Fungsi Surat Tagihan Pajak

Beberapa alasan yang menyebabkan Surat Tagihan Pajak STP dapat dikeluarkan kepada Wajib Pajak adalah : 1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar. 2. Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung. 3. Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga. 4. Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak PKP. 5. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tetapi membuat faktur pajak atau pengusaha telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tetapi tidak membuat faktur pajak. 6. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tidak atau membuat faktur pajak tidak tepat waktu atau tidak mengisi selengkapnya faktur pajak.

C. Fungsi Surat Tagihan Pajak

Dalam hal ini fungsi Surat Tagihan Pajak adalah : 1. Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutama SPT Wajib Pajak, yang artinya jika pajak dalam tahun berjalan yang tidak atau kurang dibayar disetor ataupun kekurangan pembayaran pajak, akibat salah tulis dan atau salah hitung dalam surat pemberitahuan. Universitas Sumatera Utara 2. Sarana untuk mengenakan sanksi berupa bunga atau denda. 3. Alat untuk menagih. Di dalam alam kemerdekaan yang telah kita nikmati sekarang ini, tidak dapat dihindarkan bahwa pengalaman pahit dimasa lalu masih terbawa, dalam sistem yang lama petugas pajak mendatangin masyarakat untuk didaftarkan sebagai wajib pajak, demikian juga besarnya pajak dihitung oleh petugas pajak. Pada umumnya banyak wajib pajak yang belum begitu mengerti dan memahami peraturan perpajakan sehingga menimbulkan penilaian atas penggunaan pajak seperti : a. Anggapan Wajib Pajak Dalam pembayaran pajak, wajib pajak merasakan adanya ketidakadilan. Dimana pajak yang dibayar atau pajak yang terutang lebih dari yang seharusnya. Perasaan ini saja timbul karena wajib pajak pada dasarnya tidak membedakan untuk pajak daerah, pajak pusat, iuran, sumbangan, pungutan dan sebagainya. Sehingga seringkali wajib pajak menganggap semua itu menjadi bebannya, tidak rela sebagian penghasilannya dipotong sebagai pajak. b. Rasional Wajib pajak yang paham dan matang terhadap perpajakan pasti akan selalu mencari kemungkinan yang diperhitungkan dalam reaksinya menghindari ataupun mengurangi beban pajak, seperti: menghindari pajak ataupun menyeludupkan pajak. sebagaimana diketahui dalam sistem perpajakan saat ini kepada wajib pajak diberikan Universitas Sumatera Utara kepercayaan untuk melaksanakan sistem menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri pajak yang terutang self assessemnt. Melalui asas self assessment ini tentu saja memerlukan waktu, keuletan, kerja keras dan menuntut pengabdian serta disiplin yang tinggi. Hal demikianlah yang membuat wajib pajak terbengkalai akan kewajiban dalam pembayaran pajak. sehingga kegairahan wajib pajak dalam membayar pajak menjadi berkurang ataupun wajib pajak bersikap pasif. Sikap ini otomatis akan mempengaruhi penerimaan Negara semakin bekurang, untuk mengantisipasi masalah ini, maka fiskus akan bertindak melakukan penagihan pasif, maupun penagihan aktif salah satunya dengan Penagihan Surat Paksa.

D. Penagihan Utang Pajak