Metode dan Teknik Analisis Data

20 3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak dan metode cakap. Metode simak ini memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Selanjutnya peneliti berpartisipasi dalam pembicaraan dan menyimak pembicaraan, dalam hal ini peneliti menerapkan teknik simak libat cakap yang merupakan teknik lanjutan dari metode simak Sudaryanto, 1993: 133. Peneliti juga menggunakan metode cakap. Metode cakap ini memiliki teknik dasar yaitu teknik pancing. Teknik ini memiliki teknik lanjutan yaitu teknik rekam, yaitu merekam semua bahasa yang digunakan oleh anak usia 4 — 5 tahun dengan alat perekam yaitu sebuah handphone Samsung dengan tipe J1 ace. Terakhir peneliti melakukan teknik catat untuk mencatat semua data yang diperlukan.

3.3.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul peneliti akan menganalisis data- data yang sudah terkumpul lalu mengklasifikasikan data tersebut berdasarkan jenis prefiks yang telah diperoleh anak. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto 1993: 13. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Adapun alat dari teknik pilah unsur penentu ini adalah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya Sudaryanto,1993:13. Data yang dikumpulkan akan dipilah-pilah berdasarkan hasil percakapan yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan kata- kata yang memunyai afiks yang diucapkan oleh anak usia 4 — 5 tahun. Teknik PUP ini peneliti gunakan untuk menganalisis permasalahan pertama. Kemudian dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding menyamakan Sudaryanto, 1993: 27. Teknik hubung banding menyamakan yaitu menyamakan dan membandingkan jenis prefiks yang telah diperoleh oleh anak di TK helvetia anak usia 4 — 5 tahun dengan yang paling Universitas Sumatera Utara 21 dominan anak gunakan dalam percakapan sehari-hari, teknik ini peneliti gunakan untuk menganalisis permasalahan kedua. Analisi data dapat dilihat dari contoh percakapan di bawah ini: Percakapan Peneliti dengan Au Konteks Anak sedang belajar mencocokkan garis ke gambarnya, peristiwa ini terjadi di dalam kelas Au: Buk, aku enggak bisa membaca. Guru: Enggak apa nak, kenal huruf-hurufnya saja dulu. Peneliti: Kenapa Aurel? Au: Tak bisa membaca kak. Peneliti: Ooh, ini gambar apa? Au: Bintang. Peneliti: Yang mana tulisan bintang? Au: Enggak tahu. Peneliti: Bintang itu hurufnya yang ini b, i, n, t, a, n, g. Tariklah garisnya kesini. Pada percakapan di atas tampak bahwa Au telah telah memeroleh prefiks meN- dengan alomorf mem- yaitu membaca. Pemerolehan prefiks meN- ini sesuai dengan kaidah perubahan prefiks meN- yang ditetapkan oleh Putrayasa 2008. Tampak bahwa anak sudah memiliki kompetensi dalam dirinya untuk menggunakan prefiks meN- sehingga anak sudah dapat mengucapkan kata membaca. Berdasarkan teori genetik kognitif Chomsky menyatakan bahwa otak manusia telah dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa, untuk itu otak manusia dilengkapi dengan struktur bahasa universal dan LAD language acquisition device . Dalam proses pemerolehan bahasa LAD menerima “ucapan- ucapan” dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindra sebagai masukan dan membentuk rumus-rumus linguistik berdasarkan masukan itu yang kemudian dinuranikan sebagai keluaran. Pada data di atas tampak bahwa anak sudah memiliki pemahaman dalam dirinya untuk mengucapkan kata membaca, Universitas Sumatera Utara 22 pemahaman anak ini menunjukkan bahwa anak sudah memiliki kompetensi dalam dirinya untuk menggunakan prefiks meN-, kompetensi anak ini sejalan dengan kognitif anak itu yang telah berkembang dengan baik sehingga anak telah mampu untuk mengucapkan kata membaca.

3.3.3 Metode dan Teknik Penyajian Data