pada tahun 1988 bahwa belum terdapat suatu alat yang khusus untuk mengukur kelelahan kerja. Parameter-parameter yang pernah diungkapkan beberapa peneliti
untuk mengukur kelelahan kerja ada bermacam-macam antara lain adalah:
a. Pengukuran Waktu Reaksi
Waktu reaksi adalah waktu yang terjadi antara pemberian rangsang tunggal sampai timbulnya respon terhadap rangsang tersebut. Waktu reaksi ini merupakan reaksi
sederhana atas rangsang tunggal atau reaksi yang memerlukan koordinasi. Parameter waktu reaksi dipergunakan untuk pengukuran kelelahan kerja, namun dikemukakan
bahwa waktu reaksi ini dipengaruhhi oleh faktor rangsangnya sendiri baik macam, intensitas maupun kompleksitas rangsangnya, dan juga dapat dipengaruhi oleh motivasi
kerja, jenis kelamin, usia, kesempatan serta anggota tubuh yang dipergunakan.
b. Uji Finger-tapping uji ketuk jari.
Uji Finger-tapping adalah mengukur kecepatan maksimal mengetukkan jari tangan dalam suatu periode waktu tertentu. Uji ini sangat lemah karena banyak faktor
yang sangat berpengaruh dalam proses mengetukkan jari-jari tangan dan uji ini tidak dapat dipakai untuk menguji kelelahan kerja bermacam-macam pekerjaan.
c. Uji Flicker-Fusion.
Uji Flicker-fushion adalah pengukuran terhadap kecepatan berkelipnya cahaya lampu yang secara bertahap ditingkatkan sampai kecepatan tertentu sehingga
cahaya tampak berbaur sebagai cahaya yang kontinyu. Uji ini dipergunakan untuk menilai kelelahan mata saja.
d. Uji Critical Flicker-Fushion.
Uji Critical Flicker-fushion adalah modifikasi uji Flicker Fushion. Uji ini digunakan untuk pengujian kelelahan mata yang berat, dan mempergunakan Flicker
Tester.
e. Uji Bourdon Wiersma.
Universitas Sumatera Utara
Uji Bourdon wiersma adalah pengujian terhadap kecepatan bereaksi dan ketelitian. Uji ini dipakai untuk menguji kelelahan pada pengemudi.
f. Skala kelelahan Industrial Fatigue Research Committee IFRC.
Skala IFRC yang di disain untuk pekerja dengan budaya Jepang ini merupakan angket yang mengandung tiga puluh macam perasaan kelelahan.
Kelemahan skala ini yaitu bahwa perasaan kelelahan yang dirasakan seorang pekerja dan tiap butir pertanyaan dalam skala IFRC tidak dapat dievaluasi hubunganya. Uji
kelelahan yang lain yaitu skala kashiwagi, yang terdiri atas 20 butir pertanyaan yang mengandung dimensi pelemahan aktivitas dan pelemahan motivasi. Kedua skala ini
tidak merupakan pendekatan yang menentukan karena dengan kedua skala ini tidak diperoleh hasil yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan
kerja maupun kriteria lain yang mendukung. Diutarakan pula bahwa perlu dilakukan survei psikososial dan ekologi diantara para pekerja untuk mengetahui sebab
kelelahan kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
g. Pemeriksaan Tremor Pada Tangan.