Pengujian Hipotesis 1. Hasil Penelitian .1 Analisis Deskriptif Responden

74 Dimana: Y = Kinerja Karyawan X 1 = Kepuasan Kerja X 2 = Komitmen Organisasi e = Variabel Pengganggu standard error Interpretasi model: 1. Konstanta a = 20,272 merupakan nilai konstan, jika nilai variabel bebas kepuasan kerja dan komitmen organisasi = 0 maka kinerja karyawan Y akan sebesar 20,272. 2. Variabel kepuasan kerja sebesar 0,387 menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y. Dengan kata lain, jika variabel kepuasan kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,387. 3. Variabel komitmen organisasi sebesar 1,168 menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y. dengan kata lain, jika variabel komitmen organisasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 1,168.

4.2.5 Pengujian Hipotesis 1.

Uji Determinasi Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted R square semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.12 Pengujian Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .863 a .745 .729 1.47169 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja, Komitmen_Organisasi Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2013 data diolah Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,729 berarti 72,9 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepuasan kerja dan komitmen organisasi, sedangkan sisanya 27,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya program pelayanan kesejahteraan, gaya kepemimpinan, stres kerja, budaya organisasi, dll.

2. Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan Ha b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df c. Mencari nilai F hitung d. Terima H bila F hitung ≤ F tabel atau H diterima apabila signifikansi F α e. Tolak H terima Ha bila F hitung ≥ F tabel atau Ha diterima apabila signifikansi F α Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 4.13 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 202.292 2 101.146 46.700 .000 b Residual 69.308 32 2.166 Total 271.600 34 a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: Constant, Kepuasan_Kerja, Komitmen_Organisasi Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2013 data diolah Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.13, diperoleh nilai F hitung sebesar 46,700 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H , terima Ha, variabel-variabel bebas yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang terdapat dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mempengaruhi kinerja karyawan PT. CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Jika F hitung F tabel , maka hipotesis diterima. F hitung = 46,700 dan F tabel untuk sampel 35 adalah 4,08. Artinya, F hitung 46,700 F tabel 4,08. Artinya, kepuasan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam. Universitas Sumatera Utara 77

3. Pengujian Parsial Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t t test. Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: X 1 : Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan X 2 : Komitmen Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara individu terhadap kinerja karyawan, dapat dilakukan dengan menggunakan uji parsial uji t. Tabel 4.14 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 20.272 8.903 2.277 .030 Komitmen_Organisasi 1.168 .200 .654 5.834 .000 Kepuasan_Kerja .387 .148 .293 2.619 .013 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil pengolahan SPSS, 2013 data diolah Melalui Tabel 4.14 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Variabel kepuasan kerja mempunyai angka signifikansi sebesar 0,013 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya bahwa variabel kepuasan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 78 Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,169 dan t tabel untuk sampel 35 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,662. Artinya, t hitung 2,169 t tabel 1,662 maka variabel kepuasan kerja secara individual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam. 2. Variabel komitmen organisasi mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya bahwa variabel komitmen organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 5,834 dan t tabel untuk sampel 35 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,662. Artinya, t hitung 5,834 t tabel 1,662 maka variabel komitmen organisasi secara individual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam.

4.3 Pembahasan