Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Perkiraan Besar Sampel Defenisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan metode cross sectional yakni variabel independen dan variabel dependen dilakukan pengamatan secara bersamaan. Observasi atau pengukuran variabel dilakukan hanya satu kali dan dalam waktu yang bersamaan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Timur Pemerintah Aceh, dengan mengambil lokasi di Puskesmas-puskesmas terpilih yang terdapat kasus TB paru dengan BTA positif yang dijumpai pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012. Subyek yang diteliti adalah anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru dengan BTA positif yang ditemukan tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Februari 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita BTA positif yang berobat di Puskesmas dalam wilayah kerja Kabupaten Aceh Timur. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4 Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel minimal dalam penelitian kesehatan menurut Lwanga dan Lemeshow 1991 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Keterangan : Zα : Tingkat kepercayaan 95 = 1,96 Zβ : Power of test 80 = 0,842 Po : Proforsi faktor risiko penularan TB paru 70 Pa : Perkiraan Proforsi faktor risiko penularan TB paru 80 Dari perkiraan sampel diatas Jadi jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 135,79 dibulatkan menjadi 140 orang. 3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1 Kriteria inklusi 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif. 2. Memilliki tanda dan gejala infeksi TB. 3. Anggota keluarga yang mempunyai riwayat pengobatan TB. 4. Anggota keluarga yang tinggal bersama dalam kurun waktu minimal tiga bulan terakhir.

4.5.2 Kriteria eksklusi

1. Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif yang tidak bersedia mengikuti penelitian ini. 2. Anggota keluarga tidak berada di tempat tiga kali kunjungan ke rumah.

3.6 Defenisi Operasional

a. Umur adalah usia responden penelitian dihitung dari tanggal lahir sampai dengan ulang tahun terakhir, dikelompokkan atas: 1. 15 tahun 2. 15 55 tahun Universitas Sumatera Utara 3. 56 tahun b. Jenis kelamin adalah keadaan tubuh responden yang dibedakan secara fisik dan biologis yaitu: 1. Laki – laki 2. Perempuan c. Pekerjaan adalah aktivitas sehari-hari yang dimiliki responden memberikan hasil secara ekonomi, yaitu: 1. PNS ABRI 2. Wiraswasta 3. Pensiunan 4. Ibu Rumah Tangga 5. Petani 6. Buruh TaniNelayan 7. SiswaPelajar Mahasiswa: Responden yang masih sekolah di SD, SMP, SMA, Akademi atau Universitas 8. Tidak Bekerja : Responden yang tidak mempunyai pekerjaan tetap yaitu mocok- mocok dan anak usia ≤ 5 tahun d. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang penyakit tuberkulosis paru. Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas ”tahu” yaitu : 1. Pengetahuan kurang : apabila responden mendapat nilai ≤ 50 dari seluruh skor yang ada. 2. Pengetahuan baik : apabila responden mendapat nilai 50 dari seluruh skor yang ada. 3. Pengetahuan tidak dapat dinilai : untuk responden usia 1-10 tahun e. Kebiasaan merokok adalah perilaku responden dalam mengkonsumsi rokok dalam jumlah batang per hari dan lamanya merokok yaitu : 1. Ya merokok : Jumlah batang per hari: 1. Ringan: 1 10 batanghari 2. Sedang: 20 30 batang hari 3. Berat: 40 50 batanghari Universitas Sumatera Utara Lamanya merokok : 1. 10 Tahun 2. 10 Tahun 2. Tidak merokok f. Penyakit penyerta adalah penyakit spesifik yang menyertai penderita tuberkulosis diabetes mellitus yaitu : 1. Ya, bila responden mengidap penyakit yang lain selain tuberkulosis yaitu Diabetes mellitus dengan hasil Pemeriksaan Kadar Gula Darah KGD: - KGD Puasa: 100 mgdl - KGD 2 Jam PP: 200 mgdl 2. Tidak, bila responden tidak mengidap penyakit tersebut di atas. 3. Tidak dapat dinilai untuk usia 15 tahun g. Status gizi adalah keadaan status gizi responden dengan mengetahui IMT Indeks Massa Tubuh dengan rumus BBkgTB2m, dinyatakan dengan: 1. Kurus IMT 17 18,4 2. Normal IMT 18,5 25 3. Gemuk IMT 25,1 27 Untuk responden anak : Status gizi adalah Gambaran status gizi yang diukur secara antropometri berdasarkan indeks BBU dari standar Z Score BBU WHO-NCHS Kepmenkes, 2002, yaitu : 1. Gizi buruk = -3 SD 2. Gizi Baik = -3 SD h. Riwayat kontak adalah jika responden ada kontak atau pernah berhubungan dengan orang yang menderita TB paru BTA positif serumah dengan responden, yaitu: 1. Pernah, apabila responden pernah kontak atau berhubungan dengan orang yang menderita TB paru BTA positif serumah dengan responden: 1. Responden sering bercakap dengan jarak dekat dengan penderita 2. Responden pernah menghirup udara langsung ketika penderita batuk atau bersin 3. Responden tidur sekamar dengan penderita Universitas Sumatera Utara 4. Responden sering berinteraksi dengan penderita 2. Tidak pernah, apabila responden tidak pernah kontak atau berhubungan dengan orang yang menderita TB paru BTA positif serumah dengan responden. i. TB paru BTA positif adalah penyakit paru yang disebabkan oleh basil tuberkulosa dimana pada pemeriksaan mikroskopik dan biakan dijumpai Mycobacterium tuberculosis. j. Foto toraks adalah suatu pemeriksaan radiologi mempergunakan alat Roentgen yang telah diukur parameternya dan penderita ditempatkan pada jarak dan posisi tertentu, hasil foto berupa filem diproses sehingga didapatkan hasil yang baik. k. Tes mantoux tes tuberkulin adalah tes yang menggunakan PPD Purified Protein Derivate yang disuntikkan secara intradermal pada kulit bagian atas lengan bawah depan daerah volar. l. Penularan TB pada keluarga adalah terjadi penularan TB pada anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positif.

3.7 Variabel Penelitian