1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal ini terlihat
dari berkurangnya ketaatan likuiditas perbankan dan timbulnya total kredit perbankan. Namun ditengah ketidakpastian dari perekonomian global, perbankan
diprediksikan akan tetap mampu mempertahankan stabilitas keuangan karena masih memiliki likuiditas yang cukup banyak dilihat dari segi jumlah operasi
moneternya. Berdasarkan catatan Bank Indonesia pada tahun 2013 bahwa posisi
likuiditas perbankan masih sangat aman untuk mengahadapi gejolak perekonomian yang tengah melambat jika adanya risiko penarikan dana dari pihak
ketiga saat terjadinya krisis, meskipun di tahun 2014 industri perbankan masih dalam masa transisi. Tingkat likuiditas ini akan mempengaruhi keuntungan dari
perbankan dilihat dari segi pendapatan yang diperoleh sehingga mempengaruhi labarugi atas operasi perusahaan. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena
deregulasi peraturan dan debirokratisasi yang dijalankan secara bertahap pada sektor keuangan dan perekonomian.Tujuan dilakukan kebijakan deregulasi dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
deniroktisasi adalah untuk membangun suatu sistem perbankan yang sehat, efisien dan tangguh.
Perkembangan dunia perbankan sangat pesat di era modern pada saat sekarang ini, yang ditandai dengan semakin banyaknya bank-bank yang
beroperasi sehingga meningkatkan persaingan yang ketat di dunia perbankan. Setiap perbankan mengharapkan agar tetap bertahan dan bersaing dalam dunia
perbankan demi mewujudkan kemajuan sektor perekonomian negra melalui fungsi intermediasi dan menghasilkan profitabilitas yang baik sehingga para
investor akan memilih bank sebagai sarana penanaman asset dan modalnya. Berdasarkan pemeringkatan bank terbaik oleh majalah investor362010
dari segi aset perusahaan, tercatat bahwa bank nasional dikelompokkan masing- masing, BRI terpilih sebagai bank terbaik pada kelompok bank umum dengan aset
diatas Rp.100 triliun dan masih bertahan di tahun 2012 BRI sebagai bank terpilih sebagi bank terbaik dengan aset doatas Rp.100 triliun sedangkan pada tahun 2012,
BCA terpilih menjadi bank terbaik dikelompok bank umum dengan aset diats Rp.100 triliun.
Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir dan di tahun 2013 perbankan termasuk dalam kategori sektor yang akan
tetap meneruskan kejayaannya. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang ditawarkan, lokasi tempat beroperasi, dan tarif yang dibayar untuk simpanan
deposan. Dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Tujuan utama bank adalah untuk memperoleh
keuntungan optimal atas usaha yang dijalankan dalam pencapaian rencana target
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
yang telah ditentukan sebelumnya. Namun untuk mengetahui semua itu perusahaan tidak akan terlepas dari laporan keuangan. Setiap perusahaan harus
membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban bagi manajemen kepada pihak eksternal dan internal perusahaan.
Menurut Harahap 2002 menjelaskan bahwa“laporan keuangan adalah pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi
bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan
mencapai tujuannya”.Laporan keuangan merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan kondisi keuangan perusahaannya
pada suatu periode tertentu yang berfungsi untuk memberikan pemberian informasi yang digunakan untuk kepentingan manajemen.
Laporan keuangan perusahaan akan diaudit oleh auditor yang nantinya akan mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar sehingga menuntut
auditor untuk bekerja secara professional dalam menghasilkan laporan keuangan independen yang akurat sesuai dengan penemuan bukti yang ada.Dalam
menyusun laporan keuangan salah satu hal yang harus diperhatikan adalah waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkam
laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan sistematis sebelum audit dilakukan.
Menurut Mc Gee 2007 menjelaskan bahwa “salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan
waktu,rentang waktu antara tanggal laporan perusahaan dan tanggal ketika
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan’’. Dan menurut Hendriksen dan Van Breda 2006
Situmorang 2010 yang menyatakan bahwa ‘’informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu,yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum
kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan’’. Pihak pengguna laporan keuangan seperti akuntan, manajer dan analis keuangan memerlukan hal tersebut
tidak hanya untuk memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan keputusannya, tetapi informasi harus lebih bersifat baru dan tidak hanya
berhubungan dengan periode yang lalu. Dalam penyusunan laporan keuangan harus disajikan secara tepat waktu tidak mengalami keterlambatan sehingga
membantu pembaca atau penerima laporan keuangan dalam pengambilan keputusan pada saat yang tepat.Selain itu penerima juga dapat memiliki waktu
untuk mempelajari laporan keuangan apabila disajikan secara tepat waktu. Setelah laporan keuangan disusun dan dipublikasikan, kemudian akan dilakukan audit dari
laporan keuangan perusahaan. Dalam melakukan proses audit,auditor harus memenuhi standar audit yang
dapat menimbulkan dampak terhadap lamanya penyelesaian laporan audit dan kualitas audit sehingga munculnya suatu dilema bagi auditor.Tugas dari auditor
adalah untuk menilai kewajaran dari penyajian laporan keuangan yang hasil auditnya memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang besar atas opini yang
dikeluarkan. Standar Profesional Akuntan Publik SPAP SA Seksi 150 dari Ikatan
Akuntan Indonesia 2001 khususnya menjelaskan tentang”standar pekerjaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan”. Prosedur ini mengatur hal-hal seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas
yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Namun proses audit itu tidak mudah
dilakukan karena akan menimbulkan kendala lamanya waktu pelaporan keuangan yang diaudit.
Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditanAudit Timeliness. Keterlambatan
informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan melalui laporan keuangan akan menimbulkan reaksi dari pelaku pasar modal karena didalam laporan keuangan
memuat informasi berupa gambaran laba perusahaan bersangkutan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sehubungan dengan kegiatan
pembelian ataupun penjualan kepemilikan investor. Apabila terjadi keterlambatan informasi akanmenimbulkan suatu masalah baru bagi pengguna laporan keuangan
karena salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan adalah ketepatan waktu pelaporan.
Menurut PSAK No.1 paragraf 43 menjelaskan bahwa “jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya”. Tambahan pula, menurut Standar Akuntansi Keuangan2007 menjelaskan bahwa “Ketepatan waktu merupakan
salah satu elemen dalam laporan keuangan yang akan berkurang manfaat dari
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
laporan keuangan jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu”. Ketepatan waktu dari keuangan akan mempengaruhi nilai informasi dari laporan keuangan.
Karena informasi yang relevan akan lebih bermanfaat bagi para pemakai informasi apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kemampuan
untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kewajiban
serta tanggung jawab untuk melaporkan laporan keuangan tahunan kepada investor dan Bursa Efek baik perusahaan yang bersifat moneter atau
nonmoneter.Dalam memenuhi prinsip keterbukaan sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 yang menjelaskan bahwa ”pasar modal
dimana semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar
Modal dan mengumumkan kepada masyarakat”. Dan hal itu sesuai dengan keputusan
oleh ketua BAPEPAM Badan Pengawas Pasar Modal
No.Ke.36PM2003 tentang”pasar modal yang dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib diserahkan dengan batas waktu 90 hari dari akhir
tahun sampai dengan tanggal diserahkan laporan keuangan yang telah diaudit kepada Bapepam”.
Ketepatan waktu audit timeliness perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan melaporkan ke Bapepam
tergantung dari lamanya auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya sebab, semakin cepat pekerjaan audit diselesaikan maka akan semakin cepat informasi
dipublikasikan secara umum. Oleh karena itu, manajer harus menyeimbangkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
manfaat relatif antara laporan keuangan tepat waktu dengan keandalan informasi . Meskipun terkadang perusahaan sering mempublikasikan laporan keuangan
sebelum seluruh aspek transaksi diketahui sehingga memunculkan kurangnya keandalan dari laporan tersebut. Dan apabila dilakukan penundaan pelaporan
maka akan menghasilkan laporan yang andal namun kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Dyer dan McHugh dalam Subekti dan Widiyanti, 2004 menyimpulkan bahwa “ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi
catatan laporan keuangan yang memadai.Para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu memiliki informasi keuangan yang relevan dengan prediksi dan
pembuatan keputusan, tetapi informasi juga harus bersifat baru”. Ketepatan waktu audit timeliness menggambarkan bahwa laporan
keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi pemakai informasi
dalam membuat prediksi dan keputusan. Sebab informasi yang usang terjadi jika tidak lagi memberikan manfaat bagi pengambilan keputusan dan ketepatan waktu
akan berpengaruh terhadap nilai informasi dari laporan keuangan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan kepada
publik dengan harapan akan memberikan manfaat dan niai atas informasi yang disajikan jika tidak terjadi penundaan pelaporan.
Sebuah laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada para pengguna untuk berbagai jenis kepentingan. Melalui laporan keuangan dapat
diketahui kondisi keuangan selama periode tertentu untuk melihat apakah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
perusahaan mengalami laba atau rugi,bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, seberapa besar perusahaan dan sudah lama perusahaan terdaftar di Bursa efek
Indonesia dan seberapa lama proses pengauditan serta informasi lainnya. Keseluruhan informasi tersebut dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan audit yaitu paling lambat akhir bulan ketiga. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total asset dimana perusahaan
besar yang memiliki total asset yang tinggi, perusahaan kecil yang memili total asset rendah. Perusahaan besar biasanya segera menerbitkan laporan keuangan
untuk menunjukkan tingginya permintaan dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan tersebut.
Perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik good news biasanya akan segera menerbitkan laporan keuangan untuk menarik investor, kreditor, pelanggan
dan pengguna lain. Perusahaan dengan kondisi laba cenderung segera menerbitkan laporan keuangan untuk menggambarkan operasional perusahaan
selama periode tersebut. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung memiliki kondisi keuangan yang baik karna dapat segera mencairkan
aktivaharta yang tersedia untuk melunasi utangkewajiban ketika jatuh tempo,sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan.
Peningkatan akan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Proses penyelesaian
audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai
dengan tanggalyang tertera pada laporan auditan. Lamanya pengauditan dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat proses pengauditan laporan keuangan maka akan semakin cepat juga pelaporannya, dan
sebaliknya proses pengauditan yang lambat dapat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sembiring 2011 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap
ketepatan waktu yang signifikan karena menjukkan nilai signifikansi 0,03 yaitu 0,05, profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan karena signifikansinya
0,029 0,05 dan audit report lag berpengaruh negatif karena bernilai 0,024 yaitu 0,05. Sedangkan menurut Situmorang 2010 yang menyatakan bahwa
labarugi bersih berpengaruh terhadap ketepatan waktu namun tidak signifikan karena nilai signifikansi 0,616 yaitu 0,05 dengan ukuran perusahaan juga
berpengaruh namun tidak signifikan dengan nilai 0,24 yaitu 0,05 dan audit report lag berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Secara keseluruhan menurut Situmorang bahwa”Laba rugi bersih,likuiditas,ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh tapi tidak
signifikan namun audit report lag dan reputasi KAP berpengaruh signifikan”. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Renny
Catrinasari 2006 yang menemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini
juga tidak konsisten dengan penelitian Christina Dwi Astuti 2007, dan Sistya Rachmawati 2008, di mana mereka menemukan bahwa variabel ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
Menurut Astuti 2007 dan Rachmawati 2008 yang menyatakan bahwa ‘’ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, akan tetapi menurut
penelitian Wijayanti 2008 ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan pelaporan keuangan. Adanya ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian
terdahulu dengan variabel independen yang digunakan menjadi motivasi bagi
peneliti untuk melakukan penelitian kembali dengan judul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Audit Timeliness pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
.”
1.2 Rumusan Masalah