II -
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
b.3. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Keberhasilan pembangunan biasanya dikaitkan dengan masalah pemerataan pembangunan. Secara logika, adanya ketimpangan
yang semakin lebar antara kelompok penduduk berpenghasilan tinggi dan rendah berarti terjadinya ketidakmerataan pembangunan.
Dengan demikian orientasi pemerataan merupakan usaha untuk memangkas kesenjangan kelompok penduduk berpenghasilan tinggi
dan rendah. Tolok ukur untuk menghitung tingkat pemerataan pendapatan antara lain dengan Indeks Gini atau Gini Ratio. Adapun
kriteria kesenjanganketimpangan adalah G 0,30 berarti ketimpangan rendah, 0,30 ≤ G ≤ 0,50 berarti ketimpangan sedang
dan G 0,50 berarti ketimpangan tinggi. Indeks Gini di Kabupaten Rembang
selama tahun
2011-2013 berkisar
0,267 yang
menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan penduduk di Kabupaten Rembang adalah rendah, atau distribusi pendapatan
penduduk di Kabupaten Rembang semakin merata. Apabila dikaitkan dengan angka pendapatan per kapita yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun dengan angka indeks Gini yang semakin menurun mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten
Rembang semakin meningkat dan semakin banyak penduduk yang dapat menikmatinya.
Sedangkan Indeks Williamson digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan per kapita suatu wilayah pada waktu
tertentu. Dari perhitungan yang telah dilakukan, Indeks Williamson secara umum di Kabupaten Rembang bergerak di kisaran 0,203
data tahun 2011, hal ini dapat diartikan bahwa tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kabupaten masih berada di level
yang rendah. Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Rembang selalu berupaya menurunkan Indeks Williamson agar mencapai
angka ideal melalui intervensi kebijakan spasial dan mendasarkan pada karakteristik khusus setiap wilayah.
b.4. Nilai Tukar Petani NTP
Nilai Tukar Petani NTP merupakan perbandinganrasio antara Indeks Harga Yang Diterima Petani It dengan Indeks Harga Yang
Dibayar Petani Ib. Hubungan Nilai Tukar Petani NTP dengan tingkat kesejahteraan petani sebagai produsen secara nyata terlihat
II - 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
dari posisi It yang berada pada pembilang enumerator dari angka NTP. Apabila harga barangproduk pertanian naik, dengan asumsi
volume produksi tidak berkurang, maka penerimaanpendapatan petani dari hasil panennya juga akan bertambah.
Disisi lain, untuk melihat tingkat kesejahteraan petani secara utuh perlu juga dilihat faktor pembentuk yang lain yaitu perkembangan
jumlah pengeluaranpembelanjaan mereka baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk produksi. Dalam hal ini petani sebagai
produsen dan juga konsumen dihadapkan kepada pilihan dalam mengalokasikan pendapatannya yaitu: Pertama, untuk memenuhi
kebutuhan pokok konsumsi demi kelangsungan hidup petani beserta keluarganya. Kedua, pengeluaran untuk produksibudidaya
pertanian yang merupakan ladang penghidupannya yang mencakup biaya operasional produksi dan investasi atau pembentukan barang
modal. Unsur kedua ini hanya mungkin dilakukan apabila kebutuhan pokok petani telah terpenuhi; dengan demikian investasi dan
pembentukan barang modal merupakan faktor penentu bagi tingkat kesejahteraan petani.
Nilai Tukar Petani NTP Kabupaten Rembang tahun 2011-2013 mengalami perkembangan yang cukup baik meskipun belum
mencapai kondisi yang ideal. Tahun 2011, NTP Kabupaten Rembang sebesar 98,59, kemudian tahun 2012 naik menjadi 99,18 sedang
pada tahun 2013 naik menjadi menjadi 99,23. Kenaikan Nilai
Tukar Petani NTP di Kabupaten Rembang terus diupayakan melalui peningkatan indeks yang diterima petani diantaranya melalui
stabilisasi harga komoditas tanaman pangan, insentif usaha tani, fasilitasi permodalan bagi petani dan penguatan kelembagaan dan
kemitraan petani dengan stakeholder pertanian. Untuk lebih
lengkapnya Laju Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Inflasi dan Nilai Tukar Petani NTP dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.3 Pertumbuhan Ekonomi, Laju Inflasi dan Nilai Tukar Petani
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2013 Uraian
2011 2012
2013
Pertumbuhan ekonomi 4,40
4,48 5,03
Laju Inflasi 2,73
4,28 6,88
Nilai Tukar Petani 98,00
98,59 99,23
Sumber :
BPS Kab. Rembang
II - 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
c. Produk Domestik Regional Bruto PDRB