b,c,d Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Timeliness Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

49 Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1,dapat ditunjukkan melalui tabeltabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Nilai -2 log likelihood -2 LL akhir Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant X11 X2 X3 X4 Step 1 1 55.387 -8.560 .608 .196 .116 .039 2 42.415 -14.946 1.202 .504 .175 .080 3 36.039 -21.402 1.765 .875 .205 .133 4 33.551 -26.750 2.293 1.168 .202 .186 5 32.898 -30.824 2.936 1.281 .192 .228 6 32.818 -33.209 3.777 1.278 .186 .248 7 32.813 -34.434 4.751 1.272 .186 .252 8 32.812 -35.439 5.751 1.272 .186 .252 9 32.812 -36.439 6.751 1.272 .186 .252 10 32.812 -37.439 7.751 1.272 .186 .252 11 32.812 -38.439 8.751 1.272 .186 .252 12 32.812 -39.439 9.751 1.272 .186 .252 13 32.812 -40.439 10.751 1.272 .186 .252 14 32.812 -41.439 11.751 1.272 .186 .252 15 32.812 -42.439 12.751 1.272 .186 .252 16 32.812 -43.439 13.751 1.272 .186 .252 17 32.812 -44.439 14.751 1.272 .186 .252 18 32.812 -45.439 15.751 1.272 .186 .252 19 32.812 -46.439 16.751 1.272 .186 .252 20 32.812 -47.439 17.751 1.272 .186 .252 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50 Sumber: Hasil pengolahan Data Dari tabel 4.4 dan 4.5 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 2, memperoleh nilai sebesar 70,708 . Kemudian pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2 LLakhir dengan block number =1 nilai -2log likelihood pada tabel 4.5 mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian,akibatnya nilai -2 LL akhir pada step 20 menunjukkan nilai 42,415. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial-2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali,2005. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu labarugi bersih,likuiditas, ukuran perusahaan dan audit report lag kedalam model penelitian akan memperbaiki model Fit dalam penelitian ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 51

4.2.1.3 Menguji Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi squere pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 2.710 8 .951 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Hasil pengujian statistik menunjukkan probabilitas signifikansi dengan angka 0,951 yang diperoleh lebih besar dari 0,05 atau 5 maka tidak dapat ditolak atau diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Tabel 4.6 Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test audit timeliness = tepat waktu audit timeliness = tidak tepat waktu Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 9 9.000 .000 9 2 9 9.000 .000 9 3 9 8.999 .001 9 4 9 8.991 .009 9 5 9 8.971 .029 9 6 9 8.866 .134 9 7 8 8.493 1 .507 9 8 8 7.455 1 1.545 9 9 7 5.822 2 3.178 9 10 1 2.403 8 6.597 9 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Dari tabel kontijensi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 52 Dari tabel kontijensi untuk uji Hosmer and Lemeshow , dapat dilihat bahwa dari 10 langkah pengamatan untuk pelaporan keuangan dengan tepat waktu 0 maupun tidak tepat waktu 1, nilai yang diamati maupun nilai yang diprediksi tidak mempunyai perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang dilakukan dalam penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.1.4 Hasil pengujian hipotesis

Hasil pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap ketepatan waktu audit Audit Timeliness. Pengujian regresi logistik ditunjukkan dalam tabel-tabel berikut ini. Tabel 4.7 Ikhtisar Pengolahan Data Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21 Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis 90 100.0 Missing Cases .0 Total 90 100.0 Unselected Cases .0 Total 90 100.0 Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diambil analisis sebagai berikut : a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 90 sampel dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan dari dummy variabel. Variabel dependen bernilai 0 untuk tepat waktu dan 1 untuk tidak tepat waktu. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 53 c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter dimana apabila menggunakan metode ini seluruh variabel bebas independen disertakan dalam pengolahan analisis data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Selanjutnya variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, maka dapat dilhat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox Snell R Squere sebesar 0,343 . Cox Snell R Squere merupakan ukuran yang mencoba meniru pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu sehingga sulit untuk diinterpetasikan.Negelerke’s R squere merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell. Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1satu hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R squere dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagerlerke dapat dinterpretasikan seperti nilai pada multiple regression. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 32.812 a .343 .631 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 54 Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagerlerke R Squere adalah sebesar 0,631 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 63.1,sisanya sebesar 36,9 dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model. a. Matriks Klasifikasi Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan ketepatan waktu pelaporan audit audit timeliness pada perusahaan. Tabel 4.9 Matriks klasifikasi Classification Table a Observed Predicted audit timeliness Percentage Correct tepat waktu tidak tepat waktu audit timeliness tepat waktu 77 1 98.7 tidak tepat waktu 6 6 50.0 Overall Percentage 92.2 Tabel 4.9 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan pelaporan keuangan auditan yang tepat waktu adalah 98.7. Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan model regresi yang digunakan ada 30 perusahaan yang diprediksi akan tepat waktu adalah 77 perusahaan 83 perusahaan yang tepat waktu. Kekuatan prediksi model untuk pelaporan keuangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55 tidak tepat waktu adalah sebesar 50 yang berarti bahwa dengan model regresi yang diaujukan ada 6 auditee50 yang diprediksi akan melaksanakan pelaporan keuangan tidak tepat waktu dari total 7 perusahaan yang melaksanakan pelaporan keuangan auditan tidak tepat waktu. b. Menguji Koefisien Regresi Tabel 4.10 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik Tabel 4.10 Hasil uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wal d df Sig. ExpB 95 C.I.for EXPB Lowe r Upper Step 1 a X1LR 17.751 23170. 212 .000 1 .999 5118419 8.810 .000 . X2Lik 1.272 1.866 .464 1 .496 3.566 .092 138.315 X3UP .186 .245 .574 1 .449 1.204 .745 1.946 X4ARL .252 .092 7.42 2 1 .006 1.286 1.073 1.542 Constant - 47.439 23170. 214 .000 1 .998 .000 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56 Sumber: Hasil pengolahan penulis SPSS 21 Dari hasil pengujian regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut: Y = -47.359 + 17.751 X ₁ + 1.272 X₂ + + + e Konstanta sebesar -47.359menyatakan bahwa jika tidak diperhitungkan nilai labarugi bersih, likuiditas, ukuran perusahaan dan audit report lag, maka kemungkinan ketepatan waktu adalah sebesar -47.359.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian