45
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PERJUANGAN DAN USAHA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat dapat menunjukkan dinamika pemerintahan Indonesia pada awal kemerdekaan dengan perjuangan bersenjata serta upaya diplomasi
dalam mempertahankan kemerdekaan RI, dengan baik.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia di awal kemerdekaan 2. Menganalisis dinamika hubungan Indonesia-Belanda pasca kemerdekaan RI
3. Menganalisis hubungan pusat dan daerah pada awal kemerdekaan
C. URAIAN MATERI a Permasalahan Indonesia-Belanda di Awal Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah jaminan bagi terlepasnya bangsa Indonesia dari pengaruh kolonialisme. Belanda
bertujuan menghancurkan sebuah negara yang dianggapnya dipimpin oleh orang-orang yang bekerja sama dengan Jepang dan berusaha memulihkan
suatu rezim kolonial yang telah dibangun sekitar 350 tahun. Usaha-usaha menggagalkan kemerdekaan tersebut berasal dari dua faktor yaitu upaya
Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia dan munculnya gangguan- gangguan keamanan di daerah yang didukung oleh Belanda.
Euforia revolusi segera melanda Indonesia, khususnya kaum muda Indonesia yang merespon kemerdekaan. Semangat revolusi juga terjadi dalam
karya sastra dan kesenian selain dalam bidang politik. Munculah sebuah generasi sastra yang dikenal sebagai Angkatan 45, yaitu para sastrawan
Indonesia yang daya kreasinya memuncak pada masa revolusi kemerdekaan tersebut, mereka antara lain Chairil Anwar, Mochtar Lubis dan lain-lain. Mereka
yakin bahwa seni bagian dari perkembangan Revolusi.
46 BKR yang dibentuk tanggal 22 Agustus 1945 bukan tentara dengan
organisasi yang bersifat formal dan professional namun hanya bersifat kerakyatan. BKR dari pusat sampai daerah berada di bawah KNIP dan KNI
daerah dan tidak berada dibawah presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang. Status BKR tersebut menjadikan para pemuda tidak puas
sehingga membentuk badan- badan perjuangan “Komite Van Aksi”. Komite
Van Aksi terdiri atas API Angkatan Pemuda Indonesia, BARA Barisan Rakyat Indonesia, BBI Barisan Buruh Indonesia. Badan perjuangan lainnya
juga dibentuk seperti Hisbullah, Sabilillah ataupun badan perjuangan khusus seperti Tentara Pelajar TP.
Selanjutnya, para pemuda BKR dan badan-badan perjuangan berusaha melucuti senjata pasukan Jepang sehingga menimbulkan konflik.
Posisi pasukan Jepang dalam situasi dilematis, karena pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Jenderal Mac Arthur sekutu memerintahkan
kepada Marsekal Terauchi untuk mempertahankan “status quo” di daerah- daerah bekas pendudukannya. Pada tanggal 16 September 1945 Angkatan
Perang Inggris dalam SEAC South East Asian Commond dibawah Laksamana Muda Lord Louis Mountbatten mendarat di Jakarta dan
melakukan tekanan kepada Jepang untuk tetap menjalankan kebijakan mempertahankan “status quo” di Indonesia.
Kebijakan mempertahankan status quo tersebut disebabkan pasca kemerdekaan Indonesia, tentara Sekutu yang menjadi pemenang dalam
Perang Dunia II datang ke Indonesia untuk melucuti pasukan Jepang. Pasukan yang terbanyak berasal dari pasukan Inggris karena hal ini bagian
dari strategi perang Sekutu bahwa Indonesia dimasukkan ke dalam wilayah Southeast Asia Command yang menjadi tanggung jawab Laksamana
Mountbatten dari Inggris Sayidiman Suryohadiprojo,1996:53. Pada masa pendudukan Jepang, terdapat warga Eropa dan Amerika Serikat ditawan
pasukan Jepang di Indonesia. Ketika Perang Dunia II berakhir, para tawanan tersebut dibebaskan dan pasukan Jepang diberi tugas untuk mengurusinya.
Instruksi dari Sekutu tersebut tidak memperhitungkan kekuasaan berdirinya negara yang telah memproklamirkan kemerdekaannya yaitu Republik
Indonesia.