25
loss.Pengguna laporan keuangan, termasuk investor, cenderung memperhatikan informasi laba atau rugi bersih perusahaan.
Menurut Givoly dan Palmon 1982 dalam Rachmawati 2008, bahwa “ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh
isi laporan keuangan.Perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan auditan karena ini merupakan
berita baik yaitu prestasi yang dicapai cukup menggembirakan’’.Sebaliknya menurut Soetedjo 2006 dalam Situmorang2010 “perusahaan menderita
kerugian akan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan’’. Waktu pelaporan suatu perusahaan menggambarkan laba atau rugi perusahaan
sebab perusahaan yang besar akan berusaha tepat waktu dalam pelaporan.
2.1.6.2 Likuiditas
Menurut Fred Weston dalam Kasmir 2009:129 menjelaskan bahwa ’’Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenhi kewajiban
jangka pendeknya.Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencairkan aktiva yang tersedia untuk melunasi hutang
kewajiban jangka pendek ketika jatuh tempo”. Likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban pada pihak dalam perusahaan ataupun luar perusahaan. Likuiditas mengacu pada ketersediaan sumber daya
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo secara tepat waktu. Likuiditas suatu perusahaan sering ditunjukkan
oleh rasio lancar yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
Rasio likuiditas dapat diproksikan dengan rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, dan rasio perputaran kas.Penelitian ini menggunakan rasio lancar current ratio yaitu
dengan membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Ukuran perusahaan dalam kondisi baik tidak hanya sekedar likuid saja, tetapi harus
memenuhi standar likuiditas tertentu sehingga tidak membahayakan kewajiban lainnya. Dalam praktiknya standar likuiditas yang baik adalah 200 atau 2:1,
namun standar likuiditas ini tidak mutlak dilakukan karena tergantung jenis industrinya. Rasio ini dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas yang cepat,
mudah digunakan dan mampu menjadi indikator terbaik dari sampai sejauh mana klaim dari kreditor jangka pendek telah ditutupi oleh aktiva yang diharapkan
dapat diubah menjadi kas dengan cukup cepat Brigham Houston, 2006. Penelitian Suharli dan Rachpiliani 2006 dalam Situmorang 2010
memberikan bukti empiris bahwa “ likuiditas mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dan memiliki hubungan searah.
Apabila perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin besar, ini berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka
pendeknya’’. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam
melunasi kewajiban jangka pendeknya.Hal ini merupakan berita baik good news sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu
dalam penyampaian laporan keuangannya. Rasio Lancar current ratio dapat dihitung melalui :
Rasio Lancar =
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
2.1.6.3 Ukuran Perusahaan