Analisis Faktor yang Memengaruhi Suami dalam Memilih Kontrasepsi Vasektomi

Tabel 4.2 Lanjutan No Faktor Penyebab Suami Memilih Vasektomi Jumlah 11 Faktor dukungan istri - Sangat tidak setuju sekali - Sangat tidak setuju - Tidak setuju - Kurang setuju - Setuju - Sangat setuju - Sangat setuju sekali 3 4 9 16 23 5 4 4,7 6,3 14,1 25,0 35,9 7,8 6,3 12 Faktor dukungan keluarga - Sangat tidak setuju sekali - Sangat tidak setuju - Tidak setuju - Kurang setuju - Setuju - Sangat setuju - Sangat setuju sekali 1 2 3 14 33 6 5 1,6 3,1 4,7 21,9 51,6 9,4 7,8 Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa masing-masing persentase distribusi frekuensi.

4.4. Analisis Faktor yang Memengaruhi Suami dalam Memilih Kontrasepsi Vasektomi

Analisis faktor adalah nama umum yang menunjukkan suatu kelas dimana prosedur utamanya dipergunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak menjadi sedikit variabel. Adapun Tahap - Tahap yang dilakukan dalam menganalisis faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Proses awal analisis faktor menilai variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor dengan melakukan uji kelayakan dengan Kaiser-maayer-olkin KMO Measure of sampling adequace MSA. Analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel, maka ada korelasi yang cukup diantara Universitas Sumatera Utara variabel, sehingga akan terjadi pengelompokan. Jika sebuah variabel atau lebih berkorelasi lemah dengan variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Alat barlett”s test dapat digunakan untuk keperluan ini. Lampiran III: Tabel 1, 2,3,4 dan 5 Sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan “ekstraksi” variabel tersebut sehingga menjadi satu atau beberapa faktor. Metode pencarian faktor yang digunakan adalah principal component analysis dengan menentukan banyaknya faktor yang harus minimum dengan memperhitungkan varian maksimum dalam data untuk dipergunakan didalam analisis multivariat dilakukan dengan tiga proses analisis yaitu Communalities, Total Variance Explained, Component Matrix. Lampiran III: Tabel 6,7, dan 8 2. Melakukan proses analisis rotasi yang terbentuk Analisis Faktor Rotation dilakukan dengan tujuan untuk memperjelas posisi sebuah variabel apakah akan masuk ke faktor 1, faktor 2, atau faktor lainnya. Faktor yang terbentuk, dapat menggambarkan perbedaan diantara faktor yang ada. Kemudian dilanjutkan dengan proses component transformation matriks untuk melihat korelasi faktor yang terbentuk. Lampiran III: Tabel 9 dan 10 3. Melakukan generalisasi populasi validasi faktor yang terbentuk dengan cara split yaitu membagi sampel awal menjadi 2 bagian kelompok, kemudian membandingkan hasil faktor bagian kelompokresponden 1 dengan bagian kelompok responden 2. Jika faktor yang terbentuk tetap maka dikatakan faktor yang terbentuk tersebut telah valid. Universitas Sumatera Utara 4. Melakukan interprestasi atau penamaan faktor yang telah terbentuk.

4.5 Penamaan Faktor yang Terbentuk