Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian terdahulu

18 Para karyawan juga tidak mendapatkan insentif atau bonus untuk bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan. Dari uraian di atas, Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul yang diangkat adalah “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapatlah dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu; 1.Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan 2.Bagaimana pengaruh komitmen organisasiterhadap kinerja karyawan 3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam. Universitas Sumatera Utara 19 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi PT CIMB NIAGA AUTO FINANCE Cabang Lubuk Pakam Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan organisasi terutama yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. b. Bagi penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja karyawan. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang sumber daya manusia dan perilaku organisasi tentang pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Robbins dan Judge 2009: 99, kepuasan kerja job satisfaction dapat didefenisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut. Menurut Hariandja 2007: 290 kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif dan lain-lain, atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam organisasi.

2.1.2 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut Fathoni,2006:129: 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan Universitas Sumatera Utara 21 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak Smith, Kendall dan HulindalamMunandar 2004: 74, menyatakan ada lima dimensi dari kepuasan kerja yaitu: 1. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, dimana hal itu terjadi bila pekerjaantersebutmemberikankesempatanindividuuntukbelajarsesuaidenganm inatsertakesempatanuntukbertanggungjawab. 2. Kepuasanterhadapimbalan, dimanasejumlahuanggaji yang diterimasesuaidenganbebankerjanyadanseimbangdengankaryawan lain padaorganisasitersebut. 3. Kesempatanpromosiyaitukesempatanuntukmeningkatkanposisipadastrukturor ganisasi. 4. Kepuasanterhadapsupervisi, bergantungpadakemampuanatasannyauntukmemberikanbantuanteknisdalamm emotivasi. 5. Kepuasanterhadaprekankerjayaituseberapabesarrekankerjamemberikanbantua nteknisdandorongansosial. Kepuasan kerja karyawan juga banyak dipengaruhi sikap-sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Partisipasi pemimpin memberikan kepuasan kerja bagi karyawan, karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 22 Menurut Teori Herzberg , terdapat dua faktor yang menyebabkan kepuasan dan ketidakpuasan, yaitu: 1 Faktor Motivator merupakan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan kepuasan pekerjaan, yaitu sejumlah kebutuhan yang apabila dipenuhi akan menimbulkan kepuasan tetapi jika tidak dipenuhi akan mengurangi kepuasan. 2 Faktor Hygiene merupakan karakteristik pekerjaan berkaitan dengan ketidakpuasan pekerjaan, yaitu sejumlah kebutuhan yang apabila dipenuhi tidak akan meningkatkan motivasi, tetapi jika tidak dipenuhi akan menimbulkan kepuasan Mangkunegara,2010:121. Jadi, kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan.Semuanya itu untuk mendukung terwujudnya suatu perusahaan. 2.2 Komitmen Organisasi 2.2.1 Pengertian komitmen Organisasi Menurut Luthans dalam Sutrisno 2010:292 komitmen organisasi merupakan kemauan usaha yang tinggi untuk organisasi dan suatu keyakinan tertentu dalam penerimaan terhadap nilai-nilai organisasi. Komitmen pada organisasi tersebut juga membahas kedekatan karyawan terhadap organisasi dimana mereka berada dan sekaligus komitmen merefleksikan kekuatan keterlibatan dan kesetiaan karyawan pada organisasi . Mowday, Porters dan Steers dalam Prasetyo 2005 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kualitas hubungan atasan-bawahan dalam organisasi dimana atasan akan mengembangkan hubungan yang berbeda-beda dengan setiap Universitas Sumatera Utara 23 bawahannya dan memberikan kepercayaan dalam suatu unit kerja http:www.unika.ac.idstaffblogkristiana341 . Organisasi tidak perlu terlalu mendikte segala pekerjaan kepada karyawannya karena karyawan tidak akan bekerja secara mandiri dengan penuh semangat apabila pengawasan yang dilakukan terlalu ketat oleh manajemen serta ditempatkan dalam pekerjaan yang lingkupnya sempit dan diperlakukan sebagai orang yang tidak bermanfaat. Organisasi yang berbasis komitmen akan merancang pekerjaan lebih luas daripada sebelumnya untuk memadukan perencanaan dan implementasinya, serta memperbaiki operasi, bukan hanya mempertahankan yang sudah berjalan saja Sunarto,2005:26. Sunarto juga menjelaskan langkah-langkah untuk meningkatkan komitmen organisasi yaitu: 1. Melibatkan karyawan dalam mendiskusikan tujuan dan nilai-nilai organisasi. 2. Berbicara kepada para anggota tim secara informal dan formal mengenai apa yang sedang terjadi di dalam departemen dan rencanakanlah masa depan yang akan mempengaruhi mereka. 3. Melibatkan anggota tim dalam menetapkan harapan besama. 4. Mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas kerja dalam organisasi, cara melakukan pekerjaan, cara mendesai pekerjaan, gaya manajemen serta lingkup partisipasi. 5. Membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan kompetensinya. Universitas Sumatera Utara 24 6. Jangan memberi janji-janji memberi kepada karyawan, katakan bahwa perusahaan akan berusaha semampunya untuk memberi kesempatan kerja dan berkembang. 7. Kerangka berpikir karyawan tidak selalu sama dengan kerangka berpikir organisasi. Agar pandangan organisasi bisa diterima karyawan, organisasi harus bisa menjadi kepecayaan. Dalam banyak organisasi, ketidakkonsistenan antara ucapan dan perbuatan akan merusak kepercayaan, menimbulkan sinisme dari karyawan dan akan membuktikan bahwa ucapan manajemen tidak sejalan dengan perbuatannya. Membangun kepercayaan merupakan satu-satunya cara untuk menciptakan komitmen Sunarto,2005:27.

2.2.2 Dimensi komitmen Organisasi

Menurut Porter dalam Ik-hwan 2004 ada dua dimensi dari komitmen organisasiyaitu: 1. Keyakinan karyawan terhadap tujuan organisasi, yaitu keyakinan dan penerimaan karyawan atas tujuan dan nilai-nilai organisasi sehingga karyawan terlibat aktif pada organisasi. 2. Kualitas hubungan atasan-bawahan, yaitu hubungan yang terwujud dalam bentuk dukungan dari atasan kepada bawahan, kepercayaan yang diberikan dan adanya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan http:id.m.wikipedia.orgwikiKomitmen _ organisasi . Universitas Sumatera Utara 25 2.3 Kinerja 2.3.1 Pengertian Kinerja Menurut Hariandja 2007 : 195 kinerja atau unjuk kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi.Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kegiatan harus dilakukan organisasi untuk meningkatkannya. Salah satunya adalah melalui penilaian kinerja. Hasibuan 2011:134 mengemukakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda noun, maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika Veitzhal dan Basri, 2004:16. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang Universitas Sumatera Utara 26 dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

2.3.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja performance apprasial adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja Mondy,2009:257. Penilaian kinerja sebagai kegiatan manajemen SDM juga dikatakan sebagai proses pengamatan obsevasi terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pekerja Nawawi, 2008:234. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan kebijaksanaan terhadap karyawan seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan dan lain-lain.

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Robbins dan Judge 2009:260ada enam kriteria kinerja karyawan secara individual, yaitu: 1. Kualitas Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 2. Kuantitas Universitas Sumatera Utara 27 Kuantitas diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya. 3. Ketepatan waktu Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan di awal waktu sampai menjadi output. 4. Efektivitas Tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang, teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit di dalam penggunaan sumber daya, efektivitas kerja karyawan dalam menilai pemanfaatan waktu dalam menjalankan tugas, efektivitas penyelesaian tugas yang dibebankan organisasi. 5. Kemandirian Merupakan tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari orang lain atau pengawas. 6. Komitmen kerja Merupakan tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab terhadap organisasi. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Handoko 2001:193 yaitu : 1. Motivasi Universitas Sumatera Utara 28 Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan ini berhubungan dengan sifat hakiki manusia untuk mendapatkan hasil terbaik dalam kerjanya. 2. Kepuasan kerja Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini terlihat dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. 3. Tingkat stres Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi sekarang. Tingkat stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan mereka. 4. Kondisi pekerjaan Kondisi pekerjaan yang dimaksud dapat mempengaruhi kinerja disini adalah tempat kerja, ventilasi, serta penyinaran dalam ruang kerja. 5. Sistem kompensasi Kompensasi merupakan tingkat balas jaa yang diterima oleh karyawan atas apa yang telah dilakukannya untuk perusahaan. Jadi, pemberian kompensasi harus benar agar karyawan lebih semangat untuk bekerja. 6. Desain pekerjaan Universitas Sumatera Utara 29 Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Desain pekerjaan harus jelas supaya karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya.

2.4 Penelitian terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Muhadi 2007 dengan judul “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional dalam Mempengaruhi kinerja karyawan pada Universitas Diponegoro”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan administrasi Universitas Diponegoro. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepuasan kerja berpengaruh positifsignifikan terhadap kinerja karyawan,Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi, Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum 2011 dengan judul “ Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Kristen RSK Tayu Pati”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan RSK Tayu Pati secara parsial. Universitas Sumatera Utara 30 2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan RSK Tayu Pati secara parsial. 3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan RSK Tayu Pati secara simultan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Sampel ditentukan dengan teknik Proportional Random Sampling , dengan responden sebanyak 67 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif secara parsial dan simultan variabel komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan RSK Tayu Pati. Penelitian yang dilakukan oleh Pranoto 2012 dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT Sekawan Karyatama Mandiri Sidoarjo”. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: 1. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawanPT. Sekawan Karyatama Mandiri di Sidoarjo. 2. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Sekawan Karyatama Mandiri di Sidoarjo . Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sekawan KaryaTama Mandiri cabang Gedangan dan Waru yang telah bekerja minimal 2 tahun sejumlah 115 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equatioan Modelling SEM. Hasil penelitian ini adalah Kepuasan berpengaruh signifikanterhadap kinerja karyawan dan Komitmen berpengaruh signifikan terhadapKinerja Karyawan.

2.5 Kerangka Konseptual