Prefiks ber- Prefiks ter- dan di- Prefiks per- Prefiks ke- Prefiks se-

12  Prefiks peN- berubah menjadi pem- jika diikuti oleh bentuk dasar yang bermula dengan fonem b, p, f. Fonem p mengalami peluluhan.  Prefiks peN- berubah menjadi peny- jika diikuti oleh bentuk dasar yang bermula dengan fonem c j, s. Fonem s mengalami peluluhan.  Prefiks peN- berubah menjadi penge- jika diikuti oleh bentuk dasar yang bersuku satu.

c. Prefiks ber-

Prefiks ber- juga dapat mengalami perubahan bentuk. Terdapat tiga bentuk yang dapat terjadi jika prefiks ber- dilekatkan pada bentuk dasar. Ketiga bentuk tersebut adalah be-, ber-, dan bel-. Kaidah perubahan bentuk prefiks ber- adalah sebagai berikut.  Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditempatkan pada bentuk dasar yang bermula dengan fonem r atau bentuk dasar yang suku pertamanya berakhiran dengan er.  Prefiks ber- berubah menjadi ber- tidak mengalami perubahan jika ditempatkan pada bentuk dasar yang suku pertamanya tidak bermula dengan fonem r atau suku pertamanya tidak mengandung er.  Prefiks ber- berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada bentuk dasar ajar.

d. Prefiks ter- dan di-

Prefiks ter- mempunyai alomorf ter- dan tel-. Bentuk tel- hanya terjadi pada kata-kata tertentu seperti telanjur dan telentang, sedangkan prefiks di- tidak pernah mengalami perubahan bentuk ketika dilekatkan dengan bentuk lain. Universitas Sumatera Utara 13

e. Prefiks per-

Prefiks per- sangat berkaitan erat dengan prefiks ber-. Jika kata kerjanya ber awalan ber- dan tidak pernah ditemukan dalam bentuk meN-, kata bendanya menjadi per-.

f. Prefiks ke-

Prefiks ke- tidak mengalami perubahan bentuk pada saat digabungkan dengan bentuk dasar. Hal yang perlu diperhatikan adalah perbedaan antara ke- sebagai prefiks dan ke- sebagai kata depan. Ke- sebagai kata depan kedudukannya sama dengan kata depan di dan dari. Oleh karena itu, sebagai kata depan penulisannya dipisahkan.

g. Prefiks se-

Prefiks se- berasal dari kata sa yang berarti satu, tetapi karena tekanan struktur kata, vokal a dilemahkan menjadi e. Bentuk awalan se- tidak mengalami perubahan atau variasi bentuk. 2.2.4 Genetik Kognitif Chomsky Chomsky dalam Chaer 2003: 108 mengatakan bahwa teori genetik- kognitif ini didasarkan pada satu hipotesis yang disebut hipotesis nurani the innatess hypothesist. Hipotesis ini mengatakan bahwa otak manusia dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa. Untuk itu otak manusia telah dilengkapi dengan struktur bahasa universal dan apa yang disebut language acquisition device LAD. Dalam proses pemerolehan bahasa LAD ini menerima “ucapan- ucapan” dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindra sebagai masukan dan membentuk rumus- Universitas Sumatera Utara 14 rumus linguistik berdasarkan masukan itu yang kemudian dinuranikan sebagai keluaran. Chomsky berpendapat tidak mungkin seorang kanak-kanak mampu menguasai bahasa ibunya dengan begitu mudah yaitu tanpa diajar dan begitu cepat dengan masukan yang sedikit kalimat-kalimat tidak lengkap, berputus- putus, salah, dan sebagainya tanpa adanya struktur universal dan LAD itu di dalam otaknya secara genetik. Dalam proses pemerolehan bahasa, tugas kanak-kanak dengan alat yang dimilikinya yaitu LAD adalah menentukan bahasa masyarakat manakah masukan kalimat- kalimat yang didengarnya itu akan dimasukkan. Struktur awal atau skema nurani yang dimilikinya semakin diperkay a setelah “bertemu” dengan masukan dari bahasa masyarakatnya bahasa ibunya; dan kanak-kanak akan membentuk teori tata bahasanya berdasarkan itu. Tata bahasa itu terus-menerus disempurnakan berdasarkan masukan yang semakin banyak, dan sesuai dengan proses pematangan otaknya.

2.3 Tinjauan Pustaka