Landasan Teori Kerangka Teori Kerangka Konsep

pada masa krisis ekonomi, tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliva dkk, di RSUP Dr. M. Djamil Padang bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna BBLR antara ibu dengan status sosial ekonomi rendah dengan ibu yang memiliki status sosial ekonomi tinggi hal ini dikarenakan bahwa ibu dengan status sosial ekonomi rendah pada umumnya lebih suka mengkonsumsi makanan dari hasil olahan sendiri berupa makanan yang segar dan alami tanpa adanya bahan pengawet seperti makanan yang siap saji yang tersedia ditoko-toko dan supermarket.

2.5. Landasan Teori

WHO merumuskan determinan perilaku sangat sederhana. Bahwa seseorang berperilaku karena adanya 4 alasan pokok yaitu: 1 hasil pemikiran dan perasaan. 2 adanya acuan atau refrensi dari seseorang atau pribadi. 3 sumber daya yang tersedia merupakan untuk terjadinya prilaku seseorang. 4 sosio budaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya prilaku seseorang Notoatmodjo, 2005. M.S. Kramer mengemukakan faktor penyebab terjadinya BBLR adalah faktor genetik, demografi dan psikologi, faktor obstetri, faktor makanan, faktor penyakit ibu, faktor terpapar racun, faktor pemeriksaan kehamilan Ante Natal Care UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2.6. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penyebab Terjadinya BBLR

2.7. Kerangka Konsep

Pengaruh status sosial ekonomi, budaya dan pemeriksaan kehamilan ibu terhadap kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2 : Kerangka Konsep Penelitian Status Sosial Ekonomi - Tingkat Pendidikan - Tingkat Pendapatan BBLR Budaya - Pola Makan - Makanan Pantangan - Pembagian makanan dalam keluarga Pemeriksaan Kehamilan - Jumlah Kunjungan - Komponen Pemeriksaan 7T BBLR Genetik Demografi Psikologi Obstetrik Makanan Penyakit Ibu Terpapar Racun Pemeriksaan Kehamilan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Variabel independen dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi yang terdiri dari pendidikan, pendapatan, budaya yaitu pola makan, makanan pantangan dan pembagian makanan dalam keluarga dan pemeriksaan kehamilan yaitu jumlah kunjungan, komponen pemeriksaan 7T. Variabel dependen adalah BBLR. Status sosial ekonomi dilihat dari keadaan masyarakat bahwa ibu memiliki pendidikan yang rendah sehingga pengetahuannya kurang tentang kesehatan terutama kehamilannya dan dengan pendapatan yang rendah daya beli terhadap makanan bergizi juga rendah sehingga kontribusi pada bayi yang dikandungnya beresiko BBLR. Budaya tampak dari tradisi pola makan sehari-hari, makanan pantangan dan pembagian makanan dalam keluarga. Akibatnya asupan zat gizi untuk ibu hamil tidak memadai sehingga ibu hamil mengalami anemia dengan kontribusi BBLR pada bayi yang dilahirkan. Pemeriksaan kehamilan dilihat dari jumlah kunjungan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan selama hamil dan komponen pemeriksaan kehamilan yang didapatkan ibu pada saat melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional-analitik, Variabel independen adalah status sosial ekonomi pendidikan dan pendapatan, budaya pola makan, makanan pantangan pembagian makanan dalam keluarga dan pemeriksaan kehamilan jumlah kunjungan dan komponen pemeriksaan kehamilan 7T variabel dependen BBLR. Desain penelitian Kasus-Kontrol dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut : Keterangan Gambar : Pendidikan FR + : Tingkat pendidikan rendah FR - : Tingkat pendidikan tinggi Pendapatan FR + : Tingkat pendapatan rendah FR - : Tingkat pendidikan tinggi Pola Makan FR + : Pola makan tidak baik FR - : Pola makan baik Makanan Pantangan FR + : Makanan pantangan ada FR - : Makanan pantangan tidak ada Pembagian makanan dalam keluarga FR + : Pembagian makan dalam keluarga ada FR + FR - FR + FR - Retrospektif Retrospektif BBLR Tidak BBLR Populasi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Dokumen yang terkait

Peran Bidan sebagai Pelaksana dalam Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Medan Tahun 2014

3 90 80

Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RS Haji Medan Tahun 1997 - 2000

0 40 72

Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya dan Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 64 134

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 40

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Sosial Ekonomi - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 9

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 TESIS

0 0 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Sosial Ekonomi - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya dan Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 21

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 TESIS

0 0 18