didaftarkan ke Badan Pertanahan Nasional Kantor Pengadilan Negeri setempat dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan Penyitaan barang tidak bergerak
atas nama Wajib Pajak Penanggung Pajak yang dilampiri tindasan Berita Acara Sita.
f. Pencabutan Sita
Apabila Wajib Pajak Penanggung Pajak suda melunasi utang pajaknya sebelum permintaan penetapan tanggal pelelangan diajukan, maka Kepala KPP
Pratama harus mengeluarkan Surat Pencabutan Sita.
L. Pelaksanaan Penagihan
Jurusita pajak adalah pelaksanaan tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan dan
penyanderaan. Jurusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk penagihan Pajak Pusat, Gubernur atau Bupati
Walikota untuk penagihan Pajak Daerah. 1.
Syarat-syarat diangkat menjadi Juru Sita Pajak : a.
Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Menengah Umum atau yang setingkat dengan itu.
b. Berpangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Golongan 1.
c. Berbadan Sehat.
d. Lulus pendidikan dan latihan Jurusita Pajak.
e. Jujur, bertanggung jawab dan penuh pengabdian.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemberhentian Juru Sita Pajak
Juru Sita Pajak diberhentikan apabila : a.
Meninggal dunia. b.
Pensiunan. c.
Karena ahli tugas atau tidak cakap dalam menjalankan tugas melakukan perbuatan tercela, melanggar sumpah atau janji Jurusita Pajak.
d. Sakit jasmani atau rohani terus menerus.
Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 19 Tahun 2000 Jurusita Pajak Bertugas :
1 Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus.
2 Memberitahukan Surat Paksa.
3 Melaksanakan penyitaan atas barang Penaggung Pajak berdasarkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan. 4
Melaksanakan Penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA
Didalam bab ini penulis akan menganalisa suatu masalah guna mendapatkan pengertian yang berasal dari suatu perbandingan antara hal-hal yang ditetapkan dari
suatu teori dan praktik pelaksanaan penagihan pajak dengan Surat Paksa. Dimana penulis lebih melibatkan Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban
perpajakannya.
A. Pelaksanaan Penerbitan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.
Dengan dianutnya sistem Self Assessment yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, melaporkan dan
membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Pihak Direktorat Jenderal Pajak mengharapkan penerimaan Negara dari sektor pajak tersebut dapat ditingkatkan. Hal
ini berarti bahwa peranan Wajib Pajak sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan sistem perpajakan tersebut.
Namun kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya yaitu dalam hal pelunasan hutang
pajaknya. Banyak dari wajib pajak yang tidak menghiraukan atas diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak dan selanjutnya pihak aparatur pajak harus menerbitkan Surat
Teguran. Begitu juga Surat Teguran bukanlah suatu sarana yang menjamin atas
Universitas Sumatera Utara
lancarnya penerimaan pajak, kemudian pihak aparatur pajak masih harus menerbitkan Surat Paksa yang merupakan salah satu sarana untuk mencairkan tunggakan pajak.
sebagai akibat dari ketidakpatuhan wajib pajak ini, maka dilakukan tindakan penagihan aktif dimana sebagai sarana dalam mencapai penerimaan negara dari
sektor pajak. Ketidakpatuhan Wajib Pajak atas ketentuan perpajakan dapat dilihat melalui
tabel dibawah ini :
Tabel 1 Jumlah Penerbitan Surat Teguran Di KPP Pratama Medan Polonia
Tahun 2011 Triwulan
Tahun 2011 bulan
Surat Teguran lembar
I – IV Jan – Des
523
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Penerbitan Surat Teguran Di KPP Pratama Medan Polonia Tahun 2012
Triwulan Tahun 2012
bulan Surat Teguran
lembar I - IV
Jan – Des 430
Analisa Tabel 1
Dari tabel diatas dapat kita lihat kinerja aparatur pajak seksi penagihan di KPP Pratama Medan Polonia dalam melaksanakan penagihan pajak pada tahun 2011
dan tahun 2012, ternyata masih banyak Wajib Pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dan dapat dilihat dari jumlah penerbitan Surat Teguran pada KPP
Pratama Medan Polonia. Namun setelah Surat Teguran ini diterbitkan masih ada juga Wajib Pajak yang tidak menghiraukannya, maka pihak aparatur pajak harus
menerbitkan Surat Paksa sebagai sarana pencairan tunggakan pajak. Dibawah ini merupakan tabel penerbitan Surat Paksa oleh KPP Pratama
Medan Polonia.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Jumlah Penerbitan Surat Paksa Di KPP Pratama Medan Polonia Tahun
2011 Triwulan
Tahun 2011 bulan
Surat Teguran lembar
I – IV Jan – Des
251
Jumlah Penerbitan Surat Paksa Di KPP Pratama Medan Polonia Tahun 2012
Triwulan Tahun 2012
bulan Surat Teguran
lembar I - IV
Jan – Des 452
Analisa Tabel 2
Dari banyaknya Surat Teguran yang dikeluarkan oleh KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2011 dan tahun 2012 ternyata Wajib Pajak yang segera melunasi
atau membayar utang pajaknya meningkatkan, hal ini dapat dilihat dari jumlah Surat Paksa yang diterbitkan setiap triwulan I sampai triwulan IV pada tahun 2011 dan
Universitas Sumatera Utara
pada tahun 2012 yaitu sebanyak 703 lembar Surat Paksa, lebih sedikit dari jumlah Wajib Pajak yang memperoleh Surat Teguran yang dikeluarkan sebanyak 951 lembar
oleh KPP Pratama Medan Polonia.
B. Prosedur Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa