III - 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
Tabel 3.4 Proyeksi Pendapatan Kabupaten Rembang Tahun 2015
NO URAIAN
2015 1
PENDAPATAN DAERAH 1,237,338,226,969
1.1 Pendapatan Asli Daerah
163,991,163,200
1.1.1 Pajak Daerah
31,217,000,000
1.1.2 Retribusi Daerah
29,894,110,000
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
3,683,275,000
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
99,196,778,200
1.2 Dana Perimbangan
791,922,055,000
1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak
29,539,334,000
1.2.2 Dana Alokasi Umum
700,774,721,000
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
61,608,000,000
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
281,425,008,769
1.3.1 Hibah
1,492,290,000
1.3.2 Dana Darurat 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari pemerintah
Provinsi dan pemerintah daerah lainnya
44,334,655,769
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
150,500,902,000
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
85,097,161,000
2.
Arah Kebijakan Belanja Daerah
a.
Arah Kebijakan Belanja Tidak Langsung
Arah Kebijakan belanja tidak langsung tahun 2015 meliputi : 1 Belanja Pegawai, diarahkan untuk memenuhi gaji dan tunjangan
pegawai, yang sifatnya mengikat mandatory. 2 Bantuan Hibah, diarahkan untuk menunjang penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah. Pemberian hibah bersifat tidak wajib
dan tidak mengikat serta tidak secara terus menerus dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
III - 9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
3 Belanja Bantuan Sosial, diarahkan pada sasaran secara selektif, tidak
terus menerus,
tidak mengikat
untuk melindungi
masyarakatkelompok masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah. Dalam pemberian belanja hibah dan bantuan sosial mengacu pada
Permendagri Nomor 39 Tahun 2012
tentang Perubahan
Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.
4 Bantuan Keuangan, diarahkan sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan daerah
untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang tidak
tersedia alokasi dananya sesuai kemampuan keuangan daerah. Pendanaan pembangunan dimaksud berbentuk bantuan umum
block grant dan bantuan khusus specific grant, antara lain Alokasi Dana Desa ADD sambil menunggu peraturan pelaksanaan
Undang – Undang tentang Desa.
5
Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun–tahun sebelumnya yang telah ditutup
.
b.
Arah Kebijakan Belanja Langsung
Arah Kebijakan belanja langsung tahun 2015 meliputi : 1 Memprioritaskan alokasi anggaran belanja daerah pada sektor-
sektor peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
pangan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang berkualitas. 2 Meningkatkan anggaran belanja daerah untuk program-program
penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan serta partisipatif.
3 Mengarahkan alokasi anggaran belanja daerah pada pembangunan infrastruktur pedesaan dalam rangka memperluas lapangan kerja di
pedesaan. 4 Memprioritaskan alokasi anggaran pada program – program prioritas
daerah pada tahun 2015. 5 Meningkatkan kepedulian
terhadap penerapan prinsip-prinsip efisiensi belanja dalam pelayanan publik sesuai Peraturan
III - 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kab Rembang 2015
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, yang meliputi manfaat ekonomi, faktor eksternalitas, kesenjangan potensi ekonomi, dan kapasitas
administrasi, kecenderungan masyarakat terhadap pelayanan publik, serta pemeliharaan stabilitas ekonomi makro.
6 Meningkatkan efektivitas kebijakan belanja daerah melalui penciptaan kerja sama yang harmonis antara eksekutif, legislatif,
serta partisipasi masyarakat dalam pembahasan dan penetapan anggaran belanja daerah.
7 Pemenuhan belanja
sesuai urusan-urusan
yang menjadi
kewenangan baik urusan wajib maupun urusan pilihan sesuai dengan peraturan perundangan.
8 Melanjutkan proyek-proyek strategis yang bersifat tahun jamak multi years sesuai tahapan.
9 Belanja penanganan bencana alam dan paska bencana alam dialokasikan dengan pola ”ploting mengambang” yang sewaktu-
waktu dapat dibelanjakan. 10 Memenuhi prinsip keadilan tidak hanya terkonsentrasi pada lokus
tertentu serta dengan tetap memperhatikan aspirasi masyarakat. 11 Mengacu pada sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat,
propinsi dan kabupaten.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya,
bahwa struktur belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Pada RKPD Tahun Anggaran 2015, berdasarkan proyeksi pendapatan daerah maka proyeksi belanja daerah Kabupaten Rembang tahun 2015
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Proyeksi Belanja Kabupaten Rembang Tahun 2015
NO URAIAN
2015
2. BELANJA DAERAH