73 Militer II. Namun tindakan Belanda ini merupakan titik balik dari posisinya di mata
dunia internasional dan sebaliknya menguntungkan posisi Indonesia. Hal diperkuat ketika rakyat dan militer Indonesia dapat menunjukkan perlawanannya
dengan perang gerilya. Akhirnya , Belanda bersedia mengakui kedaulatan Indonesia melalui KMB
meski pengakuan kemerdekaan itu dangan syarat –syarat tertentu. Dalam
perjalan waktu, Indonesia dapat melepaskan segala pengaruh politik Belanda termasuk masalah Irian Barat.
G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi Perjuangan dan Usaha Mempertahankan Kemerdekaan RI?
2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari materi di atas?
3. Apa manfaat materi tersebut terhadap tugas BapakIbu disekolah?
74
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
MASA PEMERINTAHAN SUKARNO DAN SOEHARTO
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta diklat dapat menunjukkan sejarah Indonesia pada awal kemerdekaan, Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin pada masa
Sukarno serta perkembangan pemerintahan Orde Baru, tumbangnya Orde Baru dengan baik.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan pelaksanaan Demokrasi Parlementer di Indonesia 2. Menganalisis pelaksanaan Demokrasi Terpimpin di Indonesia
3. Menganalisis pemerintahan Orde Baru, dan tumbangnya Orde Baru
C. URAIAN MATERI
Diantara perjalanan politik bangsa ini pasca kemerdekaan yang paling menonjol adalah sekitar peristiwa Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin
dan Pemberontakan G –30S yang pada akhirnya melahirkan pemerintahan Orde
Baru. Peristiwa –peristiwa tersebut sebagai kronologi sejarah yang saling
berkaitan erat antara satu dengan peristiwa lainnya.Demokrasi Parlementer di Indonesia antara tahun 1950-1959 mengakibatkan sistem pemerintahan
mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan, parlemen mempunyai peran yang sentral dalam menentukan kebijakan negara. Namun diantara partai
–partai politik yang ada terdapat persaingan yang menjurus pada perpecahan yang berakibat
terpuruknya perjalanan nasib bangsa. Hanya dalam waktu sembilan tahun, Indonesia telah berganti sekitar tujuh kabinet atau pemerintahan. Kabinet sering
kali mendapat mosi tidak percaya dari lawan-lawan politiknya di parlemen. Jatuh bangunnya kabinet ini, mencapai puncaknya ketika Dewan Konstituante hasil
pemilu 1955 yang diberi tugas membuat UUD gagal melaksanakan tugasnya. Kegagalan ini disebabkan perbedaan ideologi dan prinsip partai dalam