Hubungan Umur dengan Penularan TB paru pada Keluarga yang Tinggal Serumah

artinya variabel status gizi kurus mempunyai risiko 17 kali terhadap terjadinya penularan TB paru pada responden serta nilai β yang terendah adalah variabel pengetahuan kurang yaitu 2,760 dengan nilai PR 15,802 artinya variabel pengetahuan kurang mempunyai risiko 15 kali terhadap terjadinya penularan TB paru pada responden.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hubungan Umur dengan Penularan TB paru pada Keluarga yang Tinggal Serumah

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel umur dengan kelompok umur 15 tahun yang terjadi penularan TB paru sebanyak 44,8 dan tidak terjadi sebanyak 4,5, kelompok umur 15 55 tahun yang terjadi penularan TB paru sebanyak 34,5 dan tidak terjadi sebanyak 71,2 sedangkan kelompok umur ≥ 56 tahun yang terjadi penularan TB paru sebanyak 20,7 dan tidak terjadi sebanyak 24,3. Berdasarkan hasil uji Chi square antara variabel umur dengan penularan TB paru diperoleh nilai p = 0,0001 p 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel umur dengan penularan TB paru. Berdasarkan hasil analisis multivariat ternyata faktor umur berhubungan bermakna dengan risiko terjadinya penularan TB paru, variabel umur 15 tahun merupakan variabel yang paling dominan berisiko terhadap terjadinya penularan TB paru, dengan nilai PR 78,228 artinya variabel umur 15 tahun mempunyai risiko 78 kali terhadap terjadinya penularan TB paru pada responden. Penelitian ini menurut peneliti karena umumnya responden yang tertular mempunyai umur 15 tahun mempunyai kedekatan kontak erat sekali dengan sumber penularannya penderita BTA positif yaitu responden masih tidur sekamar, mempunyai kebiasaan makan sepiring bersama, penderita BTA positif umumnya tidak bekerja jadi lebih banyak waktu tinggal di rumah sehingga kontak dengan responden menjadi sering. Hal ini sependapat dengan Crofton 1989 dalam Iskandar 2010, daya tahan tubuh untuk melawan infeksi pada hakekatnya sama untuk semua umur akan tetapi pada usia sangat muda awal kelahiran dan pada usia Universitas Sumatera Utara 10 tahun pertama hidupnya memiliki sistem pertahanan tubuh sangat lemah. Kemungkinan anak balita untuk terinfeksi dan menimbulkan sakit sangat tinggi. Selaras dengan Samallo dalam Nurhidayah, dkk 2007, usia anak merupakan usia yang sangat rawan terhadap penularan penyakit tuberkulosis dan angka penularan serta bahaya penularan yang tinggi terdapat pada golongan umur 0 6 tahun dan golongan umur 7 14 tahun. Juga Selaras dengan penelitian Diani, dkk 2011 proporsi infeksi TB pada anak 5 tahun yang tinggal dalam satu rumah dengan 85 orang pasien TB paru dewasa di Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan berdasarkan uji tuberkulin 42,4. Dan juga selaras dengan hasil penelitian Hariyanto 2013 menyatakan dari 80 responden didapatkan 11 13,8 dengan BTA positif. Hasil analisis dengan uji Chi square didapatkan x 2 = 4,396; p = 0,036 p 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan TB paru BTA positif. Selaras dengan penelitian Iskandar 2010 hasil uji Chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan umur responden dengan kejadian TB paru dengan nilai p = 0,018 p 0,05. Berbeda pendapat dengan penelitian Ruswanto 2010 mengatakan hasil analisis statistik menunjukkan nilai p= 0,361 p 0,05 bahwa umur bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB paru.

4.5.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Penularan TB paru pada Keluarga yang Tinggal Serumah