Indeks Pembangunan Manusia 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE

II - Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015

B. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Dengan Tahun Berjalan

1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Daerah Kabupaten Rembang

Target pembangunan daerah Kabupaten Rembang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Rembang dengan indikator agregat makro pembangunan, yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah.

a. Indeks Pembangunan Manusia

Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia yang menjadi salah satu ukuran kinerja daerah adalah Indeks Pembangunan Manusia IPM. Ukuran IPM dibentuk oleh 3 tiga parameter yaitu angka usia harapan hidup, pencapaian pendidikan dengan komponen rata-rata lama sekolah, angka melek huruf, serta pengeluaran riil per kapita. IPM Kabupaten Rembang tahun 2014 belum dapat disajikan, namun berdasarkan IPM tahun 2013 termasuk dalam kategori baik, yaitu sebesar 73,53 naik dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 72,81. selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 2.2 Capaian Indikator Agregat IPM Kabupaten Rembang Tahun 2012-2013 No Indikator 2012 2013 1 Usia Harapan Hidup tahun 70,34 70,64 2 Rata-rata Lama Sekolah tahun 7,05 7,30 3 Angka Melek Huruf 91,37 92,07 4 Pengeluaran riil perkapita Rp 646,900 649,630 Indeks Pembangunan Manusia IPM 72,81 73,53 Sumber data : BPS Kab. Rembang b. Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi, Nilai Tukar Petani dan Indeks Gini dan Indeks Williamson

b.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE

Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi suatu daerah. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan. II - Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015 Sedangkan jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Beberapa hal yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah antara lain ketersediaan tenaga kerja, sumber daya alam, sumber daya modal dan kondisi sosial masyarakat setempat. Kinerja sektor Perekonomian Kabupaten Rembang selama lima tahun terakhir tumbuh stabil pada kisaran angka diatas 4 persen. Pada tahun 2009 Laju Pertumbuhan Ekonomi mencapai angka 4,46 dimana pertumbuhan tertinggi berada di sektor Bangunan 8,16 dan terendah di sektor Industri pengolahan 2,69. Tren kenaikan Laju Pertumbuhan Ekonomi terus berlanjut di tahun 2010 dimana mencapai 4,45, melambat menjadi 4,40 ditahun 2011 dan meningkat kembali menjadi 4,48 di tahun 2012 dan pada tahun 2013 kembali meningkat hingga 50,03. Trend pertumbuhan perekonomian selama dua tahun terakhir masih disokong oleh perkembangan sektor pertanian terutama sub sektor tanaman pangan dengan indikasi perbaikan produktivitas serta harga komoditas padi dan palawija, disamping perkembangan signifikan komoditas sub sektor perkebunan dan perikanan. Selain itu terus tumbuhnya kinerja sektor sektor Listrik, gas dan air bersih dengan rata-rata pertumbuhan 10,06 juga turut mempengaruhi kinerja perekonomian Kabupaten Rembang secara keseluruhan.

b.2. Laju Inflasi