dan rasa nyeri pada luka. c Beri nasehat sebelum pulang: istirahat selama 1 – 2 hari dengan tidak bekerja berat dan menaiki sepeda, menjaga agar luka operasi jangan basah dan kotor, gunakan celana dalam yang bersih, anjurkan untuk menghabiskan obat yang diberikan sesuai dengan petunjuk, datang keklinik satu minggu kemudia, satu bulan dan tiga bulan kemudian untuk pemeriksaan, segera kembali apabila terjadi perdarahan dan panas, nyeri yang hebat atau ada muntah dan sesak nafas, boleh berhubungan seksual Universitas Sumatera Utara dengan istri tetapi harus dengan menggunakan kondom paling tidak sampai 15 kali senggama atau sampai hasil pemeriksaan sperma nol. Setelah itu boleh berhubungan bebas tanpa kondom Clenny, 2008. 9. Komplikasi Komplikasi atau gangguan yang mungkin timbul pasca vasektomi antara lain: perdarahan, apabila perdarahan sedikit cukup diobservasi saja tetapi apabila perdarahan agak banyak segera rujuk ke RS yang memiliki fasilitas lengkap. Setiap ada pembengkakan didaerah scrotum harus dicurigai adanya perdarahan. Adanya hematoma biasanya terjadi apabila didaerah scrotum diberi beban yang terlalu berat seperti naik sepeda, duduk terlalu lama, atau naik kendaraan dijalan yang rusak, infeksi biasanya terjadi pada kulit epididimis atau orkitis, terjadi sekitar 0,1 Handayani, 2010.

2.1.3.3. Sanggama Terputus