II - 77
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
No Uraian
2010 2011
2012
4. Jumlah orang dalam
populasi yang harus dilayani
567.606 569.384
571.184
5. Jumlah koleksi digital
Keping CD 282
282 282
6. Pelestarian dokumen
arsip berkas 94.500
102.451 120.000
7. Arsip yang
terdokumentasikan berkas
80.000 96.000
105.000
8. Jumlah Arsip Non
Tekstual Arsip kaset tipe
75 buah 75 buah
75 buah Arsip kaset video
34 buah 34 buah
34 buah Arsip foto
6.633 buah 6.633 buah
6.633 buah
Sumber : Kantor Pustasip Tahun 2013
b. Urusan Pilihan 1 Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Rembang terletak diwilayah pesisir pantai utara Jawa Tengah dengan panjang pantai mencapai ± 63 km. Dengan pantai yang
terbentang dari Kecamatan Kaliori sd Kecamatan Sarang menjadikan Kabupaten Rembang memiliki potensi perikanan tangkap dan budidaya
yang luarbiasa besarnya. Sebagian potensi perikanan dan kelautan tersebut antara lain ikan layang, ikan tambang, ikan kembung, ikan selar,
ikan tongkol, cumi-cumi, ikan kurisi, ikan teri, ikan manyung, ikan layur, ikan kakap, dan rajungan.
Jumlah produksi perikanan laut dalam kurun waktu 2010-2012 menunjukkan perkembangan tren positif dimana total produksi komoditas
perikanan pada tahun 2010 sebanyak 34.617,671 ton dengan nilai Rp189.288.287.070,- kemudian meningkat 46,5 menjadi 50.264,166
ton atau senilai Rp. 277.318.359.250,- pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 58.621,302 ton dengan nilai
Rp.336.198.863.000,-. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Rembang di sektor perikanan kelautan diarahkan agar mampu memainkan peranan
utama dalam perbaikan perekonomian daerah, dalam arti dapat memposisikan sebagai penggerak pembangunan ekonomi daerah dan
II - 78
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
membudayakan masyarakat pembudidaya ikannelayan agar mampu mandiri
dalam melaksanakan
usahanya yang
meliputi: a
Pemberdayaan Masyarakat dan Aparatur Kelautan dan Perikanan, b Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan, Teknologi Penangkapan
Ikan dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, c Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian terhadap Pemanfaatan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan, d Peningkatan dan Pengembangan.Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan.Adapun perkembangan jumlah
produksi perikanan laut di Kabupaten Rembang selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.77 Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut
Kabupaten Rembang Tahun 2010 - 2012 No
Tahun Produksi Perikanan
Tangkap Ton Nilai Perikanan Tangkap
Rupiah
1 2010
34.617,671 189.288.287.070
2 2011
50.264,166 277.318.359.250
3 2012
58.621,302 336.198.863.000
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang Tahun 2012
Di Kabupaten Rembang sampai dengan tahun 2012 terdapat Pelabuhan Perikanan Pantai PPP sebanyak 1 unit berlokasi di Kelurahan Tasik
Agung, dan Tempat Pelelangan Ikan TPI sebanyak 10 unit, tersebar di sepanjang pantai Rembang sejak Kecamatan Kaliori sampai Kecamatan
Sarang. Potensi perikanan darat di Kabupaten Rembang juga cukup besar, dengan jenis komoditas perikanan yang dibudidayakan antara lain
Udang Windu, Udang Vanamei dan ikan Bandeng. Jumlah produksi perikanan darat menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke
tahun. Perkembangan jumlah dan nilai produksi perikanan darat selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.78 Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Budidaya Air Payau
Di Kabupaten Rembang Tahun 2010-2012
No Tahun
Total Produksi Ton Nilai Rupiah
1 2010
1.028,820 17.093.031.000
2 2011
1.561,464 25.241.091.000
3 2012
1.571,237 27.977.844.000
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang Tahun 2012
Kabupaten Rembang juga memiliki potensi mangrove seluas 221,54 ha yang potensial untuk dikembangkan menjadi obyek wisata bahari.
II - 79
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
2 Pertanian dan Peternakan
Produksi gabah di Kabupaten Rembang selama periode 2010-2012 mengalami trend yang fluktuatif. Luas area produksi gabah pada tahun
2010 seluas 41.587 Ha, dengan jumlah produksi sebesar 226.856 ton.
Pada tahun 2011 terjadi peningkatan, baik luas area maupun jumlah produksi yaitu seluas 45.131 Ha dengan jumlah produksi sebesar
246.654 ton. Sedangkan tahun 2012 terjadi penurunan dimana luas area produksi sebesar 40.410 Ha dengan jumlah produksi sebesar 225.476
ton. Produksi jagung di Kabupaten Rembang selama periode 2010-2012 juga
mengalami trend yang fluktuatif. Luas area produksi jagung pada tahun 2010 seluas 37.722 Ha, dengan jumlah produksi sebesar 178.569
ton dan jumlah konsumsi sebesar 9.796 tonthn per tahun. Kemudian pada tahun 2011 terjadi penurunan baik luas area maupun jumlah
produksi dimana luas area panen 23.126 Ha dengan jumlah produksi 109.897 ton dan jumlah konsumsi sebesar 9.861 tonthn.
Kemudian pada tahun 2012, terjadi peningkatan dengan luas lahan 26.729 Ha,
dengan jumlah produksi sebesar 121.327 ton dan kebutuhan konsumsi 9.935 tonthn. Apabila dibanding dengan jumlah konsumsi jagung di
Kabupaten Rembang maka untuk produksi jagung lebih besar dari pada konsumsi sehingga terjadi surplus. Produksi jagung yang cukup besar
tersebut merupakan potensi yang perlu dikembangkan ke arah
peningkatan nilai tambah produk melalui introduksi teknologi prosesing jagung untuk mengolah jagung menjadi bahan setengah jadi atau barang
jadi sehingga produksi olahan komoditas jagung memiliki nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha pertanian lainnya.
Adapun perkembangan sektor pertanian Kabupaten Rembang dalam
kurun waktu Tahun 2010 -2012 ditunjukkan tabel berikut :
Tabel 2.79 Perkembangan Sektor Pertanian Kabupaten Rembang
Tahun 2010 -2012
No U r a i a n
2010 2011
2012
1 Luas Lahan PadiGabah Ha
41.587 45.131
40.410 Produksi PadiGabah Ton
226.856 246.654
225.476 Kebutuhan Konsumsi beras tonth
59.787 60.180
60.633 2
Luas Lahan Jagung Ha 37.722
23.126 26.729
Produksi Jagung Ton 178.569
109.897 121.327
Kebutuhan Konsumsi Jagung tonth 9.796
9.861 9.935
3 Luas Lahan Kedelai Ha
6.788 4.407
3.507
II - 80
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
No U r a i a n
2010 2011
2012
Produksi Kedelai Ton 9.349
4.583 3.718
Kebutuhan Konsumsi Kedelai tonth 6.290
6.331 6.379
4 Luas Panen Ubi Kayu Ha
4.931 5.687
7.179 Jumlah Produksi Ton
54.622 79.088
99.078 5
Luas Panen Kacang Tanah Ha 4.299
4.682 4.142
Jumlah Produksi Kacang Tanah Ton 5.152
4.975 4.693
6 Luas Perkebunan Tebu Ha
7.808 7.497
8.053 7
Jumlah Produksi Tebu Ton a. Gula Kristal
31.764 26.463
25.584 b. Gula Tumbu
- 11.541
12.109 8
Luas Perkebunan Kelapa Ha 7.255
7.226 7.138
Jumlah Produksi Kelapa Ton 4.811
4.146 4.290
9 Luas Perkebunan Kopi Ha
94 94
90 Jumlah Produksi Kopi Ton
13,7 9,09
13,95 10
Luas Perkebunan Tembakau Ha 79
78 1.200
Jumlah Produksi Tembakau Ton 32
94 1.425
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2012
Pada sektor peternakan, kelompok ruminansia didominasi oleh usaha peternakan sapi potong, dimana Jumlah populasinya terus meningkat
dengan pertumbuhan sebesar 21. Jumlah populasi pada tahun 2010 sebanyak 120.060 ekor, meningkat menjadi 152.680 ekor di tahun 2011
dan meningkat lagi di tahun 2012 menjadi164.803 ekor. Sedang jumlah pemotongan per tahun juga mengalami peningkatan yaitu 4.566 pada
tahun 2010 meningkat menjadi 4.639 tahun 2011 dan meningkat lagi menjadi 5.662 di tahun 2012. Untuk rata-rata kepemilikan sebanyak 2
ekor per petani. Peternakan lain yang cukup berkembang adalah ternak kambing dan ternak domba.
Jenis peternakan unggas yang cukup berkembang dan cenderung mengalami peningkatan baik jumlah populasi maupun produksi adalah ayam buras, petelur,
pedaging, itik dan burung puyuh. Perkembangan sektor peternakan di Kabupaten Rembang dalam kurun waktu Tahun 2010 -2012 ditunjukkan tabel
berikut :
Tabel 2.80 Perkembangan Sektor Peternakan Kabupaten Rembang
Tahun 2010 -2012
No Uraian
2010 2011
2012 1
Ternak Sapi Potong
1 Jumlah populasi ekor 120.060
152.680 164.803
2 Jumlah pemotongan per tahun ekor 4.566
4.639 5.662
3 Laju pertumbuhan populasi per tahun 4,03
1,60 22,05
4 Rata-rata kepemilikan ekorPetani 3
2 2
II - 81
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
No Uraian
2010 2011
2012 2
Ternak Sapi perah
1 Jumlah populasi ekor 7
6 6
2 Jumlah produksi susu per tahun ribu lt 4,9
1,5 6,15
3 Laju pertumbuhan populasi per tahun -14,29
4 Rata-rata kepemilikan ekorPetani 4
3 1
5 Rata-rata produktivitas per ekorhari lt 2,5
5 3
3 Ternak Kambing
1. Jumlah populasi ekor 126.372
136.219 144.000
4 Ternak Domba
1. Jumlah Populasi ekor 97.314
107.045 120.317
5 Unggas
1 Jumlah ayam Buras - jumlah populasi ekor
605.500 629.720
650.399 2 Ayam Ras Petelur
- jumlah populasi ekor 5.000
5.000 2.500
- jumlah produksi telur kg 42.657
85.314 31.176
- rata-rata kepemilikan per peternak ekorPetani
5.000 5.000
2.500 3 Ayam pedaging
- jumlah populasi ekor 367.200
217.300 165.000
- jumlah produksi daging tonbulan 39.046
277.275 210.540
- rata-rata kepemilikan per peternak ekorPetani
6.331 5.173
5.893
4 Itik - jumlah populasi ekor
93.031 102.333
119.389 - produksi kg
696.468 36.080
36.187 - rata-rata kepemilikan per peternak
ekorPetani 38
40 48
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2012
3 Kehutanan
Untuk produksi kayu rakyat pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk luasan lahan kritis
juga menurun dari tahun sebelumnya, sebaliknya luasan lahan yang
tereboisasi meningkat. Hal ini adalah indikasi penting bahwa kehutanan tidak semata-mata pembangunan yang berorientasi produksi dan profit,
II - 82
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
namun manfaat dan fungsi lingkungan adalah hal lain yang tidak kalah penting dalam proses pembangunan kehutanan di Kabupaten Rembang
yang saat ini memang baru memasuki tahap pemulihan kondisi hutan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.81
Pembangunan Kehutanan di Kabupaten Rembang Tahun 2010 - 2012 No
U r a i a n 2010
2011 2012
1 Produksi Kayu Rakyat
Kayu bulat m3 756.800
745.770 1.198
2 Luas Lahan Kritis Ha
11.605 9.598
8.329 3
Luas Lahan reboisasi Ha 1.378
872 1.007
4 Luas lahan penghijauan Ha
600 500
1.589 5
Luas kebakaran hutan Ha 193,27
80,75 6
Industri pengolahan Hasil Hutan unit
190 190
215
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2012
Kerusakan hutan yang disebabkan penjarahan kayu yang terjadi pada awal-awal masa reformasi terus mengancam kelangsungan produksi
kayu khususnya jati. Sementara itu kebutuhan material kayu baik untuk bangunan maupun mebelair setiap tahun terus meningkat.
Dari kondisi tersebut perlu terus diusahakan pengembangan hutan rakyat. Pengembangan hutan rakyat disamping menjaga kelestarian
lingkungan, juga dapat memberikan keuntungan ekonomi masyarakat.
4 Energi Sumber Daya Mineral
Di bidang energi dan sumber daya mineral, potensi pertambangan di Kabupaten Rembang cukup besar utamanya pertambangan mineral,
produksinya dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang fluktuatif, meliputi batu andesit, batu kapur, tanah liat, pasir kuarsa,
phospat, tras, sirtu maupun tanah uruk. Pada tahun 2010 produksi mineral yang diekplorasi sebesar
2.020.461,75 ton turun pada tahun 2011 menjadi 1.941.667,67 ton dan pada tahun 2012 turun lagi menjadi 836.049,91 ton. Sedangkan
pengolahannya pada tahun 2012 sebanyak 50.621,64 ton, kondisi ini menurun dari tahun 2011 yang mencapai 53.106,24 ton. Luas tambang
yang dieksploitasi sampai dengan tahun 2012 mencapai 4.798.179,53 ha. Sedangkan jumlah SIPDIUP yang terlayani pada tahun 2012
II - 83
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
tercatat sebanyak 229 buah, WIUP sebanyak 81 buah dan IUJP sebanyak 5 buah, dengan sumbangan PAD sebesar Rp.10.299.752.384.
Terkait penggunaan energi alternatif, Secara kuantitatif memang masih sedikit rumah tangga yang memanfaatkan energi alternatif dalam hal ini
tenaga surya. Namun di masa depan hal ini sangat potensial untuk dikembangkan mengingat semakin mahalnya energi dari minyak dan
gas. Data tahun 2012 menunjukkan ada sejumlah 805 KK sebagai pemanfaat listrik tenaga surya di Kabupaten Rembang.
Untuk menunjang hal tersebut dilaksanakan program Pembinaan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dengan kegiatan Koordinasi
Pengembangan Ketenagalistrikan, melalui Pengembangan Listrik Alternatif dan Kegiatan Pendampingan pembangunan PLTS.
5 Pariwisata
Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Rembang menunjukkan peningkatan. Data Jumlah obyek wisata di kabupaten rembang sampai
dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.82 Data Obyek Wisata di Kabupaten Rembang Tahun 2013
No Nama Obyek Wisata
1 Museum Kamar Pengabadian RA Kartini 2 Mei 1964
2 Masjid Jami’ 1814 dg :
• Makam Pangeran Condrodiningrat 1289 H
• Makam Adipati Pangeran Sedolaut 1757 1831 M
3 Klenteng Mak Co Tjoe Hwie Kiong 1841
4 Pelabuhan Lama Pangkalan AL Kolonial 1816
5 Taman Rekreasi Pantai Kartini dg :
• Gereja Peninggalan Belanda Arst.Eropa 1811
• Jangkar Dampo Awang
• Pulau Gorekan
6 Pantai Pasir Putih Tasikharjo dg :
• Pulau Gede
• Pulau Marongan
7 Petilasan dan Makam Sunan Bonang
8 Pasujudan Sunan Bonang dan Makam Putri Cempo
9 Bukit Jejeruk dan Makam Sultan MahmudMinangkabau
10 Situs Goa dan Batu Prasasti Kajar
11 Masjid Jami’ 1588 dan Makam Adipati Tejokusumo V
II - 84
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
No Nama Obyek Wisata
12 Klenteng Mak Co Thian Siang Sing Bo Dasun abad 15
13 Klenteng Poo An Bio Karangturi 1740
14 Galangan Kapal Dasun Jaman Majapahit pra abad XVI
15 Makam R.Panji Margono Tan Pan Ciang Dorokandang
16 Makam Nyi Ageng Maloko Kakak Sunan Bonang
17 Makam Santi Puspo Sayid Abubakar Caruban
18 Pulau Putri dan Karang Gosong
19 Agrowisata Watu Layar
20 Kawasan BBS Rest Stop Area Resort Area
21 Makam Putri Sarijati
22 Makam Sukowati di Pantai Suko
23 Makam Sunan Langgar Ds Langar
24 Makam Pangeran Alas G.Lengis Ds. Sanetan
25 Megalitikum Terjan dan Selodiri
26 Situs Plawangan
27 Pantai dan Tugu Pendaratan Jepang
28 Embung Lodan
29 Hutan Wisata Sumber Semen
30 Makam RA Kartini
31 Wana Wisata Kartini Mantingan
32 Embung Banyukuwung
33 Karangsari Park
Sumber : Dinbudparpora Tahun 2012
Sedang kunjungan wisata pada tahun 2013 meningkat dibanding tahun sebelumnya, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.83 Jumlah Kunjungan Obyek Wisata Tahun 2011-2013
No Nama Obyek Wisata
2011 2012
2013
1 TRP. Kartini
269.387 391.341
1.182.313 2
Museum RA.Kartini 4.562
3.027 8.384
3 WW.Kartini Mantingan
5.135 21.851
10.388 4
Makam RA.Kartini 19.185
16.452 22.689
Jumlah 298.185
432.671 1.223.774
Sumber : Dinbudparpora Tahun 2013
6 Perdagangan dan Perindustrian
Kebijakan pembangunan di bidang perdagangan diarahkan pada upaya optimalisasi perdagangan melalui peningkatan sarana prasarana
II - 85
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
perdagangan, sistem distribusi dan informasi pasar untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau
dan penguatan akses jaringan perdagangan ekspor. Pada tahun 2012 kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
mencapai 16,68 , yaitu sebesar 415.594,20 Juta dari total total PDRB sebesar Rp 2.491.364.48. Sedang
pembangunan bidang industri di Kabupaten Rembang diarahkan pada pengembangan sektor agroindustri
berbasis industri kecil dan menengah melalui kemitraan yang sehat dengan usaha-usaha ekonomi lokal sebagai leading sektor dalam
perekonomian Kabupaten Rembang, melalui penguatan klaster industri berbasis kekayaan alam daerah dan penguatan kemitraan usaha- usaha
ekonomi lokal dengan usaha agro industri. Pada tahun 2012, kontribusi sektor Industri terhadap total PDRB ADHK mencapai 3,96 , sebesar
Rp. 98.649,82 juta dari total total PDRB ADHK sebesar Rp 2.491.364,48 juta.
Pada sektor Perdagangan dan industri melalui program peningkatan dan perbaikan sarana pasar tradisional, diharapkan usaha perdagangan di
pedesaaan akan terus meningkat dan pada sisi lain akan menarik industri untuk berkembang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 2.84 Jumlah Sarana Perdagangan dan Industri Kabupaten Rembang
Tahun 2010 - 2012 No
Uraian 2010
2011 2012
1 Sarana Perdagangan
- Pasar Tradisional 37
37 40
2 Jumlah Usaha Perdagangan
6.289 6.376
6.798 3
Jumlah Industri Besar 33
33 36
4 Jumlah Industri Menengah
1.303 1.319
1.327 5
Jumlah Industri Kecil 4.029
4.064 4.078
6. Jumlah Industri Rumah Tangga
6.090 6.190
Sumber : Dinindagkop dan UMKM 2012
Peningkatan jumlah UMKM terutama menunjukkan bahwa kegiatan Promosi Investasi dan Produk Unggulan Daerah telah menunjukan
konstribusi yang positif dalam memasarkan produk unggulan daerah seperti batik, pengolahan hasil perikanan krupuk, trasi, dll, gula tumbu,
dan hasil-hasil pertanian buah-buahan serta meubel. Selain itu, peran FEDEP Forum economic Development and Employment Promotion
II - 86
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
Kabupaten Rembang sebagai promotor pembangunan ekonomi lokal juga telah memberikan andil yang signifikan dalam meningkatkan
kapasitas dan memperkuat jejaring usaha UMKM dan klaster. Sehingga peningkatan jumlah UMKM ini tidak hanya dari segi kuantitas namun juga
dari segi kualitasnya. Dengan demikian diharapkan, keberadaan industri, usaha dagang dan UMKM di Kabupaten Rembang dapat menjadi
pemacu tumbuhnya usaha – usaha ekonomi produktif lainnya dan membangkitkan backward dan forward linkage-nya. Hal lain yang perlu
mendapatkan dukungan kebijakan adalah fasilitasi dan perlindungan usaha bagi pedagang sektor informal, perdagangan skala kecil dan
menengah sejalan dengan berlakunya perdagangan bebas mulai 2010 berdasarkan kesepakatan C-AFTA 2010 dan NAFTA pada tahun 2015
serta perdagangan bebas sesuai dengan persetujuan dalam World Trade Organizaion WTO.
7 Transmigrasi
Untuk perkembangan sektor pelayanan ketransmigrasian, dapat dilihat dari berapa banyak pengiriman transmigran dan penduduk yang
mendaftar sebagai calon transmigran. Pada tahun 2012 dari 96 KK yang mendaftar hanya 14 KK atau 15 yang bisa dilayani, hal ini karena
ketersediaan kuota transmigrasi yang diberikan untuk Kabupaten Rembang hanya 14 KK. Sedang untuk tahun 2011 dari 90 KK yang
mendaftar hanya 10 KK yang bisa dilayani. Dari tahun 2010 sampai tahun 2012 transmigran yang berangkat hampir semua berprofesi
sebagai petani, sedangkan untuk transmigran yang berprofesi lain relatif sedikit karena di daerah tujuan transmigrasi ketrampilan yang dibutuhkan
adalah di bidang pertanianperkebunan. Hal ini yang menyebabkan rendahnya minat calon transmigran yang berprofesi selain bertani untuk
bertransmigrasi.
C. PermasalahanIsu Pembangunan Daerah
Memasuki tahun 2014 strategi pembangunan daerah disusun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan mengacu pada permasalahan yang
menonjol sebagai isu strategis di kabupaten Rembang. Berdasarkan kondisi
umum yang ada serta prediksi perkembangan permasalahan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahanisu daerah yang berhubungan dengan